Sejarah Unik Crop Top, Awalnya Busana Para Binaragawan

Secara historis, crop top tercatat baru diterima secara luas dalam dunia mode pada era 1970-an.

oleh Asnida Riani diperbarui 06 Jul 2022, 12:02 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 12:02 WIB
Kai EXO
Kai EXO memakai crop top. (dok.Instagram @jonginiexo_88/https://www.instagram.com/p/B7GjXRjB9Aa/)

Liputan6.com, Jakarta - Crop top telah jadi pilihan busana yang tidak asing bagi sekian banyak orang, baik pria maupun wanita. Seperti potongan mode lain, item ini menyimpan cerita asal-usul yang bisa jadi tidak terduga.

Melansir Tetler, Rabu (6/7/2022), secara historis, crop top tercatat baru diterima secara luas dalam dunia mode pada era 1970-an. Berkat revolusi seksual, model dan aktris seperti Jane Birkin mulai mengikat blus di sekitar tulang rusuk mereka dengan gaya bohemian yang santai dan bagian bawah kaus mulai semakin tinggi.

Pada pertengahan 80-an, euroria pemakaiannya jadi lebih besar dari sebelumnya. Pendorongnya adalah karena kegemaran aerobik melihat orang-orang mengenakan tee cut-off sebagai anggukan pada Flashdance. Rompi jala Madonna di Lucky Star juga jadi salah satu momen paling banyak ditiru pada 1980-an.

Perut kencang Paris Hilton adalah tengara awal 2000-an. Ia bahkan memboyong crop top ke karpet merah kancah Hollywood. Diikuti Gwen Stefani dengan jeans low rise dan atasan minim adalah keharusan untuk dipasangkan dengan rambut pirang peroksida.

Namun menurut Crop Tops Are For Guys di Tumblr, melansir The Guardian, crop top tidak dimulai sebagai pakaian wanita sama sekali. "Kebenaran tentang gerakan crop top adalah itu telah ada sejak tahun 1970-an," katanya. "Kemeja yang dipotong pada awalnya dibuat oleh pria untuk pria dan merupakan bagian dari busana pria selama bertahun-tahun sebelum wanita mulai memakainya."

Situs tersebut mengatakan bahwa itu dimulai pada awal 70-an. Saat itu, binaragawan memotong bagian bawah kemeja mereka untuk menghindari aturan berpakaian di gym yang mencegah pria berlatih tanpa kemeja.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mengganggu Gagasan Pakaian Maskulin

Harry Styles di Grammy Awards 2021. (Jordan Strauss/Invision/AP)
Harry Styles di Grammy Awards 2021. (Jordan Strauss/Invision/AP)

Dari tahun ke tahun, crop top terus mengganggu gagasan tentang pakaian maskulin. Dalam sebuah adegan dari film keluarga ropey Playing With Fire, pegulat yang jadi aktor John Cena mengenakan crop top My Little Pony, yang menyebabkan lawan mainnya Keegan Michael Key berteriak, "Kejantanannya tidak untuk diperdebatkan!"

Itu adalah sentuhan aneh tentang bagaimana Hollywood secara tradisional memperlakukan pakaian itu. Pada era 80-an dan 90-an, crop top memiliki konotasi "himbo" yang kuat, dengan banyak jenis atlet mengenakan crop top, dicontohkan AC Slater dari Saved By the Bell, Alex Winter di Bill & Ted, serta Patrick Swayze dan Keanu Reeves di Point Break.

Busana itu juga muncul dalam tampilan AW20 desainer Prancis Ludovic de Saint Sernin, jaket puffer hijau neon Vetements dengan potongan crop, crop jumper Harry Styles dalam Watermelon Sugar, atau setelan hijau Christopher John Rogers yang ia rancang untuk penampilan Lil Nas X di American Music Awards.

Tidak Hanya di Barat

Yeonjun TXT
Yeonjun TXT memakai crop top di konsep foto album Minisode 1. (dok. Weverse/TXT)

Gerakan ini tidak hanya terjadi di Barat. Tampilan sederet idol K-Pop dari tahun ke tahun juga acap kali melibatkan crop top. Potongan busana tersebut malah bisa memicu "kegilaan penggemar" karena idola mereka memperlihatkan "lebih banyak kulit," lapor Teen Vogue.

Ketika foto promosi untuk EP Minisode 1: Blue Hour Tomorrow X Together (TXT) beredar di internet pada akhir September 2020, tidak butuh waktu lama untuk kata kunci crop top jadi trending topic di Twitter.  Tampilan para idol itu relatif berani, namun tetap muda untuk TXT yang saat itu masih berstatus sebagai grup rookie.

Crop sweater Balenciaga Yeonjun, pullover pastel Taehyun dengan potongan perut terbuka, dan kaus Levi's lengan panjang Beomgyu di video musik Blue Hour membuat para personel TXT merangkul salah satu tren fesyen K-pop paling populer: crop top. Jenis pakaian itu bahkan diidentikkan sebagai pilihan busana yang menandai peralihan citra lebih dewasa untuk sebuah grup meupun individu.

Lintas Generasi

Taeyong NCT
Taeyong NCT memakai crop top. (dok. Twitter)

Meski tampaknya K-pop sedang mengalami crop top renaissance yang puncaknya terjadi pada 2020, pria di industri ini telah mengadopsi busana itu bahkan sedini era grup idola remaja TVXQ muncul pada 2003 dengan mode androgini. Personelnya, Jaejoong dan Yunho, terlihat mengenakan kemeja putih selama pertunjukan live The Way U Are pada 2004. Tahun berikutnya, Jaejoong menerapkan konsep tersebut sepenuhnya, mempromosikan Rising Sun dalam cropped black suit jacket yang menunjukkan tindikan di pusarnya.

Beberapa tahun kemudian, pada 2009, penyanyi Korea Selatan Ajoo mengenakan crop shirt hitam tanpa lengan yang berada beberapa inci di atas pusarnya saat mempromosikan singlenya Wealthy 2nd Generation. Kemudian,  selama konferensi pers 2012, Taemin SHINee melakukan salah satu penampilan lebih terpolarisasi dengan kemeja asimetris yang memperlihatkan perut.

Tapi bahkan sebelum itu, idol tersebut telah dikenal karena penampilannya yang lebih netral gender. Pada 2017, ia mengatakan pada Billboard bahwa ia "sangat ingin penggemar memahami bahwa penampilan luar benar-benar tidak penting." Akhirnya, crop top terus diadopsi idol K-Pop generasi tiga, 3,5, sampai empat, dari Kai EXO, Taeyon NCT, sampai junior mereka di TXT.

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya