Akhir Mengejutkan dari Pencarian Panjang Ayah Kandung Sepasang Kembar Hasil Donor Sperma

Anak kembar ini menghabiskan 40 tahun mencoba melacak pendonor sperma yang telah membantu ibu mereka hamil.

oleh Asnida Riani diperbarui 06 Nov 2022, 02:02 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2022, 02:02 WIB
Ilustrasi anak kembar
Ilustrasi anak kembar. (Photo by elen aivali on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang kembar yang menghabiskan puluhan tahun mencari ayah kandung menemukan kebenaran mengerikan dari dokter kesuburan ibu mereka. Dua saudara perempuan ini adalah Helen Edell dan Anne Smee.

Melansir The Sun, Rabu, 2 November 2022, wanita berusia 62 tahun itu menghabiskan 40 tahun mencoba melacak pendonor sperma yang telah membantu ibu mereka hamil. Helen menjelaskan bahwa ibunya sangat menginginkan seorang anak, tapi suaminya tidak subur.

Seorang kerabat yang berprofesi sebagai tenaga medis kemudian menghubungkannya dengan Dr John Doherty pada 1959, yang dianggap sebagai "perintis" ginekolog dan dokter kandungan. Ia juga dikenal karena "membantu wanita."

Tahun berikutnya, Helen dan Anne lahir di Australia, dengan rincian donor sperma mereka jadi kenangan yang jauh. Saudara kembar ini dibesarkan ibu mereka dan suaminya, yang kemudian bercerai, tanpa tahu bagaimana mereka datang ke dunia.

Namun, dua saudara itu menerima "kejutan dalam hidup mereka" ketika ayah tiri mereka secara eksplosif mengungkap bagaimana mereka dikandung secara berturut-turut. Helen mengatakan pada Daily Mail Australia, "Tiba-tiba kami mengetahui bahwa ayah yang membesarkan kami sebenarnya bukan ayah kami."

Para suster membujuk ibu mereka menghubungi Dr Doherty dan meminta catatan yang dapat membantu menemukan ayah kandung si kembar. Ahli ginekologi itu secara tidak terduga memenuhi permintaan tersebut, dan mengirim surat terperinci yang menjelaskan donor "anonim."

Surat itu berbunyi, "Ia adalah generasi keempat Australia. Rambut hitam, mata cokelat, (tinggi) sekitar 5 kaki 10 inci (sekitar 157 cm), kulit zaitun, dan tubuh sedang. Secara fisik, ia dianggap sebagai pria muda yang tampan dengan wajah dan gigi yang bagus ketika tertawa. Ia cukup atletis."

 

Terungkap Bertahun Kemudian

Ilustrasi bayi kembar
Ilustrasi anak kembar. (Gambar oleh Василий Королев dari Pixabay)

Doherty melanjutkan untuk mengonfirmasi bahwa pendonor itu juga seorang dokter. Tapi, ia menolak menyebutkan namanya atau riwayat medis apapun. Meski menemui jalan buntu, Helen menolak menyerah mencari ayahnya dan bergabung dengan Kelompok Pendukung Konsepsi Donor pada 2003.

Ia membagikan surat itu pada para anggota dengan harapan dapat memicu petunjuk baru, tapi kemudian menemukan sesuatu yang benar-benar mengganggu. Helen menyebut, "Kelompok itu berkata, 'Itu mencurigakan, sepertinya ia menulis tentang dirinya sendiri.'"

Sekitar 20 tahun sejak mengirim surat itu, Dr Doherty meninggal dunia, tapi putranya masih tinggal di Tamworth, New South Wales. Si kembar memintanya untuk tes DNA dan terkejut mengetahui bahwa mereka terkait.

"Lihatlah, kami memiliki persentase DNA yang sama dengan putranya. Dr Doherty adalah ayah kami," ia mengatakan. Meski merasa "lega," para suster juga merasakan "kesedihan" ketika menemukan Dr Doherty telah menggunakan spermanya sendiri tanpa persetujuan ibu mereka.

Helen menambahkan, "Itu adalah akhir dari krisis identitas, jadi sedikit melegakan karena kami menemukan dari mana kami berasal, kami menemukan siapa ayah kami, menemukan garis keturunan dan genetika kami."

"Tapi, juga sedikit kesedihan karena tidak ingin ada hubungannya dengan kami dan itu semua adalah rahasia besar," imbuhnya.

Mungkin Punya Saudara Tiri

Ilustrasi Bayi Kembar
Ilustrasi anak kembar. (dok. Unsplash.com/Fallon Michael/@fallonmichaeltx)

Sejak itu, Helen mengetahui bahwa ia dan Anne juga memiliki saudara tiri lain. Helen berkata, "Kami sedikit khawatir bahwa mungkin ada orang lain yang memiliki DNA yang sama dengan kami. Apa yang akan terjadi jika anak-anak mereka bertemu dengan kami?"

"Mereka perlu mendaftarkan donor, mereka perlu mendaftarkan riwayat kesehatan mereka. Mereka perlu mengubahnya karena Anda tidak ingin merasa seperti Anda berasal dari hantu," imbuhnya. Di Australia, pria sehat berusia 21 hingga 45 tahun dapat mendonorkan sperma tanpa memberitahukan identitas atau detail apapun pada penerima.

Kasus Helen yang memilukan sangat mirip dengan skandal di Detroit, Michigan, yakni seorang dokter keluarga menggunakan spermanya untuk jadi ayah para bayi, terkadang tanpa sepengetahuan wanita yang mengandung. Dr Philip Peven dipuji karena telah melahirkan sekitar 9.000 bayi selama 40 tahun kariernya dan menginseminasi ratusan pasiennya.

Dokter kesuburan Donald Cline juga diam-diam jadi ayah hingga 50 anak di kliniknya setelah memberi tahu pasien bahwa sperma yang digunakan berasal dari donor sukarela, padahal sebenarnya itu miliknya. Dokumenter Netflix, Our Father, mengeksplorasi "eksperimen" serupa di Indianapolis yang baru terungkap pada 2016.

Kisah Serupa

Berjabat Tangan - Vania
Ilustrasi saudara/https://unsplash.com/Hanna Morris

Sebelumnya, seorang wanita asal California, Amerika Serikat, mendapati bahwa ia mungkin memiliki lebih dari 100 saudara tiri. Kenyataan mengejutkan ini diungkap ibunya, menyebut bahwa ia mungkin saja berkencan dengan saudara tirinya sendiri.

Chrysta Bilton berbagi anekdot liar dalam memoar barunya, A Normal Family: The Surprising Truth About My Crazy Childhood (and How I Discovered 35 New Siblings), yang mendokumentasikan bagaimana ia akhirnya terhubung dengan lusinan "saudaranya yang hilang," lapor New York Post.

Chrysta dan adik perempuannya, Kaitlyn, dibesarkan di Los Angeles oleh ibu mereka, Debra, yang adalah seorang lesbian. Ia memberi tahu mereka bahwa ayah mereka adalah teman dari pasangannya. Ketika Chrysta berusia 23 tahun, Debra memberikan kejutan, memberi tahu kedua putrinya bahwa ayah kandung mereka adalah salah satu pendonor sperma paling produktif di California. 

Debra mengungkap bahwa nama ayah mereka adalah Jeffrey Harrison, seorang pria yang dikenal selama beberapa dekade sebagai "Donor 150." Pada 2005, New York Times menerbitkan sebuah artikel yang ditulis seorang wanita yang mengaku sebagai putri "Donor 150," di mana ia memohon padanya untuk mengungkap identitasnya.

Infografis Waspada Covid-19 Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia
Infografis Waspada Covid-19 Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya