Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Tutup Sementara, Catat Tanggalnya

Dengan penutupan itu, Gunung Gede Pangrango tidak bisa didaki untuk perayaan HUT Kemerdekaan ke-77 RI.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Agu 2022, 18:02 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 18:02 WIB
Taman Nasional Gunung Gede - Pangrango
Padang edelweis di alun-alun Surya Kencana, Gunung Gede. Foto: Muhammad Nuramdani.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Gunung Gede Pangrango mengumumkan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Gede Pangrango. Periodenya berlangsung pada 14--21 Agustus 2022, yang berarti tidak ada pendaki yang bisa muncak di momen HUT Kemerdekaan ke-77 RI.

Menurut unggahan akun Instagram pihaknya, baru-baru ini, penutupan sementara jalur pendakian gunung di kawasan Bogor, Jawa Barat tersebut dikarenakan cuaca ekstrem. Keputusan ini merujuk pada Surat Edaran Kepala Balai Besar TNGGP Nomor: SE.10/BBTNGGP/Tek.2/08/2022 tentang Penutupan Kegiatan Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Sebelum ini, jalur pendakian Gunung Gede Pangrango dibuka sejak 10 Mei 2022. Pembukaan ini sesuai Surat Edaran Kepala Balai Besar TNGGP Nomor : SE.09/BBTNGGP/Tek.2/05/2022 tentang Pembukaan Kegiatan Pendakian Gunung Gede Pangrango.

Sebelumnya, berdasarkan Surat Edaran Kepala Balai Besar TNGGP Nomor SE.08/BBTNGGP/Tek.2/04/2-22 pada 11 April 2022, pendakian Gunung Gede Pangrango juga sempat ditutup pada 14 April--9 Mei 2022. Seperti pengumuman terbaru, penutupan kala itu merujuk pada kebijakan dan himbauan prakirawan dari Stasiun Meteorologi Citeko Bogor, BMKG terkait potensi cuaca esktrem.

Terdapat dua catatan yang turut disertakan dalam Surat Edaran pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Gede Pangrango saat itu. Pertama, seluruh calon pendaki wajib menerapkan protokol kesehatan guna mencegah COVID-19.

Catatan kedua mengenai informasi lebih lanjut dapat diketahui dengan menghubungi bagian pelayanan pendakian Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melalui call center hingga telepon kantor. Info lainnya juga bisa didapatkan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, email, serta nomor WhatsApp.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alternatif Gunung Lainnya

Puncak Carstensz
Puncak Carstensz atau Puncak Jaya, di gunung Jayawijaya, Papua merupakan puncak tertinggi di Indonesia. (dok.Instagram @carstenszpyramid/https://www.instagram.com/p/BsTB9qRAqUF/)

Para pendaki masih punya beberapa opsi gunung lain untuk didaki dalam spirit merayakan momen HUT Kemerdekaan ke-77 RI. Salah satu wishlist paling populer adalah Gunung Puncak Jaya.

Itu merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.888 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung yang terletak di Papua dan jadi bagian dari pegunungan barisan Sudirman ini juga dikenal dengan sebutan Jaya Wijaya.

Melansir The 7 Summits Indonesia, puncak tertinggi di Tanah Air ini adalah gunung karang dengan salju abadi yang luasannya makin menyusut seiring pemanasan global. Puncak Jaya atau yang juga dikenal dengan Carstensz Pyramid juga dinobatkan sebagai salah satu World Seven Summits.

Jalur pendakian untuk mencapai Puncak Jaya ada dua, yakni dari Ilaga dan Sugapa. Pesona dan panorama indah Puncak Jaya sukses menarik para pendaki andal dengan keahlian yang mumpuni untuk menaklukkannya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Sumatra sampai NTB

Menyusuri Jalur Pendakian Gunung Kerinci yang Sarat Misteri
Kondisi Puncak Kerinci 3.805 MDPL, gambar diambil Januari 2019 (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Opsi lainnya adalah Gunung Kerinci. Dengan ketinggian 3.805 mdpl, ini merupakan gunung tertinggi di Sumatra. Gunung yang berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat ini adalah gunung berapi yang masih aktif.

Jalur pendakian ke Gunung Kerinci hanya satu, yaitu dari Desa Kersik Tuo dekat Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Gunung ini juga salah satu situs warisan dunia untuk Tropical Rainforest Heritage of Sumatra.

Selain, para pendaki juga bisa mendaki gunung tertinggi di gugusan Kepulauan Sunda Kecil: Gunung Rinjani. Gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl ini juga jadi gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia yang masih aktif.

Terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani berada dalam wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani. Puncak gunung ini bernama Puncak Anjani.

Kuota normal atau 100 persen untuk pendakian Gunung Rinjani telah diberlakukan sejak 27 Juli 2022. Kuota ini berlaku untuk kunjungan wisata alam pada destinasi alam pendakian maupun destinasi wisata alam non-pendakian, seiring meredanya pandemi.


Gunung di Jawa

Gunung Semeru Pasca Erupsi
Gunung Semeru menyemburkan asap tipis terlihat dari desa Curah Kobokan di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Usai meletus pada Sabtu 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang terletak di Lumajang tersebut berstatus level 2 waspada. (ADEK BERRY / AFP)

Daftar selanjutnya memuat Gunung Semeru, gunung tertinggi di Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl. Gunung ini terletak di Jawa Timur di antara wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.

Gunung ini juga dikenal dengan nama Gunung Mahameru dan berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Karakteristik medan pendakiannya bervariasi, mulai dari padang savana rumput, hutan cemara, hingga danau di ketinggian.

Gunung Semeru jadi salah satu gunung favorit para pendaki dan ramai didaki saat musim liburan. Begitu pula ketika momen HUT Kemerdekaan yang juga tak ingin dilewatkan banyak pendaki. Pastikan Anda ketahui cara pendakian dan kuotanya karena tidak bisa sembarangan mendaki ke sana.

Masih di Jawa, para pendaki juga bisa melirik Gunung Slamet. Gunung yang berada di ketinggian 3.432 mdpl ini terletak di lima kabupaten, yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.

Gunung ini jadi yang tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Gunung Slamet cukup populer sebagai destinasi pendakian karena medannya yang sulit dan banyak ingin ditaklukkan para pendaki.

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah
Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya