Liputan6.com, Jakarta - Surat cinta Marie Antoinette dan pria yang diduga kekasihnya mendadak jadi sorotan. Beberapa baris pesan yang awalnya dicoret kini terungkap untuk pertama kalinya menggunakan teknik ilmiah yang canggih.
Dilansir dari CNN, Selasa (5/10/2021), surat-surat yang saling dikirimkan Marie Antoinette dan Pangeran Axel von Fersen dari Swedia selama Revolusi Prancis dianalisis oleh tim ilmuwan dari Centre de Recherche sur la Conservation (CRC) di Prancis. CRC lantas mempublikasikan temuan mereka di jurnal Science Advances pada Jumat, 1 Oktober 2021.
Advertisement
"Apakah rahasia negara, rencana pelarian, atau bukti perselingkuhan kerajaan, konten yang mungkin sensitif ini telah membingungkan sejarawan selama hampir 150 tahun," demikian bunyi penelitian tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Temuan juga merinci bagaimana von Fersen membantu mengatur upaya yang gagal untuk menyelundupkan keluarga kerajaan keluar dari Prancis. Beberapa surat pasangan yang dikirim dari Juni 1791 hingga Agustus 1792 itu, disimpan di arsip nasional Prancis.
Kata-kata tertentu dalam surat-surat itu telah ditulis dengan huruf-huruf acak yang dirancang untuk mengaburkannya. Tim menganalisis bagian dari 15 huruf yang berbeda.
Mereka menemukan perbedaan yang konsisten dalam rasio tinta tembaga ke besi dan seng ke besi di delapan huruf. Para ilmuwan menggunakan spektroskopi fluoresensi sinar-x, yang digunakan untuk menentukan komposisi unsur bahan, dan teknik pemrosesan data untuk mengungkap kata-kata tersembunyi, seperti "kekasih", "teman yang lembut", "memuja", dan "gila".
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berakhir Tragis
Analisis menunjukkan bahwa beberapa surat yang diduga ditulis oleh Marie-Antoinette ternyata adalah salinan asli yang dikirim oleh von Fersen. Ini adalah praktik umum pada saat itu, ketika "salinan surat-surat penting dapat dibuat untuk alasan politik atau administratif," menurut penelitian tersebut.
Selain itu, semua huruf von Fersen memiliki rasio elemen tinta yang sama, yang cocok dengan beberapa tinta yang digunakan untuk menyunting kata. Ini memperlihatkan kemungkinan bahwa von Fersen bertanggung jawab untuk menyensor surat-surat antara dirinya dan istri Raja Louis XVI, "menunjukkan bahwa surat-surat itu penting baginya baik untuk alasan sentimental atau politik," kata CRC dalam siaran pers.
Para peneliti berharap teknik mereka dapat digunakan untuk mengungkap lebih banyak konten sejarah yang telah disunting. Marie-Antoinette terkenal sebagai ratu terakhir Prancis sebelum revolusi.
Pada Maret 1791, perhiasannya dibungkus dan ditempatkan di peti kayu dan diselundupkan keluar dari Prancis ke Wina oleh seorang punggawa setia untuk diamankan. Marie-Antoinette dan suaminya, Louis XVI, dieksekusi dengan guillotine pada Oktober 1793. Putra mereka meninggal di penahanan.
Advertisement
Gelang Berlian
Dua gelang yang pernah dimiliki Ratu Prancis, Marie-Antoinette, akan dilelang di balai lelang Christie di Jenewa, Swiss. Gelang dengan tiga baris berlian itu dideskripsikan "bisa saling dihubungkan dan dipakai sebagai kalung."
Dilansir dari Japan Today, 9 September 2021, setidaknya ada 112 berlian berukuran besar dan kecil yang terpasang di gelang tersebut. Aksesori berharga itu akan dilelang mulai dari 2 juta dolar AS atau sekitar Rp28 miliar.
Harga jualnya diprediksi bisa mencapai 4 juta dolar AS atau sekitar Rp58 miliar. Hal ini ditegaskan Marie-Cecile Cisamolo dari balai lelang Christie pada AFP.
Perhiasan bersejarah ini diyakini akan mudah terjual dengan harga fantastis saat dilelang pada 9 November 2021. Menurut direktur di balai lelang Christie di Jenewa, Francois Curiel, biasanya lelang perhiasan yang berkaitan dengan para bangsawan bisa terjual dengan harga sangat tinggi.
Terlebih, gelang ini disebut memiliki berlian antik berkisar satu hingga empat karat. Selain memiliki nilai intrinsik, pembeli juga diyakini akan punya kebanggaan tersendiri bisa menggunakan perhiasan bangsawan Prancis itu.
"Sebenarnya agak sulit mengukur kadar karat gelang berlian ini, karena di masa lalu tidak ada penggunaan ukuran kadar berlian yang tepat. Tapi dengan keunikan, bentuk, dan nilai sejarahnya, perhiasan ini akan sangat diminati," jelas Cisamolo.Â
Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang
Advertisement