Liputan6.com, Jakarta - Pengelolaan sampah di Tanah Air semakin hari kian menjadi perhatian banyak pihak. Salah satunya digaungkan oleh Kangasoi yang menggencarkan aksi angkut sampah online sekaligus memberdayakan para pemulung.
Founder and CEO Kangasoi Laila Sabrina menyampaikan, gerakan angkut sampah ini banyak bersentuhan langsung dengan garda depan pengelolaan sampah, yakni pemulung. Tak sedikit dari mereka yang rela berjalan kaki sejauh puluhan kilometer.
"Hingga suatu ketika melihat salah satu dari mereka hampir kehilangan nyawanya saat mengambil sampah atau barang bekas di pembakaran, yang bisa saja dalam hal yang berbeda terjadi pada kita," kata Laila dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Jumat, 4 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
Merujuk dari kisah tersebut, tim Kangasoi menyadari setiap orang memiliki sesuatu yang diperjuangkan sampai mimpi untuk melakukan yang lebih baik dalam hidup. Laila menyebut semua pihak memiliki hal yang benar-benar diusahakan dalam bertahan hidup, namun tanpa dukungan sekitar dan kurang berkeadilan.
"Dari sana lah Kangasoi muncul untuk membantu dan mengapresiasi semua orang semua pihak agar dapat mencapai impiannya dan bersama-sama hidup lebih baik serta berkelanjutan," tambahnya.
Tekad pihaknya, dikatakan Laila, diwujudkan dengan membuat usaha pengolahan sampah organik menjadi energi. Seiring waktu, pihaknya sadar bahwa hal dasar seperti pengangkutan sampah itu sendiri banyak permasalahannya.
"Kangasoi bekerja sama dengan pemulung dan rongsok untuk pengangkutan dan pengelolaan sampah. Konsumen tinggal menghubungi Kangasoi, lalu akan dihubungkan oleh partner Kangasoi untuk diangkut sampahnya," terang Laila.
Pihaknya juga melayani isi ulang isi ulang detergen dan sabun bayar seikhlasnya. Selain itu, Kangasoi juga memiliki beragam program menarik untuk pemulung.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sederet Program Menarik
Selain menjalankan bisnis seperti biasanya, Kangasoi juga memiliki sederet program untuk pemulung atau rongsok partner Kangasoi. Berikut program-programnya:
1. Liga Pemulung
Lomba olahraga dan lomba pengolahan sampah dan barang bekas yang diadakan antar bapak dan ibu pemulung atau rongsok Kangasoi. Persiapannya biasanya seminggu sekali ada jadwal rutin bertemu, berkumpul, dan latihan.
2. Kang Elit
Program peningkatan skill dan pengembangan diri bagi bapak dan ibu pemulung atau rongsok Kangasoi, seperti berbicara di depan umum (menjadi narasumber acara), kerjasama atau kolaborasi, menjadi penanggung jawab di beberapa kegiatan atau produk Kangasoi, dan peningkatan kepercayaan diri dan lainnya.
3. Kang Eksis
Kangasoi berbagi cerita, ilmu, dan kegiatan sehari-hari dalam bentuk video atau foto. Setiap video atau foto yang diunggah di media sosial akan mendapatkan poin.
4. Kang Join
Program untuk mengajak pemulung atau tukang rongsok baru buat ikut bergabung di kegiatan Kangasoi. Program ini mengajak mengumpulkan sampah plastik di jalanan, makan-makan, dan olahraga.
5. Kang Soping
Tempat belanja pakai poin yang telah dikumpulkan dari program Kang Sksis dan Kang Join. Bapak dan ibu pemulung atau rongsok dapat belanja berbagai kebutuhan seperti sepatu, rompi motor, jaket, emas, dan lainnya.
6. Kang Mukbang
Program untuk mengumpulkan makanan sisa dari rumah konsumen yang masih layak untuk dikonsumsi bersama bapak dan ibu pemulung atau rongsok Kangasoi di markas dan di jalanan.
7. Kang Enjoy dan Tabungan
Kangasoi selalu memberi slot tabungan per angkutan untuk kejadian tak terduga untuk bapak dan ibu rongsok atau pemulung Kangasoi. Selain itu, juga ada tabungan untuk liburan tiap bulannya diakumulasi.
Advertisement
Angkut Sampah
Kangasoi yang bermitra dengan pemulung mengangkut hampir semua jenis sampah, kecuali bahan berbahaya beracun (B3), karet atau ban, hingga popok atau pembalut. Pangangkutan baru beroperasi di Bandung dan sekitarnya, namun dapat pula melayani pengiriman barang bekas dari luar Kota Kembang.
"Sampah-sampah tersebut dipilah dan diolah kembali contohnya untuk organik menjadipakan bsf, besi dilebur kembali, kresek dijadikan tas cantik kerja sama dengan IG @thebiyaproject lebih lengkapnya dapat cek Instagram hashtag #pengelolaankangasoi #jelajahsampahkangasoi," jelas Laila.
Lebih dari 50 persen fee yang dibayarkan kepada pemulung yang mengangkut sampah, dikatakan Laila untuk kesejahteraan dan pengembangan pemulung atau rongsok tersebut. Sejauh ini, total angkutan sampah lebih dari enam ton.
"Untuk volumenya berbeda-beda belumtermasuk barang besar atau bekas," lanjutnya.
Cara Ambil Bagian
Aksi angkut sampah online di Bandung ini mendapat respons yang baik dari masyarakat sekitar. Laila menyampaikan, hal tersebut ditandai dengan kian banyaknya warga Bandung yang ikut lebih aware dengan kesejahteraan pemulung dan juga mendukung program-program Kangasoi.
Sekali pengangkutan sampah dengan motor mencapai lebih dari 10 kilogram dan angkut dengan mobil maksimal ratusan kilogram tergantung daya tampung mobil. Laila juga menjelaskan cara jika ingin mengikuti kegiatan ini.
"Cara mengikuti dapat membantu dengan cara order langsung saja jasa Kangasoi. Caranya mudah tinggal kunjungi website kangasoi.com atau instagram @kangasoi langsung bisa diangkut ke depan rumah. Selain itu dapat juga berpartisipasi pada kegiatan Kangasoi seperti Kang Isi Ulang, Kang Mukbang, Liga Pemulung, dan lainnya," terang Laila.
Dalam proses pengangkutan, pihak Kangasoi memastikan dijalankannya protokol kesehatan dengan ketat. Pihaknya selalu mengecek berkala kondisi partner pemulung.
"Beberapa juga Kangasoi menyediakan naungan yang berdekatan sehingga lebih memudahkan pemantauan. Pencegahannya, yakni menyetok sabun, hand sanitizer, check up rutin. Pengobatan juga dibantu," ungkap Laila.
Advertisement
Tantangan hingga Harapan
Menjalankan aksi angkut sampah dengan program kebaikan oleh Kangasoi tentu bukan tanpa tantangan. Laila mengatakan, sejauh ini masalah waktu atau proses distribusi serta buffering atau penyimpanan masih menjadi tantangan dikarenakan mengurus sampah atau barang bekas tidak sesederhana mengelola komoditas.
"Seperti misalnya, butuh waktu untuk memisahkan, memilah, membersihkan sampahnya karena beberapa belum sesuai dari konsumen. Selain itu banyak juga yang masih memandang sebelah mata sehingga perlu ekstra edukasi dan pendekatan yang berbeda untuk layanan ini," tambahnya.
Kendati demikian, pihaknya melihat tantangan menjadi peluang baru untuk meningkatkan layanan atau produk. Dalam perjalanannya, Laila juga membagikan hal yang paling berkesan selama menjalankan aksi ini.
"Secara keseluruhan pendekatan dengan partner Bapak Ibu pemulung atau rongsok adalah hal yang sangat berkesan. Mereka memiliki latar belakang dan karakteristik yang sangat unik aneh bin ajaib," jelasnya.
Laila menambahkan, "Ada yang disangka "intelijen yang lagi menyamar" saking misteriusnya, ada yang saat bicara tidak pernah nyambung karena beliau punya pemikiran yang unik, ada yang selalu percaya indera ke-6 atau tenaga dalam, ada yang sangat menikmati mengurusi sampah (punya 3 armada)."
Dikatakan Laila, jika ingin menyusuri jalan-jalan baru, para pemulung akan mengenakan karung, jika akan olahraga memakai gerobak dan jika ingin perjalanan jauh, pemulung akan menggunakan motor. "Selain itu, pernah juga ada angkutan dari konsumen yang meresahkan, mulai dari minta diangkut ari-ari bayi, bulu ayam, sampai ada yang bilang mau angkut barang puing sisa bangunan satu mobil pickup kapasitas 1,5 ton (ini Kangasoi bisa) tapi ternyata sebenarnya limbah pabrik tekstil sebanyak 3 truk besar jauh melebihi yang dijanjikan," jelas Laila.
Ke depannya, dikatakan Laila, Kangasoi akan menjangkau kota-kota lain di Indonesia. "Yang terdekat akan launching kembali aplikasi dan produk baru tentang pengelolaan sampah organik di rumah yang otomatis dan menguntungkan, pertama di Indonesia. Nantikan ya," katanya. (Natalia Adinda)
Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi
Advertisement