Liputan6.com, Jakarta - Sempat merajai dunia, sistem operasi Blackberry secara resmi berakhir pada Selasa, 4 Januari 2022. Telepon seluler itu pernah booming, termasuk di Indonesia.
Di balik nama besar Blackberry saat itu, terdapat sosok yang jarang diketahui publik. Ia adalah Mike Lazaridis, pendiri Research in Motion (RIM) yang memperkenalkan Blackberry pada 1999.
Advertisement
Baca Juga
"Perusahaan merebut 50 persen pasar AS dan 20 persen dunia, menjual lima puluh juta perangkat per tahun," Lazaridis sempat menyebut, seperti dilansir dari laman techgaming, Rabu (5/1/2022).
Lelaki yang akrab disapa Mike itu lahir pada 14 Maret 1961. Ia merupakan imigran yang pindah dari Turki ke Kanada.
Pada 1984, saat masih menjadi mahasiswa pascasarjana, Lazaridis memenangkan kontrak serius pertamanya. Tidak lain tidak bukan, kesempatan ini datang dari General Motors.
Raksasa mobil itu telah memesan jaringan untuk digunakan di pabriknya, yang kemudian dikenal dengan Blackberry, dan Lazaridis menerima kontrak senilai sekitar setengah juta dolar. Ada sekitar dua bulan tersisa sebelum kelulusan, namun Lazaridis memutuskan meninggalkan studinya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirikan RIM
Uang yang diterima dari General Motors menjadi modal pembukaan RIM. Lazaridis bergabung dengan teman masa kecilnya, Douglas Fredgin.Â
Awal mula berdiri, RIM bergerak di bidang teknologi barcode untuk film. Perlahan-lahan, RIM mulai merambah wireless dan selanjutnya memperkenalkan Blacberry pada 1999, dilansir dari laman Merdeka.com.
Sebelumnya, RIM bekerja sama dengan RAM Mobile Data dan perusahaan ponsel Ericsson, mengembangkan Inter@ctive Pager 950. Namun, pager yang berukuran sebesar sabun mandi ini kalah bersaing di pasaran.
Advertisement
Nama Blackberry
Mendekati peluncuran Blackberry, ada sebuah kendala yang menyebabkan Lazaridis harus menemui produk penyedia jasa Lexico Branding, California. Dari situ, tercetuslah sebuah nama gawai pintar bernama Blackberry.
Nama Blackberry ini diberikan setelah adanya logo gambar yang berbentuk butiran-butiran hitam pada gadget tersebut. Brand dinilai penting bagi sebuah produk agar lebih mudah diingat.
Terbukti dengan nama Blackberry, penjualan gawai pintar ini terus merangkak naik setiap tahunnya. Seiring waku berjalan, Blackberry akhirnya tumbang di tengah persaingan ketat di industri teknologi.
Â
Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal
Advertisement