6 Fakta Menarik Saint Barthelemy yang Sempat Jadi Rebutan Swedia dan Prancis

Saint Barthelemy merupakan bagian dari Prancis dengan ibu kota dan satu-satunya kota yaitu Gustavia, dinamai oleh Raja Swedia Gustav III.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 07 Mar 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 08:30 WIB
Saint Barthelemy merupakan bagian dari Prancis di Laut Karibia
Saint Barthelemy merupakan bagian dari Prancis di Laut Karibia. (Dok: Instagram @regis.escape)

Liputan6.com, Jakarta - Saint Barthelemy yang juga disebut Saint Bart's merupakan pulau Antillen Kecil di Laut Karibia bagian timur. Sebagai sebuah kolektivitas seberang laut Prancis sejak 2007, dulunya pulau merupakan sebuah komune bersama dengan Saint Martin.

Mengutip dari Britannica, Minggu 5 Maret 2023, Saint Barthelemy berbatasan di utara dengan pulau utama Guadeloupe. Keduanya bergunung-gunung, dengan ketinggian 921 kaki dan memiliki daratan subur, meskipun curah hujan relatif sedikit.

Saint Barthelemy diduduki oleh Prancis pada 1648. Wilayah itu kemudian dijual keSwedia pada 1784 tetapi dikembalikan ke Prancis pada 1877. Ibu kota dan satu-satunya kota adalah Gustavia dinamai dari Raja Swedia Gustav III , yang berdiri di atas pelabuhan yang terlindung dengan baik.

populasi pulau ini sebagian besar adalah keturunan Eropa yaitu Swedia dan Prancis dan bahasa lisannya adalah dialek Normandia abad ke-17. Masih banyak hal mengenai Saint Barthelemy selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Saint Barthelemy yang dirangkum Liputan6.com pada Minggu, 5 Maret 2023. 

1. Rebutan Swedia dan Prancis

Prancis menguasai Saint Barthelemy sejak 1648. Pulau ini sempat dijajah Swedia pada 1785 hingga 1878. Sebelumnya, pulau ini secara administratif berstatus sebuah commune di daerah seberang laut Guadeloupe, Prancis.

Statusnya sebagai wilayah Prancis memasukkan Saint Barthelemy dalam organisasi Uni Eropa. Pada 2003, hasil pemungutan suara yang diikuti penduduk Saint Barthelemy memutuskan berpisah dari Guadeloupe dan menjadi sebuah collectivité d'outre-mer (komunitas seberang laut). Keputusan ini ditetapkan pada awal 2007.

 

2. Sering Disebut Saint Barts

Saint Barthelemydi Laut Karibia sempat jadi rebutan Swedia dan Prancis
Saint Barthelemydi Laut Karibia sempat jadi rebutan Swedia dan Prancis. (Dok: Instagram @pietro_volonte)

 

 

Nama Saint Barthelemy sering disingkat menjadi Saint Barth atau Saint Barts. Sebuah ikal luar biasa Hindia Barat terletak di wilayah utara Kepulauan Windward, milik Prancis. Guadeloupe terletak 200 km di selatan, ke tetangga Karibia lainnya kurang dari 20 km.

Garis pantai berbatu dengan garis-garis pantai yang tersapu oleh Laut Karibia adalah keindahan alamiah pulau ini. Ketinggian maksimum di atas permukaan air adalah 286 meter, wilayah bagian istimewa Karibia hanya 21 km², pusat administratifnya adalah permukiman Gustavia.

3. Akses ke Saint Barthelemy 

Mengutip sebuah blog tulisan rozavetrovsibir, Minggu 5 Maret 2023 disebutkan bahwa untuk turis biasa jalan menuju Saint Barthélemy sangat sulit. Pertama-tama, karena harga transportasi yang mahal untuk segalanya dan semua orang.

Saint Barthelemy memiliki sebuah lapangan terbang yang dilayani pesawat komersial kecil dan carteran yang membawa kurang dari 20 penumpang. Kapal feri dan carteran dari Saint Martin merupakan satu-satunya alternatif ke pulau ini.

Kendaraan yang digunakan di pulau ini ialah mobil Smart Car, Suzuki, Jeep, dan motor skuter. Penduduk setempat biasanya mengemudi dengan kencang di jalan perbukitan yang sempit.

 

4. Wisata di Pantai Gouverneur

Pemandangan senja di Saint Barthelemy
Pemandangan senja di Saint Barthelemy. (Dok: Instagram)

Mengelilingi Pulau Saint Barth, pantai Gouverneur adalah pantai yang istimewa. Kecil, sederhana, dikelilingi pegunungan di semua sisi. Ada sekitar 10 vila di lereng pegunungan, termasuk perkebunan Abramovich, dan itu saja.

Airnya sangat bersih sehingga saya bisa membandingkannya dengan air kolam dengan aman. Masuk ke dalam air itu menyenangkan, langsung dalam. Dasarnya terlihat dengan mata telanjang lantaran airnya sangat jernih sehingga ketika berenang bisa langsung melihat ikan di bawah, sekitar 7 meter. Menariknya, hampir tidak ada gelombang sehingga snorkling sangatlah aman.

Orang-orang beristirahat di atas handuk atau kursi berjemur yang dibawa bersama mereka. Sangat tenang dan hening. Tidak ada teriakan anak-anak yang melengking dengan ibunya, tidak ada orang banyak yang mengambil foto. Kegiatan orang di sini hanya membaca, berjemur, mandi.

5. Waktu Terbaik Berkunjdan ung ke Saint Barthelemy

Suhu udara sedikit berfluktuasi sepanjang tahun, rata-rata sekitar 26 derajat celcius. Laut hangat lembut di musim panas dan Karibia di musim dingin. Periode yang paling banyak dikunjungi adalah dari Desember hingga April. Semua yang tersedia saat liburan adalah bersantai-santai, menikmati makanan khas dan tidur sambil bermimpi.

 

6. Kuliner di Saint Barthelemy

kuliner di Saint Barthelemy sangat melimpah hasil ikan
kuliner di Saint Barthelemy sangat melimpah hasil ikan. (Dok: @lenewssbh)

Mengutip dari Taste Atlas, Minggu 5 Maret 2023, di Saint Barthelemy terdapat ayam khas Volailles du Maine yaitu ayam peternakan dan kalkun, dikenal sebagai unggas berkualitas tinggi tanpa kelebihan lemak. Dengan kualitas daging yang sangat baik, terdapat kontrol kualitas yang ketat, sehingga paling banyak terdapat 11 ekor ayam atau 6 kalkun per satu meter persegi.

Daging dari hewan ini empuk dan segar, dan produknya dapat dijual segar atau beku, utuh sebagai makanan siap oven atau dipotong-potong. Ayam dan kalkun dari cekungan sungai Maine dipelihara di udara terbuka dan diberi makan dengan pola makan yang sebagian besar berbahan dasar sereal.

Karena budidaya gandum menonjol pada abad ke-15 dan ke-16, hal itu mendorong para petani lokal untuk mulai memproduksi unggas berkualitas tinggi ini. Selain itu di Saint Barthelemy terkenal juga Doyenné du Comice sebagai varietas pir yang berasal dari Angers di Prancis, tempat pertama kali ditanam pada 1840-an.

Pir itu montok dan gemuk, dagingnya berwarna krem-merah muda, berair, dan meleleh, sedangkan rasanya sedikit pedas. Dianggap sebagai buah pir pencuci mulut dengan rasa terbaik dan sering disajikan segar sebagai makanan penutup. Kulitnya halus dan mudah memar, itulah alasan mengapa pir ini ditangani dengan cara khusus dan tidak dikemas secara mekanis.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya