Liputan6.com, Jakarta - Semarak HUT ke-77 RI ditandai dengan sederet acara yang digelar oleh berbagai pihak, salah satunya oleh Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau Munasprok. Museum ini menggelar acara "Tapak Tilas Proklamasi" pada hari ini, Selasa (16/8/2022).
Acara menjelang hari kemerdekaan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AKSI atau Agustus Kita Satukan Indonesia. Menurut keterangan di akun Instagram resmi Munasprok, acara hari ini terbuka untuk umum dengan dresscode bernuansa merah putih.
Simak agenda Tapak Tilas Proklamasi di Munasprok pada Selasa (16/8/2022) berikut ini:
Advertisement
Baca Juga
1. Lomba (09.00--11.00 WIB)
2. Komunitas Sketsa bersama Galeri Nasional Indonesia (09.00--16.00 WIB).
3. Musikalisasi Puisi bersama Trotoar Senja (13.00--14.00 WIB).
4. Jajanan Tradisional (13.00--15.00 WIB)
5. Pertunjukan Tari bersama Belantara Budaya Indonesia (14.30--14.45 WIB).
6. Marching Band bersama SMAN 31 Jakarta (14.45--15.00 WIB).
7. Upacara Pembukaan Tapak Tilas bersama Paskibraka, Komunitas Jelajah Budaya dan seluruh peserta Tapak Tilas. Acaranya adalah jalan bersama dari Munasprok menuju Tugu Proklamasi (15.00--16.00 WIB).
8. Pagelaran Seni Budaya bersama Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (16.00--18.00 WIB).
9. Video Mapping dan Diskusi Film bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (19.00--21.30 WIB).
10. Live Musik dengan bintang tamu Tuan Tigabelas dan Conrad Good Vibration (22.00--24.00 WIB).
11. Renungan Malam bersama Komunitas Historia Indonesia (01.00--02.00 WIB).
Untuk acara Munasprok menyampaikan bahwa Lomba dan Diskusi Film tertutup untuk umum, hanya diperuntukkan bagi undangan. Sedangkan registrasi kegiatan "Live Musik" bisa menghubungi kontak narahubung Syibra 0877-8261-3642 dan bagi yang ingin registrasi kegiatan "Renungan Malam" bisa kontak narahubung 0818-0807-3636.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rangkaian Acara
Untuk acara Munasprok menyampaikan bahwa Lomba dan Diskusi Film tertutup untuk umum, hanya diperuntukkan bagi undangan. Sedangkan registrasi kegiatan "Live Musik" bisa menghubungi kontak narahubung Syibra 0877-8261-3642. Bagi yang ingin registrasi kegiatan "Renungan Malam" bisa kontak narahubung 0818-0807-3636.
"Agustus ini kita punya slogan AKSI, Agustus Kita Satukan Indonesia, dari Agustus hingga September nanti kita ada acara pembukaan pameran 9 Agustus dan berlangsung sampai 10 September 2022. Setiap hari kita menerima lima kunjungan sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan bekerja sama dengan Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) DKI Jakarta saja untuk menjemput siswa dibawa ke musem dan diantar lagi ke sekolah. Mereka lihat-lihat museum, mengikuti kegiatan yang ada di museum," kata Wahyuni selaku Edukator Museum Perumusan Naskah Proklamasi kepada Liputan6.com, baru-baru ini.
Ia melanjutkan Pameran Permainan Tradisional turut mengajak anak-anak kita ajak bermain permainan tradisional. Sementara, AKSI sendiri berlangsung 9 Agustus--10 September 2022.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
9 Agustus--10 September 2022
Simak beberapa rangkaian acaranya berikut ini:
9 Agustus--10 September 2022 Pameran Sakura di Khatulistiwa, Pameran Permainan Anak, pertunjukan seni sampai lomba fotografi.
15, 18, dan 19 Agustus 2022 Virtual tur Pameran Sakura di Khatulistiwa, workshop dan diskusi.
20--22 Agustus 2022 Workshop Membatik
24 Agustus 2022 Diskusi Budaya dan Keindahan Jepang Mewarnai Kehidupan Masyarakat Indonesia.
25 Agustus 2022 Ayo Mendongeng
9--10 September 2022 Bazar UMKM
10 September 2022 Penutupan Pameran dengan acara perunjukan tari, live musik, dan donor darah.
Pameran Sakura di Khatulistiwa
Dikutip dari laman resmi Minasprok, Selasa (16/8/2022) pertemuan orang Jepang dengan orang Indonesia telah berlangsung sejak masa VOC, merentang ke masa modern melalui zaman yang dipenuhi kisah kelam sampai terbit cahaya terang persahabatan antar-kedua bangsa. Orang-orang Jepang pertama kali datang ke Nusantara jauh sebelum 1942.
Kedatangan mereka berawal ketika VOC (Maskapai/Perusahaan Dagang Hindia Timur milik Belanda) mempekerjakan ronin atau samurai tak bertuan sebagai tentara bayaran untuk memadamkan perlawanan rakyat Banda (1621). Memasuki abad ke-19, para perempuan Jepang mulai tiba di Nusantara. Karayuki, begitulah orang memanggil mereka. Inilah babak awal cerita "Sakura di Khatulistiwa."
Pameran Sakura di Khatulistiwa
Pada 1905 armada tempur Angkatan Laut Jepang berhasil menaklukkan Rusia. Kabar itu tersebar ke seantero Nusantara sebagai kisah kemenangan bangsa timur melawan kedigdayaan bangsa barat. Kekalahan Rusia menyulut semangat bangsa timur yang masih berada di dalam era kegelapan kolonialisme.
Pada masa itulah para pedagang Jepang datang ke Indonesia untuk membuka toko, menjual berbagai barang mulai sepeda sampai obat-obatan. Jepang datang tak hanya untuk berperang, tapi juga berdagang. Orang-orang menyebut periode ini sebagai "Zaman Toko Jepang".
Perjumpaan orang Jepang dengan masyarakat di Nusantara bergulir terus seiring waktu, baik di masa damai maupun di masa perang. Maret 1942, Belanda hengkang tak lama setelah Jepang datang. Kali ini orang-orang Jepang datang bukan sebagai pedagang atau ronin. Di bawah kuasa Jepang, seluruh aspek kehidupan masyarakat disesuaikan menurut tata tertib mereka. Waktu, cara hidup, dan pergaulan berubah. Rakyat diarahkan menghadap ke arah negeri matahari terbit, dari mana “saudara tua” datang
Advertisement