Liputan6.com, Jakarta - Bulan puasa Ramadan baru dimulai pada April 2022. Meski masih sekitar tiga bulan lagi, TikTok Indonesia menerbitkan riset terbaru berjudul 'Ramadan 2022 with TikTok: Igniting Joy' yang menggunakan pendekatan survei terhadap ratusan pengguna platform itu di Indonesia.
Riset ini merangkum soal tren pengguna TikTok selama bulan Ramadan. Riset itu untuk merangkum sejumlah perilaku pengguna TikTok selama bulan Ramadan.
Bulan Ramadan yang erat dengan kebersamaan jadi salah satu momen kunci yang dimanfaatkan oleh para brand dan pengiklan untuk berinteraksi lebih erat dengan pelanggannya, baik melalui strategi pemasaran ataupun iklan. Maka, di dalam laporan itu dijelaskan cara memanfaatkan konten kreatif di platform sebagai sumber inspirasi.Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia, pengguna TikTok lebih aktif dalam mengonsumsi dan menghasilkan konten selama bulan Ramadan.
"Hasilnya, komunitas TikTok terus melakukan eksplorasi konten seputar hiburan, inspirasi kreatif seputar Ramadan, hingga berbelanja untuk memenuhi kebutuhan mereka selama Ramadan," jelasnya dalam webinar TikTok Indonesia, Rabu, 26 Januari 2022.
"Hal ini terlihat dari jumlah views video yang meningkat hingga 54 persen dan jumlah konten yang diunggah bertambah sampai 31 persen selama Ramadan tahun lalu dibandingkan dengan bulan lainnya," sambungnya.Â
Mencari ide dan inspirasi di platform digital menjadi kegiatan utama yang dilakukan oleh pengguna TikTok selama Ramadan. Berdasarkan laporan "Ramadan 2022 with TikTok: Igniting Joy", sebanyak 63 persen pengguna ingin melihat bagaimana orang lain merayakan Ramadan. Sementara, 57 persen pengguna butuh inspirasi untuk persiapan bulan puasa. Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memberi Inspirasi
Konten-konten seputar hiburan, selebrasi, tips, hingga berbelanja menjadi yang paling digemari. Hal itu terlihat dari sejumlah tagar, antara lain #BerkahRamadhan, #OutfitLebaran, #KulinerRamadan, #BukaPuasa, dan lainnya.
Konten yang menginspirasi ini bukan hanya datang dari para pengguna, tapi juga dari brand. Sebanyak 59 persen pengguna senang melihat ide resep/hadiah/pakaian dari brand saat mempersiapkan Ramadan. Bahkan, 9 dari 10 pengguna TikTok diketahui terdorong beraksi setelah terpapar oleh konten iklan di TikTok, di antaranya mencari informasi lebih lanjut, mengklik video iklan, memberikan komentar, sampai berbelanja.
Temuan ini pun diterapkan oleh LinkAja saat menjalankan kegiatan pemasaran di TikTok pada Ramadan tahun lalu. Dengan menghadirkan empat kategori seputar Ramadan di TikTok, yaitu entertainment, tradisi memberi hadiah, kebiasaan Ramadan, dan perayaan Lebaran, LinkAja berhasil mengalami pertumbuhan user sebesar 2,6 kali lebih banyak bila dibandingkan dengan kuartal sebelum Ramadan.
Advertisement
Produk yang Menarik Perhatian
Berbagai ide yang ditemukan melalui konten kreatif di TikTok mendorong keinginan pengguna untuk berbelanja, bahkan lebih awal dan lebih banyak dibanding masyarakat yang tidak menggunakan TikTok. Sebanyak 31 persen pengguna berbelanja kebutuhan puasa dua sampai tiga minggu sebelum Ramadan dimulai, dan 24 persen di antaranya mulai berbelanja seminggu sebelumnya.
Lebih dari setengah pengguna TikTok juga lebih memilih metode belanja online untuk memenuhi kebutuhan puasa mereka. Ada beberapa produk yang menarik perhatian pengguna TikTok selama Ramadan, antara lain produk kecantikan dan perawatan diri, pakaian, perlengkapan rumah, dekorasi, sampai makanan.
Pada Ramadan tahun ini, pencarian produk-produk tersebut diprediksi akan semakin meningkat, dilihat dari keinginan 47 persen pengguna TikTok untuk merayakan Ramadan di rumah bersama keluarga dan kerabat. Sebanyak 58 persen pengguna bahkan sudah berniat akan membeli lebih banyak makanan dan kudapan untuk persiapan bulan puasa tahun ini. Sementara, 39 persen lainnya berencana untuk membeli produk beauty dan fashion.