Liputan6.com, Jakarta - Beragam cara dilakukan untuk merayakan kemeriahan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-77 RI pada Rabu, 17 Agustus 2022. Salah satunya dengan mengenakan busana adat nasional seperti yang digaungkan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.
Kabar ini disampaikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadi. Di dampingi sang istri Ferry Silviana, tampak Abu berbalut baju adat khas Kota Kediri Kediren.
Abu mengajak warga yang ingin mengikuti upacara 17 Agustus di Balai Kota Kediri pukul 07.00 WIB. "Untuk memperingati upacara HUT RI ke 77 tahun 2022, kami membuka kesempatan masyarakat menjadi bagian dari kemeriahannya," tulisnya dalam unggahan 9 Agustus 2022.
Advertisement
Adapun syarat dan ketentuan untuk mengikuti upacara 17 Agustus terbuka dengan kuota 50 orang dan mengenakan baju adat. Warga yang ikut juga memiliki KTP atau domisili Kota Kediri dengan usia 17 tahun ke atas.
"Bagi 10 peserta yang tampil paling menarik akan mendapatkan giveaway keren," lanjutnya.
Pendaftaran dibuka secara online bit.ly/UpacaraBalkotKediri. Namun saat berita ini ditulis, pendaftaran telah ditutup.
Terkait unggahan Abdullah Abu Bakar, banyak yang mengapresiasi langkahnya. Namun ada pula yang mengeluhkan bahwa kuota 50 orang dirasa terlalu sedikit, sedangkan warganet lainnya menyebut ia tak bisa ikut ambil bagian karena tengah bertugas di luar kota.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Baju Kediren
Baju adat Kediren sendiri terdiri atas beskap dan blangkon berwarna ungu. Atasan tersebut dipadu dengan kain batik dan menggunakan alas kaki selop.
Baju adat ini kerap digunakan para tokoh publik Kediri, termasuk Wali Kota Kediri dalam berbagai kesempatan. Salah satunya ketika Abu mengikuti prosesi upacara Manusuk Sima, simbol dari berdirinya Kota Kediri.
Dikutip dari laman resmi Pemkot Kediri, Rabu (10/8/2022), upacara Manusuk Sima menandai Kota Kediri berusia 1.143 tahun. Tradisi ini adalah visualisasi sejarah yang harus dilestarikan sebagai simbol berdirinya Kota Kediri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana turut mengikuti prosesi upacara ini dengan memakai baju Kediren pada Rabu, 27 Juli 2022 lalu.
"Manusuk Sima ini setiap tanggal 27 Juli diadakan di Kota Kediri untuk memperingati Hari Jadi Kota Kediri yang di mana sudah dimulai dari jaman kerajaan dahulu. Informasi berdirinya Kota Kediri ini berasal dari Prasasti Kwak yaitu pada Senin Legi 27 Juli tahun 879," jelas Wali Kota Kediri.
Ia menambahkan Dusun Kuwak ditetapkan sebagai tanah sima atau daerah perdikan. "Sejak masa lampau, tanah Kuwak Kediri ini sangat subur karena dialiri Patirtan Tirtoyoso. Karena kesuburan dan letaknya yang strategis, Kediri menjadi salah satu pusat peradaban dan perputaran ekonomi sejak masa lalu," jelasnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Bandara Dhoho
Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur direncanakan beroperasi pada Oktober 2023. Keterangan tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau progres pembangunan bandara tersebut.
Menhub Budi mengatakan, Bandara Dhoho dibangun dalam kurun waktu yang menurut rencana Oktober 2023 akan dipergunakan. Dengan dipergunakannya bandara ini.
"Kami harapkan konektivitas daerah Kediri dan sekitarnya akan menjadi lebih baik, apalagi runway dibuat sepanjang 3.300 meter," kata Budi Karya Sumadi, di Kediri, dilansir dari Antara, Minggu, 17 Juli 2022.
Ia menjelaskan dengan runway dibuat sepanjang 3.300 meter adalah kualifikasi bandara ultimate dan mampu didarati oleh Boeing 777. Bahkan, sesuai dengan rencana Bandara Dhoho Kediri juga akan dimanfaatkan untuk keperluan ibadah umroh dan haji. Dengan itu, tentunya masyarakat di Kediri dan sekitarnya senang dengan pembangunan bandara itu.
"Kami harapkan ini bisa memberikan suatu kemakmuran bagi masyarakat di sekitar Kediri," ujar dia. Pihaknya mengapresiasi dari pihak swasta yang turut serta membangun infrastruktur, membantu pemerintah agar konektivitas bisa terwujud.
Proyek Bandara
Bandara Dhoho Kediri merupakan salah satu proyek bandara yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam hal ini, pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
"Ini bisa menjadi contoh bagi swasta lain, marilah bersama membangun fasilitas konektivitas udara, laut, darat, kereta api. Swasta join disini. Kami, Kemenhub sangat welcome dan akan memberikan suatu regulasi sebaik-baiknya," kata dia.
Dirinya menambahkan pembangunan ini tentunya ke depan juga diharapkan ada konektivitas yang baik. Misalnya akan digunakan sebagai bandara kargo, tentunya industri-industri bis dibangun di sekitar bandara.
"Bahkan dengan cantiknya gunung itu agrowisata bisa dilakukan secara selektif sehingga Kediri menjadi satu tempat, kota yang bisa menjadi satu industri yang baik tapi juga destinasi wisata. Ini juga bisa memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar," kata dia.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut Bandara Dhoho merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun oleh perusahaan swasta dalam hal ini PT Gudang Garam Tbk. "Kediri nantinya akan menjadi episentrum baru penyangga Jawa Timur selain kota Surabaya," ujarnya.
Advertisement