Liputan6.com, Jakarta Buat kamu yang cinta banget baca novel-novel sastra, kurang lengkap rasanya jika belum membaca beberapa novel sastra yang memiliki nuansa feminisme. Yup, mungkin banyak dari kamu sudah nggak asing yah dengan feminisme? Karena paham itu kerap kali disuarakan oleh para aktivis perempuan di belahan dunia manapun, tak terkecuali di Indonesia.
Nah, buat kamu yang tertarik dan ingin mendalami feminisme lewat novel, bisa lho! Ada beberapa novel yang wajib kamu baca dan seringkali terdapat unsur feminisme yang kental di dalamnya. Apa saja sih? Simak di bawah ini ya!
1. Amba, Laksmi Pamuntjak
Novel karya Laksmi Pamuntjak menjadi salah satu novel yang wajib kamu baca kalau ingin mengenal feminisme atau memercik semangat feminis. Novel pun dinobatkan sebagai pemenang LiBeraturpries Tahun 2016 dan Kusala Sastra Khatulistiwa Nominee For Prosa di tahun 2013.Â
Novel ini mengisahkan perjuangan tokoh wanita yang bernama Amba untuk mencari kekasihnya Bhisma Di Pulau Buru. Amba digambarkan sebagi sosok wanita yang cantik, cerdas dan juga memiliki kepribadian yang tegas. Berlatar belakang Orde Baru, novel ini mampu mengisahkan suasana pada Orde Baru dan kisruhnya peristiwa G30S PKI. Perjalannya ke Pulau Buru merupakan sebuah jawaban atas hilangnya Bhisma.Â
Advertisement
2. Pada Sebuah Kapal, Nh. Dini
Sosok ini merupakan salah satu penulis feminis di Indonesia. Nh. Dini kerap menghasilkan karya yang menceritakan tentang keperempuanan. Salah satunya lewat novelnya yang berjudul 'Pada Sebuah Kapal' yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1973.
Novel ini mengisahkan tentang rumah tangga 'Sri' sebagai tokoh utama dalam novel. Ia berusaha menghadirkan sekaligus menceritakan bagaimana kisah perjalanan 'Sri' terkait keperempuanan 'Sri' dalam novel Pada Sebuah Kapal.Â
3. Pasung Jiwa, Okky Madasari
Novel karya Okky Madasari ini sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa asing. Pasung jiwa diterjemahkan dalam Bahasa Inggris dengan judul 'The Outcast and Bound', kemudian novel ini juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman 'Gebunden' dan pada tahun 2019 novel ini juga telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab.Â
Novel ini memiliki latar belakang suasana Indonesia di tahun 1990-an. Sedikit berbeda dengan novel bernuansa feminisme yang jamak dijumpai, Okky menghadirkan sosok 'Sasana'. seorang lelaki sebagai tokoh utamanya.
Dalam novel ini, ia berusaha mengisahkan seorang lelaki yang memiliki pergolakan batin dengan dirinya sendiri. Ia merasa terlahir dengan sosok lelaki yang memiliki kepribadian liknya seorang perempuan. 'Sasana' pun memberanikan dirinya untuk mengubah penampilannya ketika beranjak dewasa sekaligus menjadi penyanyi dangdut kala itu.
Selain 3 novel itu, masih banyak lho novel bernuansa feminis yang bisa kamu baca. Ada novel karya Seno Gumira Ajidarma yang berjudul 'Drupadi', ada karya dari Ayu Utami, Eka Kurniawan, dan masih banyak lagi! Yang terpenting, pahami lebih dalam ya apa itu feminisme, jangan hanya tahu saja, bukannya terlihat pandai, malah arogan lagi nanti! Selamat membaca!
Â
(*)
Advertisement