Liputan6.com, Jakarta - Momen pengantin wanita berjalan menuju altar selalu jadi waktu khidmat dan tentunya dinanti mempelai pria. Namun, seorang pengantin pria di Xinjiang, Cina, malah menyaksikan kekasihnya berjalan menuju altar melalui layar ponsel yang menayangkan pernikahannya.
Menurut Hou Lang di situs media sosial China Weibo, seperti dilaporkan Mothership, Sabtu, 30 April 2022, si pengantin pria dilarang memasuki hotel tempat pernikahannya diadakan karena hasil tes PCR-nya belum keluar. Seorang teman mempelai pria mengatakan bahwa syarat tes COVID-19 itu diberitahukan pada "menit-menit akhir" sebelum pesta pernikahan berlangsung.
Advertisement
Baca Juga
Atas pemberitahuan itu, pengantin pria pun melakukan tes PCR, tapi hasilnya memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Sayangnya, acara tetap harus berjalan, dan upacara pernikahan berlangsung di hotel tanpa mempelai pria. Ia berada di luar hotel, menyaksikan pernikahannya sendiri melalui live streaming.
Ia diceritakan tidak membiarkan "sandungan kecil" ini merusak momen bahagianya. Dari video yang dibagikan, si mempelai pria terlihat tersenyum semringah saat menyaksikan upacara tersebut sambil mengenakan pakaian pernikahannya. Menurut teman mempelai pria, si pengantin akhirnya bisa masuk setelah menerima hasil tes PCR-nya.
Ini tentu bukan satu-satunya kisah pernikahan tidak terduga yang beredar di masa pandemi COVID-19. Bulan lalu, seorang calon pengantin perempuan di China terpaksa menjemput calon suaminya. Pasal, calon suaminya itu tidak bisa keluar rumah karena di kompleks perumahan tempat ia tinggal sedang berlaku lockdown, mengutip Insider.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pernikahan Sederhana
Dalam sebuah video yang sempat viral di Weibo, platform mirip Twitter di China, calon pengantin perempuan bernama Amanda Liu itu terlihat mengenakan sepatunya dengan tergesa-gesa. Ia pun membawa tas besar untuk dibawa ke rumah calon pengantin pria, Jia Shihan, di kota Tangshan, China, pada 19 Maret 2022.
"Kompleks perumahan pasangan saya telah ditutup, dan ia tidak bisa keluar. Jadi saya mengambil barang-barang saya, gaun, sepatu saya, dan semua itu, dan menuju ke sana," kata Liu dalam video dalam bahasa Mandarin.
Dalam pernikahan tradisional Tionghoa, jadi kebiasaan bagi pengantin pria menjemput mempelai wanita sebelum meresmikan pernikahan mereka. Namun, hal itu tidak mungkin dilakukan pasangan itu setelah kompleks perumahan si pengantin pria tiba-tiba lockdown.
"Ia seharusnya menjemput saya jam enam pagi, tapi kompleksnya ditutup, dan ia disetop penjaga keamanan di gerbang kompleks," katanya. Calon pengantin wanita itu menambahkan bahwa ia sebenarnya ingin segera pergi ke rumah tunangannya, tapi ia harus menyelesaikan riasannya.
Advertisement
Cerita Lainnya
Ketika calon pengantin perempuan itu tiba, petugas keamanan kompleks membuka kunci gerbang dan mengizinkannya masuk. Namun, ia harus berjanji tidak meninggalkan daerah itu.
Setelahnya, pasangan itu tidak langsung diizinkan menikah. Pertama, mereka harus mengantre dan menjalani tes PCR sebagai bagian dari skema tes harian warga di kompleks perumahan.
Mereka akhirnya mengganti pakaian pernikahan mereka dan mengadakan upacara "sederhana" di rumah. Pernikahan mereka hanya disaksikan keluarga dan tetangga terdekat.
"Ini adalah hari yang tidak terlupakan," kata Liu pada situs berita The Cover. "Pidato peresmian (pernikahan) dilakukan secara online, dan tuan rumah hanyalah salah satu tetangganya. Tapi, saya sangat menyukai cara ini."
Cerita lainnya datang dari pasangan pengantin asal Malaysia yang mengalami kejadian di luar dugaan di hari pernikahan mereka. Segala persiapan sudah dilakukan dan waktu pernikahan tinggal hitungan hari. Saat semuanya sudah hampir dipastikan akan berjalan lancar, muncul kejadian tidak terduga.
Ujian Menjelang Pernikahan
mStar melaporkan, ujian menjelang pernikahan pasangan Malaysia ini bermula saat ibu mempelai wanita dinyatakan positif COVID-19. Sarah Zahari, si pengantin wanita, menuturkan hal itu terjadi saat lima hari sebelum pernikahannya berlangsung pada 19 Februari 2022.
Sarah dan ayahnya juga menjalani tes dan hasilnya negatif. Setelah mengetahui ibunya selesai karantina sehari sebelum hari pernikahan, Sarah menyangka kemungkinan terburuk sudah lewat.
Tapi, sehari sebelum pernikahan, calon suaminya mengatakan merasa demam. Setelah memeriksakan diri ke klinik, ia dinyatakan positif COVID-19. Setelah berembuk, diputuskan bahwa acara tetap berlangsung dengan suaminya langsung masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan di rumahnya untuk menjalani karantina setelah ijab kabul.
Karena suaminya langsung menjalani karantina, para tamu hanya bertemu Sarah. Tidak hanya menerima tamu sendirian, Sarah juga harus berfoto sendirian.
Tapi kemudian, beberapa teman menyarankan agar suaminya berdiri di jendela di bagian luar, sehingga bisa terlihat dari luar. Sarah pun diminta berdiri di dekat jendela tersebut dan tirainya sedikit disingkap. Dengan begitu, ia bisa berfoto bersama suaminya dengan posisi agak berdekatan meski berada di ruangan berbeda.
Advertisement