5 Negara Jadi Target Pasar Utama Wisman Indonesia pada 2023

Para wisman atau turis asing kelima negara tersebut diyakini Kemenparekraf jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan wisman dari negara-negara lainnya.

oleh Henry diperbarui 27 Des 2022, 21:01 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 21:01 WIB
Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya di jumpa pers akhir tahun yang terselenggara secara hybrid pada Senin, 26 Desember 2022
Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya di jumpa pers akhir tahun yang terselenggara secara hybrid pada Senin, 26 Desember 2022. (dok. tangkapan layar YouTube Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sampai kuartal ketiga atau Oktober 2022 sudah berjumlah 3,92 juta wisman. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan 2021 yang hanya 1,56 juta wisman.

"Dengan jumlah wisman yang sudah 3,92 juta hingga Oktober 2022 itu, kami optimis pada 2023 mendatang bisa naik antara 3,5--7,4 juta wisman datang ke Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam jumpa pers akhir tahun (JPAT) yang digelar secara hybrd di Balairung Sapta Pesona, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022. 

Kemenparekraf juga mengungkapkan lima negara yang menjadi pasar utama pariwisata Indonesia ialah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan China. Para wisman dari lima negara tersebut diyakini Kemenparekraf jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan wisman dari negara-negara lainnya.

Pertimbangan itu didasari karena negara-negara itu memiliki performansi yang baik dari sisi GDP (Produk Domestik Bruto) dan berpotensi rendah mengalami resesi.

"Kebijakan Kemenparekraf dalam hal wisman ini menyasar dari sisi wisman, negara-negara yang performansi (ekonomi) nya masih bagus, cenderung mengalami GDP moderate rendah, berdasarkan data GDP IMF di Oktober 2022," Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya menjelaskan.

Nia memastikan, kelima negara tersebut akan menjadi fokus pasar utama Kemenparekraf pada 2023 mendatang. "Kita masih punya banyak wisman dari China meskipun mereka masih dalam kondisi lockdown. Tapi kemungkinan mereka kebanyakan datang bukan dari mainland atau negara mereka tapi dari negara lain, karena kita menghitungnya berdasarkan nationality, bukan datang dari negara mana," lanjutnya.

 

Turis Rusia

FHTB 2022 Gaet 12 Ribu Pengunjung dan Tingkatkan Jumlah Wisman ke Bali
FHTB 2022 Gaet 12 Ribu Pengunjung dan Tingkatkan Jumlah Wisman ke Bali. foto: istimewa

Selain kelima negara tersebut, wisman dari Rusia juga diharapkan akan semakin bertambah secara signifikan di tahun depan. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menargetkan kunjungan turis Rusia pada 2023 sebanyak 40.200 sampai 85.000 orang.

"Untuk tahun depan, turis Rusia itu sekitar 40.200 turis batas bawahnya dan target batas atasnya hampir 85.000 wisatawan.Mereka ini sangat potensial karena waktu stay-nya cukup lama dan spend-nya juga termasuk banyak," kata Made. Dia optimistis, dengan semakin berbenahnya kelima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan konektivitas yang kian tinggi, bisa menjadi modal bagus untuk mencapai target ini.

Sementara untuk perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) 2022 diestimasi mencapai target optimistis, yaitu 703 juta perjalanan. Ditambah dengan momentum libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), jumlahnya diharapkan bisa mendekati angka 800 juta.

"Dengan semua capaian yang diraih, kontribusi PDB dari sektor pariwisata diestimasi mencapai 3,6 persen di tahun ini atau naik 1,2 poin dari tahun lalu," jelas Sandiaga.  

Ekonomi Kreatif Terbesar di Dunia

Sandia Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di jumpa pers akhir tahun yang terselenggara secara hybrid pada Senin, 26 Desember 2022. (dok. tangkapan layar YouTube Kemenparekraf)

Menparekraf mengklaim sektor ekonomi kreatif juga menunjukkan perkembangan luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari nilai ekspor ekonomi kreatif hingga November 2022 sudah mencapai 24,79 miliar dolar AS atau meningkat 3,8 persen. 

"Dengan target nilai ekonomi kreatif tahun ini sebesar Rp1.236 triliun akan menempatkan Indonesia tentunya di jajaran negeri yang punya kontribusi ekonomi kreatif salah satu yang terbesar di dunia," kata Sandiaga.

Pria yang akrab disapa Sandi ini menambahkan, program kerja Kemenparekraf/Baparekraf salah satunya difokuskan untuk penciptaan lapangan kerja. Pada 2022, estimasi jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pariwisata mencapai 22,89 juta orang. Jumlah itu bertambah 1,6 juta orang dibanding tahun lalu.

Sementara sektor ekonomi kreatif diestimasi berhasil menyerap 23,98 juta tenaga kerja atau bertambah 2 juta tenaga kerja dari tahun lalu. 

"Penambahan lapangan kerja) Ini sangat penting karena saat pandemi kita kehilangan jutaan lapangan kerja, tapi di 2022 ini jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif bertambah. Ini tentu kita patut syukuri dan jadikan landasan untuk kita bekerja lebih efektif lagi ke depan," ujar Sandi.

Lebih Cepat Bangkit

Cegah Penurunan Wisman karena KUHP, Menparekraf Terjunkan Tim Khusus ke Australia
Ilustrasi wisatawan mancanegara di Indonesia. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Meski deretan capaian telah berhasil diukir, pekerjaan ke depan tentu tidak mudah. Terlebih target di tahun 2023 semakin besar. Yakni dengan target jumlah kunjungan wisman di kisaran 3,5-7,4 juta kunjungan dengan nilai devisa pariwisata mencapai 2,07-5,95 miliar dolar AS.

Wisatawan nusantara ditargetkan sebesar 1,2 sampai 1,4 miliar pergerakan dengan nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen. "Nilai ekspor ekonomi kreatif ditargetkan 26,46 miliar dolar AS dengan nilai tambah ditargetkan mencapai Rp1,279 triliun," kata Sandiaga.

Pada 2023, jumlah tenaga kerja pariwisata ditargetkan sebesar 22,4 juta sementara jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 22,59 juta orang.  Menurut Sandi 2022 menjadi titik kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, yang pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Bahkan kebangkitan itu menjadi tumpuan para pemimpin pengambil keputusan dalam pertimbangannya terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Resesi ekonomi global memang menjadi tantangan, tapi kita harus tetap optimis, berdasarkan data-data dan proyeksi kita, Target-target itu telah mengungguli negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Thailand dan juga Malaysia. Karenanya, resesi menjadi tantangan dan fokus terbesar bagi sektor Parekraf," pungkas Sandi.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya