Tak Luput Ditelan Zaman, Saatnya Vakansi Mencari Barang Antik di 3 Kawasan Jakarta

Barang antik bisa dicari di tiga tempat yang terletak di Jakarta ini.

oleh Fachri pada 27 Sep 2022, 16:20 WIB
Diperbarui 27 Sep 2022, 16:14 WIB
Barang Antik.
Ilustrasi barang antik. (Foto: Dzikra Amanati Imron / Shutterstock.com)

Liputan6.com, Jakarta Barang antik memiliki segmentasi pasarnya tersendiri. Sebagian orang, masih melakukan aktivitias koleksi berbagai barang antik. Entah itu berasal dari zaman kerajaan hingga sampai pasca kemerdekaan. Entah itu berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Tapi yang pasti, barang antik masih memiliki tempat di hati para kolektornya.

Sebagian dari para kolektor yang berburu barang antik, terkadang sudah memiliki kenalannya masing-masing. Tapi, ada juga yang belum memiliki kenalan dan senang melakukan perburuan barang antik. Keaslian dan kelayakan harga dari berbagai barang tersebut menjadi faktor yang wajib dipertimbangkan secara matang sebelum membeli. 

Para penjual barang antik pun terkadang membuka gerai untuk menjual koleksinya. Dan para kolektor pun datang berburu barang tersebut di suatu tempat yang sudah terpercaya. Itu pula yang menjadikan barang antik tidak dijual di sembarang tempat.

Untuk di Jakarta, ada beberapa tempat yang menjual beragam barang antik yang bisa kamu singgahi ya! Di mana saja? Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Jalan Surabaya, Menteng

Jakarta.
Ilustrasi Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat. (All themes / Shutterstock.com)

Siapa yang tidak mengetahui kawasan satu ini? Jalan Surabaya yang berlokasi di Menteng ini sudah terkenal sebagai surganya barang antik di Jakarta. Kawasan ini telah berdiri sejak tahun 1960-an dan pedagang di sana pun sudah mencapai ratusan jumlahnya. Namun, sekarang jumlahnya semakin sedikit, tergerus oleh perkembangan zaman yang pesat.

Tidak berlebih jika dikatakan bahwa ada ribuan jenis barang antik yang dijual di sana. Mulai dari alat masak, instrumen musik, alat elektronik tua, mesin tik, koper jadul, hingga perhiasan atau hiasan rumah.

Selain itu, beberapa penjual di sana juga menyediakan vinyl, kaset jadul, hingga kamera kuno. Harga yang dibanderol pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

 

2. Blok M Square

Blok M.
Ilustrasi Blok M Square. (Foto: Toto Santiko Budi / Shutterstock.com)

Berlokasi di Jakarta Selatan, kawasan ini menjadi surga untuk pencari barang antik, khususnya yang berkaitan dengan dunia musik. Banyak penjual yang menyediakan kaset-kaset dari tahun 1980-an yang memiliki nilai historis kuat dengan harga yang terjangkau. Tak jarang pula ada vinyl langka dan turntable yang masih beroperasi secara baik dijual.

Selain menjadi surganya pecinta musik, sebagian penjual di sana juga menyediakan beragam buku langka, bekas, dan juga baru dengan harga yang terjangkau. Kamu bisa mencari komik-komik jadul yang dijual dengan seri yang lengkap.

Sayangnya, keberadaan kawasan ini seolah-olah tergerus oleh zaman. Sudah banyak penjual yang gulung tikar dan tidak berjualan kembali di Blok M Square. Kondisinya, berbanding terbalik dengan 10 tahun yang lalu, ketika kawasan ini masih digandrungi oleh banyak orang.

3. Taman Puring

Taman Puring.
Ilustrasi Taman Puring. (antoni halim / Shutterstock.com)

Kawasan yang masih bertahan hingga sekarang dan masih dikunjungi oleh sebagian orang adalah Taman Puring. Banyak yang mengenal kawasan ini sebagai surganya sepatu murah, tapi di sini juga bisa ditemukan lho beragai barang antik yang keren dan langka.

Kamu bisa mendapatkan barang tersebut untuk sebagai bagian dari dekorasi rumah agar terlihat estetik. Mulai dari alat makan, telepon jadul, vas bunga, hingga lukisan yang cukup populer di eranya. Barang-barang tersebut bisa kamu dapatkan dengan harga terjangkau ya di sini.

Kembali, seiring dengan perkembangan zaman, pasar ini sudah semakin turun daya tariknya. Pembeli semakin sepi untuk berkunjung ke Taman Puring. Bahkan, ada yang tidak tahu bahwa kawasan ini pun menjual barang-barang antik.

Ketiga kawasan itu bisa menjadi pilihan kamu ketika sedang mencari barang antik ya. Kenapa hanya tiga? Ya karena ketiga kawasan itu saja yang masih mempertahankan eksistensinya. Selain ketiganya, sudah termakan oleh zaman dan hilang di telan persaingan ketat yang terjadi.

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya