Suka Mencabuti Bulu Mata, Influencer Habiskan Rp270 Juta untuk Beli yang Palsu

Influencer Inggris ini selau terdorong untuk menjambak atau mencabuti rambut sendiri, termasuk bulu matanya.

oleh Henry diperbarui 17 Jan 2022, 03:02 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 03:02 WIB
ilustrasi bulu mata tebal/pexels
ilustrasi bulu mata tebal/pexels

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara untuk mempercantik diri bagi seorang wanita. Salah satunya dengan memperindah bulu mata. Namun menghabiskan uang sebanyak Rp270 juta tentu bukan jumlah yang sedikit, hanya untuk membeli bulu mata palsu.

Anggapam ini mungkin wajar saja bagi banyak orang, namun tidak untuk wanita asal Inggris bernama Natasha Sandhu. Wanita yang merupakan seorang influencer ini mengalami kelainan atau bisa dikatakan gangguan mental yang tak biasa.

Ia mengalami kondisi yang dinamakan trikotilomania atau trichotillomania, yakni selau terdorong untuk menjambak atau mencabuti rambut sendiri. Dalam kasus ini, Natasha tak bisa menahan diri untuk mencabuti bulu matanya.

Dilansir dari The Sun, 7 Januari 2022, Natasha melakukannya terlalu sering, sehingga membuat matanya akhirnya memutuskan menggunakan bulu mata palsu sejak usia 16 tahun. Menurut sumber yang sama, wanita asal Essex, Inggris ini membeli empat pasang bulu mata setiap minggu.

Sampai akhir tahun 2021, dia telah menghabiskan biaya 14 ribu poundsterling atau sekitar Rp 270 juta. "Bulu mata alamiku benar-benar botak selama bertahun-tahun karena aku mencabutinya tiap malam,” terang Natasha.

"Aku tak punya pilihan lagi selain memakai bulu mata palsu. Aku harus memakainya setiap harinya untuk menutupi gangguan yang aku derita," lanjut wanita berusia 34 tahun ini. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hipnoterapi

Suka Mencabuti Bulu Mata, Influencer Natasha Sandhu Habiskan Rp270 Juta untuk Beli yang Palsu
Suka Mencabuti Bulu Mata, Influencer Natasha Sandhu Habiskan Rp270 Juta untuk Beli yang Palsu. foto: Instagram @natashamsandhu

Wanita yang berprofesi sebagai makeup artist atau MUA ini akhirnya menemukan cara untuk menyembuhkan kebiasaannya itu. Ia menjalani hipnoterapi yang dipandu hipnoterapis ternama, Robert Hisee.

"Saya tidak pernah membayangkan bahwa hanya dalam tiga jam Robert Hisee bisa menyembuhkan trichotillomania saya dalam satu sesi dengan menggunakan teknik hipnoterapinya, dia luar biasa," ungkapnya. Hisee dikenal sebagai ahli terapis pikiran bawah sadar terkemuka di Inggris.

Ia bekerja dengan banyak klien terkenal termasuk sejumlah bintang film yang dirahasiakan. Hisse dipercaya mampu menyembuhkan beberapa gangguan dan ketakutan yang paling brutal. 

Kembali Percaya Diri

Ilustrasi
Ilustrasi bulu mata palsu. (dok. unsplash.com/Ana Francisconi)

Trichotillomania biasanya diobati dengan menggunakan jenis cognitive behavioral therapy (CBT) yang disebut pelatihan pembalikan kebiasaan, yang membantu penderita mengganti kebiasaan buruk dengan sesuatu yang tidak berbahaya. Natasha kini telah mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan menjadi influencer sukses dengan hampir 500.000 pengikut di Instagram.

Dia juga menjadi kolumnis untuk majalah West Essex Life. Natasha diberi kesempatan untuk berbagi pemikirannya seperti yang dia lakukan dengan Robert Hisse selama sesi pemulihan.

Natasha Sandhu bukan satu-satunya penderita trichotillomania. Menurut sumber yang sama, Natasha salah satu di antara 350 ribu orang yang mengidap trichotillomania di Inggris. Kondisi ini juga menjangkiti lima dari 10 orang di Amerika Serikat.

Tren Perawatan di Klinik Kecantikan Tahun 2022

Infografis Tren Perawatan di Klinik Kecantikan Tahun 2022
Infografis Tren Perawatan di Klinik Kecantikan Tahun 2022. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya