Kabar Terbaru Rencana Malaysia Izinkan Kunjungan Turis Asing

Pekan ini, Malaysia telah mengumumkan rencana perjalanan tanpa karantina dengan Singapura.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Nov 2021, 17:04 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 17:04 WIB
Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan di sepanjang jalan kosong di depan Menara Kembar pada hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta - Malaysia berencana membuka kembali perbatasan untuk pelancong internasional selambat-lambatnya pada 1 Januari 2022, kata dewan penasihat pemerintah Malaysia. Keputusan ini bermaksud menghidupkan kembali sektor pariwisata negara itu.

Melansir CNN, Jumat (12/11/2021), Negeri Jiran telah secara bertahap membuka kembali ekonominya dalam beberapa pekan terakhir. Kebijakan-kebijakan ini didukung dengan melambatnya tingkat infeksi virus corona baru di tengah program vaksinasi yang ditingkatkan.

Lebih dari tiga perempat dari 32 juta penduduk Malaysia telah divaksin, menurut statistik pemerintah setempat. Mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, ketua dewan yang bertugas mempelopori program pemulihan ekonomi Malaysia, menyebut, industri pariwisata pulih terlalu lambat tanpa turis asing. Ia juga mencatat bahwa operator membutuhkan waktu untuk melanjutkan bisnis.

Dalam implementasinya, Muhyiddin mengatakan, langkah-langkah pengendalian infeksi seperti tes COVID-19 akan tetap dilakukan. Otoritas setempat juga akan menentukan siapa yang bisa masuk, tergantung pada situasi COVID-19 di negara asal dan faktor lainnya.

Kendati menyebut awal tahun depan sebagai waktu maksimal pembukaan perbatasan, mereka belum menyatakan kapan tanggal pastinya. Keputusan itu disebut masih dirinci badan-badan kesehatan dan keamanan.

Malaysia minggu ini telah mengumumkan peluncuran jalur perjalanan yang divaksinasi (VTL) dengan Singapura pada 29 November. Aturan ini memungkinkan perjalanan bebas karantina untuk orang-orang yang sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19 antara kedua negara melalui perjalanan udara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


VTL dengan Singapura

Kasus COVID-19 di Malaysia Tembus 2 Juta
Sebuah LRT (Light Rain Transit) melewati papan bendera Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (14/9/2021). Malaysia pecah rekor tembus dua juta kasus Covid-19 dengan tambahan 15.669 kasus Selasa (14/9/2021). (AP Photo/Vincent Thian)

Strait Times melaporkan, selain melalui perjalanan udara, Singapura dan Malaysia juga sedang dalam diskusi untuk meluncurkan skema VTL guna memfasilitasi perjalanan darat. Pihak berwenang Singapura juga memperluas jenis tes yang diakui sebagai tes pra-keberangkatan untuk semua pelancong yang tiba atau transit melalui Singapura dari negara dan wilayah Kategori II atau III.

Ini juga termasuk pelancong yang masuk ke Singapura melalui skema VTL. Mulai 11 November 2021 pukul 23.59, waktu setempat, hasil tes antigen negatif yang sampelnya diambil dalam waktu dua hari sebelum keberangkatan akan diterima sebagai tes pra-keberangkatan yang valid. Selain, pihaknya juga tetap menerima hasil tes RT-PCR.

Sebelumnya, Malaysia telah membuka beberapa destinasi untuk wisatawan domestik. Salah satu yang ditunggu-tunggu adalah dibukanya Pulau Langkawi pada pertengahan September lalu.


Aturan Kunjungan ke Langkawi

Suasana Pulau Langkawi yang Ditutup Akibat COVID-19
Pemandangan wisata Pantai Cenang di pulau liburan Langkawi, yang baru-baru ini ditutup untuk sebagian besar pengunjung luar karena penguncian parsial yang ditetapkan pihak berwenang untuk mengekang penyebaran Covid-19. di negara bagian Kedah, Malaysia utara (18/11/2020). (AFP/Mohd Rasfan)

Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia Datuk Seri Nancy Shukri menyebut, sebagaimana dikutip dari Says, Langkawi sementara hanya dapat dikunjungi pelancong asal Malaysia, termasuk yang berasal dari wilayah Tahap Satu Rencana Rehabilitasi Nasional (PPN). Syaratnya, pelancong harus sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19.

 "Tidak ada batasan usia yang ditetapkan untuk masuk ke Langkawi, kendati individu di bawah usia 18 tahun harus bepergian dengan wali yang sudah divaksin lengkap," imbuhnya.

Ia menambahkan, bukti asuransi COVID-19 tidak wajib bagi wisatawan yang akan berkunjung ke pulau tersebut. Jenis liburan yang diperbolehkan adalah harian (pulang pergi pada hari yang sama), bermalam, liburan dengan pemesanan akomodasi, serta paket wisata melalui perusahaan perjalanan yang berlisensi dan terdaftar di MOTAC.

Jumlah penumpang per kendaraan dalam perjalanan tergantung pada kapasitas sebenarnya dari kendaraan (tidak ada pengurangan). Juga, pengunjung yang perlu menyesuaikan dengan jam layanan feri ke Langkawi diperbolehkan bermalam di akomodasi yang terdaftar di Kedah atau Perlis.

Wisatawan juga harus menunjukkan bukti dokumen pembelian produk pariwisata seperti tiket pesawat, tiket feri, kuitansi hotel, atau paket wisata saat mengajukan izin ke Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM) dan saat diminta penegak SOP kepatuhan instansi.


Infografis 9 Strategi Antisipasi Potensi Gelombang III COVID-19 Saat Libur Nataru

Infografis 9 Strategi Antisipasi Potensi Gelombang III Covid-19 Saat Libur Nataru. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 9 Strategi Antisipasi Potensi Gelombang III Covid-19 Saat Libur Nataru. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya