Liputan6.com, Jakarta - Alaska Airlines mengumumkan bahwa telah meluncurkan pedoman seragam baru yang netral gender untuk awak kabin. Kabar ini disampaikan melalui sebuah pernyataan pada Senin, 28 Maret 2022.
"Kami telah memperbarui pedoman seragam kami, efektif hari ini, untuk memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas dalam ekspresi individu dan gender," bunyi pernyataan Alaska Airlines tentang seragam netral gender mereka, dilansir dari CNN, Minggu (3/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
Maskapai penerbangan ini juga menyebut akan berkolaborasi dengan desainer Seattle, Luly Yang. Sinergi keduanya untuk mengembangkan item seragam netral gender untuk karyawan garis depan, seperti awak kabin, agen layanan pelanggan, dan karyawan lounge berseragam.
Pengumuman itu muncul setelah tuduhan pada 2021 oleh seorang karyawan Alaska Airlines bahwa kebijakan seragam maskapai mendiskriminasikan karyawan yang ekspresi gendernya tidak sesuai dengan aturan berpakaian pria dan perempuan. Ini khususnya merujuk pada karyawan non-biner atau mereka yang identitas gendernya berada di luar biner "laki-laki" atau "perempuan".
Kebijakan sebelumnya mengharuskan pramugari untuk mengenakan seragam "laki-laki" atau "perempuan". Maskapai ini juga mengatur aspek lain dari pakaian, seperti gaya rambut, rias wajah dan perhiasan, berdasarkan asumsi gender pekerja.
American Civil Liberties Union menyatakan dalam sebuah surat pada saat itu bahwa kebijakan seragam Alaska melanggar Hukum Washington Menentang Diskriminasi. Ini melarang diskriminasi berdasarkan "seks" atau "identitas gender, citra diri, penampilan, perilaku, atau ekspresi."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bebas Memilih
"Saya tidak ingin dipaksa mengenakan seragam biner yang mengecualikan saya dan membuat saya salah gender di tempat kerja," kata Justin Wetherell, pramugari Alaska Airlines dan instruktur pramugari yang berbasis di Seattle, dalam sebuah pernyataan ACLU pada saat itu.
Maskapai menanggapi pada saat itu dengan menyebut pramugari sejak 2020 memiliki kebebasan untuk memesan "gaya celana atau jaket apa pun dan telah dapat memilih kit seragam pilihan mereka, terlepas dari identitas gender." Pembaruan terbaru untuk kebijakan seragam akan memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam ekspresi pribadi untuk pramugari dari semua jenis kelamin, kata Alaska Airlines.
Advertisement
Penampilan
Semua pramugari akan diizinkan memakai cat kuku, riasan, dua anting di setiap telinga, dan tindik hidung. Kebijakan juga bicara soal tato, gaya rambut, dan penyesuaian nama kit seragam.
"Kami juga telah memperbarui kebijakan perawatan kami untuk memungkinkan tato di lebih banyak lokasi, lebih banyak pilihan gaya rambut dan menyesuaikan nama kit seragam kami untuk difokuskan pada identifikasi fit vs gender," kata maskapai itu.
Pin Kata Ganti
Perusahaan juga telah membuat pin kata ganti orang yang dapat dipilih oleh karyawan untuk dikenakan dengan seragam mereka. "Kita semua ingin terlihat profesional, dan kita semua ingin menjadi diri kita sendiri pada saat yang sama," kata Monique "Mo," seorang pramugari yang berbasis di San Diego, California, dalam pernyataan pers Alaska Airlines.
"Jenis kelamin Anda seharusnya tidak menentukan apa yang Anda kenakan atau bagaimana penampilan Anda," tambahnya.
Advertisement