Liputan6.com, Jakarta - Menara Eiffel di Paris bertambah tinggi hingga enam meter pada Selasa, 15 Maret 2022. Hal itu bukan hasil sulap, melainkan kerja teknisi yang memasang antena komunikasi baru di puncak landmark paling ikonis di Prancis itu.
Wisatawan bisa menyaksikan dari Lapangan Trocadero saat antena radio digital baru itu diangkat ke puncak menara menggunakan helikopter. Dengan pemasangan antena tersebut, Menara Eiffel bertambah tinggi dari 324 meter menjadi 330 meter.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari ABC News, Rabu (16/3/2022), Presiden Perusahaan Menara Eiffel, Jean-Fraçois Martins mengatakan bahwa pembaruan ilmiah itu menjadi bagian integral dari sejarah Iron Lady, julukan bagi menara tersebut, selama 133 tahun.
"Pagi ini menjadi momen bersejarah karena Menara Eiffel bertambah tinggi, yang tentu saja tidak biasa," ujarnya kepada AP.
"Mulai dari penemuan radio di awal abad 20 hingga sekarang, berabad-abad, Menara Eiffel telah menjadi mitra untuk semua teknologi radio," kata Martin.
Aslinya, Menara Eiffel memiliki tinggi 312 meter saat diresmikan pada 31 Maret 1889. Tahun ini, menara yang didesain oleh Maurice Koechlin and Émile Nouguier. Turis yang datang ke Paris umumnya tidak akan melewatkan untuk berfoto dengan latar menara tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
42 Tahun Jadi Bangunan Tertinggi
Dikutip dari laman toureiffel.paris, Menara Eiffel awalnya dijuluki sebagai 'Menara 300 Meter' dengan total ketinggian pada saat itu adalah 312 meter dan menjadi bangunan tertinggi di dunia pada saat diresmikan. Gelar itu dipertahankan hingga 1931, atau selama 42 tahun.
Penantang yang berhasil menggeser posisi Menara Eiffel adalam Empire State Building yang memiliki ketinggian 381 meter. Sejak itu, Menara Eiffel terus ditinggikan dengan perhitungan pada saat ini mencapai 330 meter, termasuk antena, yang dipasang di puncak menara, selama beberapa kali, antara 1957 hingga 2022.
Menara yang terpasang itu untuk memancarkan siaran radio dan televisi. Namun, ketinggiannya tidak selalu tetap di semua musim.
Advertisement
Di Musim Panas
Tahukah Anda bila tinggi menara bertambah tinggi pada musim panas, dan menyusut di musim dingin? Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa Menara Eiffel masih memesona hingga kini. Menara itu bisa beradaptasi dengan lingkungan dan berbagai kondisi cuaca, angin, dingin, hujan, salju, beku, panas, dan sebagainya.
Seperti logam lainnyan, besi berlumpur sensitif terhadap variasi suhu sehingga bereaksi terhadap suhu tinggi di musim panas dan suhu rendah atau bahkan negatif di musim dingin. Saat suhu naik, menara bertambah besar sebagai fenomena fisik alami yang disebut ekspansi termal.
Panas itu menyebabkan peningkatan volume sehingga Menara Eiffel lebih tinggi beberapa sentimeter. Pemuaian itu menyebabkan menara agak miring menjauhi matahari.
Kemiringan itu disebabkan matahari hanya menyinari salah satu dari empat sisi menara sehingga menciptakan ketidakseimbangan pada tiga sisi lainnya. Dengan cara ini, pergerakan matahari selama hari yang cerah dapat menyebabkan puncak menara bergerak dalam kurva melingkar dengan diameter kurang lebih 15 sentimeter.
Tak Terlihat
Kondisi menara akan kembali berubah ketika musim dingin tiba. Struktur logam yang kontras membuat menara itu menyusut beberapa sentimeter.
Meski berubah-ubah, perubahannya disebut sangat kecil dan tidak berdampak pada kekokohan struktur menara. Pengunjung dan pengamat bahkan juga tidak bisa benar-benar melihat perbedaannya dengan mata telanjang.
Menara Eiffel juga sengaja dirancang memiliki bentuk dan tepi yang melengkung untuk beradaptasi dengan angin kencang. Meski begitu, saat kondisi cuaca tidak bersahabat, petugas akan menutup lantai atas dan bahkan seluruh menara sebagai langkah keamanan yang diperlukan.
Advertisement