Sosok Mang Uprit yang Ngamuk karena Bunga Edelweis Rawa Ranca Upas Hancur Digilas Motor Trail

Mang Uprit sebelumnya viral karena mengamuk setelah kebun bunga edelweis rawa di Ranca Upas hancur dilindas komunitas motor trail yang touring di kawasan tersebut.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Mar 2023, 17:01 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2023, 17:01 WIB
Keunikan Bunga Rawa Langka di Ranca Upas yang Dirusak Komunitas Trail
Sosok Mang Uprit yang Ngamuk karena Bunga Edelweis Rawa Ranca Upas Hancur Digilas Motor Trail (Tangkapan Layar TikTok/mang_uprit_mangprang79)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, dunia maya digemparkan aksi komunitas motor trail yang touring dan membuat kebun edelweis rawa di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, rusak parah. Menyusul insiden itu, sosok Mang Uprit yang mengamuk turut jadi sorotan karena tanaman yang ia rawat mati sia-sia.

Belakangan diketahui, Mang Uprit adalah pemerhati lingkungan sekaligus petani di Ranca Upas. Ia menanam dan merawat edelweis rawa atau juga dikenal bunga rawa di Ranca Upas.

"Di sini, meski banyak rumput kelihatannya hijau, sudah ada bunga rawanya, saya tanam lagi saya perbanyak lagi. Ini awalnya dari alam, saya budidayakan, saya lestarikan, saya perbanyak hampir setiap blok," katanya.

Mang Uprit melanjutkan, "Saya mengambil bunganya, mencari keuntungan dari ini, tidak semata-mata hanya mencari keuntungan, saya ingin melestarikan, memperbanyak, biar Anda paham. Biar nanti bunga ini bukan hanya sekadar cerita, tapi ini harus lestari, harus tetap ada."

Dalam sederet unggahan video di akun TikTok-nya, Mang Uprit disibukkan dengan sederet kegiatan mengurus ragam tanaman yang akan dijualnya. Pada satu video, tampak cantiknya sederet jenis tanaman hias.

Bunga abadi edelweis rawa itu memiliki nama latin Syngonanthus flavidulus. Bunga tersebut dijual seharga Rp10 ribu per ikat menurut unggahan pada 11 November 2022 itu.

Dalam video yang beredar luas, terlihat motor trail para peserta touring memenuhi spot yang awalnya tampak hijau di area Ranca Upas. Pemandangan itu berubah ketika touring berlangsung dengan cokelatnya tanah kebun yang habis terlindas kendaraan trail.

Sosok Mang Uprit

Petani Ranca Upas
Tangkapan layar seorang petani Ranca Upas yang murka melihat edelweis rawa di Ranca Upas hancur gara-gara event komunitas motor trail. (Liputan6.com/ Ist)

Acara touring bernama Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 itu juga memuat logo Perhutani, pengelola destinasi wisata tersebut. Dalam video berbeda yang diunggah di akun TikTok pribadi, Mang Uprit mengkritik pejabat Perhutani Bandung.

"Anda pure-nya hanya ke bisnis. Tidak peduli lingkungan," katanya dalam video.

Mang Upit menyebut dirinya menanam dan merawat tanaman tersebut. Ia mengaku membutuhkan waktu untuk menanam kembali edelweis rawa yang hanya tumbuh di Ranca Upas dan Danau Ciharus.

"Untuk panitia yang menyelenggarakan event motor trail di Ranca Upas dan khususnya orang Perhutani yang memberikan izin terkait acara tersebut, lihat ini dampaknya. Hancur!" sebut pria itu.

Sejak diunggah pada 7 Maret 2023, video tersebut telah disaksikan lebih dari 10,7 juta kali. "Biar semua paham dan mengerti. bunga rawa atau edelweis rawa tumbuh di dua negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia pun hanya ada di rawa Ranca Upas sama Ciharus Kamojang Garut. Saya ambil bunga dan saya lestarikan, saya perbanyak dengan cara pengembangbiakkan dari tunas. Semoga semua paham kenapa saya marah di acara event trail Ranca Upas," tulis Mang Uprit.

Perhutani Minta Maaf

Viral Komunitas Trail Bikin Hancur Kebun Edelweis di Ranca Upas
Viral Komunitas Trail Bikin Hancur Kebun Edelweis di Ranca Upas (Tangkapan Layar TikTok)

Pihak Perhutani buka suara terkait hancurnya kebun edelweis rawa di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, gara-gara touring komunitas trail. Hal tersebut disampaikan melalui unggahan berisi pernyataan resmi dari Econique Perhutani Alam Wisata selalu pengelola wisata Ranca Upas.

"Kami memohon maaf dan prihatin atas kejadian yang berdampak terhadap lingkungan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar," bunyi poin pertama darj pernyataan yang diunggah lewat akun Perhutani Alam Wisata, Rabu, 8 Maret 2023.

Pihaknya berjanji sebagai pengelola lokasi akan memperbaiki SOP dalam perizinan pelaksanaan event yang dilakukan dalam kawasan hutan. Hal tersebut guna memastikan tidak terjadi dampak terhadap lingkungan.

"Sebagai tindak lanjut, kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan memastikan setiap event yang dilaksanakan secara profesional dan memenuhi ketentuan serta mencegah terjadinya kerusakan lingkungan," lanjut pernyataan itu.

Pihak Perhutani juga melarang segala bentuk event berupa trail dan offroad di dalam kawasan hutan. Bersama berbagai pihak, rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan kondisi kebun edelweis rawa. Sebelumnya, penanaman kembali juga disampaikan di akun Instagram resmi Perum Perhutani.

"#SobatRimba, Perum Perhutani bersama dengan Econique (Perhutani Alam Wisata) sebagai pengelola Wisata Ranca Upas, stakeholders, pemerhati lingkungan dan pihak-pihak terkait melakukan rehabilitasi lahan berupa penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas yang terdampak event motor trail," demikian bunyi keterangan unggahan yang dibagikan pada Rabu, 8 Maret 2023.

Rehabilitasi Kebun Bunga Edelweis Rawa

Rehabilitasi Ranca Upas
Rehabilitasi Ranca Upas setelah insiden komunitas trail melindas kebun edelweis rawa di kawasan tersebut. (Tangkapan Layar Instagram/perumperhutani)

Perhutani melanjutkan, "Sebagai tindak lanjut, Perum Perhutani menghentikan pemberian izin aktivitas offroad kendaraan motor dan mobil pada kawasan hutan yang tidak sesuai prosedur."

Unggahan Perhutani juga mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat dan pemerhati lingkungan dalam menyikapi kejadian ini. Potret unggahan menampilkan penanaman kembali edelweis rawa atau bunga rawa yang sempat rusak parah.

Sebanyak lebih dari 1.500 komentar membanjiri unggahan tersebut. Salah satu komentar mempertanyakan terkait upaya pencegahan yang seharusnya dilakukan.

"ga bisa gitu mencegah drpda mengobati? apa karena kalian nyari cuan dari event nya?" tulis seorang warganet dalam kolom komentar.

Pihak Perhutani pun membalas dan meminta maaf, "Mohon maaf atas kelalaian kami ya #SobatRimba, terima kasih atas masukannya, semoga #LekasPulihRancaUpas."

"Yang ngasih izin diusut dong Pak. Gak mungkin gak tau event kayak gitu dampaknya apa dan wilayah yang dilewati apa saja. Kalau beneran gak tau berarti orang itu ga pantas menjadi otoritas yang ngasih izin di perhutani," tulis warganet lainnya. 

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya