Liputan6.com, Jakarta - Keluarga kerajaan, yang disebut sebagai Pangeran Harry dan Meghan Markle baru, akan segera memulai hidup baru mereka di Amerika Serikat (AS). Yang dimaksud, tidak lain tidak bukan, adalah Pangeran Joachim dari Denmark, istrinya, Putri Marie, dan dua anak mereka.
Seperti Pangeran Harry, dikutip dari PageSix, Jumat (24/3/2023), Pangeran Joachim telah menciptakan krisis konstitusional di negara asalnya dengan secara terbuka berselisih dengan saudara laki-laki dan orangtuanya. Terkait kepindahannya ke AS, tidak seperti Harry, ia bekerja untuk kedutaan negaranya di Washington, DC.
Pria berusia 53 tahun yang berada di urutan keenam pewaris takhta Kerajaan Denmark ini akan jadi atase industri pertahanan di Kedutaan Besar Denmark. Ia tidak akan dibayar untuk peran itu, tapi parlemen Denmark telah setuju bahwa Joachim akan terus menerima gaji sebagai bangsawan sebesar 300 ribu krone (sekitar Rp438 juta) sebulan.
Advertisement
Ibunya, Ratu Margrethe, mungkin berharap langkah ini akan jadi akhir drama yang telah menarik perhatian publik. Polemiknya dimulai tahun lalu ketika Ratu mengumumkan bahwa, mulai 2023, keempat anak Joachim akan kehilangan gelar Pangeran dan Putri.
Joachim secara terbuka marah karena anak-anaknya Nikolai (23) dan Felix (20) dari pernikahan pertamanya dengan Alexandra, Countess of Frederiksborg; dan Henrik (13) dan Athena (11) dari pernikahan keduanya dengan Putri Marie, semuanya akan kehilangan gelar kerajaan mereka.
Mengklaim ia baru mendapat pemberitahuan lima hari sebelum pengumuman tersebut, Joachim berkata, "Saya dapat mengatakan bahwa anak-anak saya sedih. Anak-anak saya tidak tahu harus berdiri di kaki mana. Apa yang harus mereka percayai. Mengapa identitas mereka harus dihilangkan? Mengapa mereka harus dihukum seperti itu?"
Mirip dengan Ketegangan William, Harry, dan Charles
Putri Marie (47) menambahkan bahwa keputusan itu telah "membutakan" pasangan itu, menyebut, "Athena diintimidasi di sekolah. Mereka datang dan berkata, 'Kamu yang bukan lagi seorang putri?'"
Tapi, masalah kerajaan telah muncul selama beberapa waktu, dengan desas-desus tentang perebutan kekuasaan antara Joachim dan saudara laki-lakinya yang berusia 54 tahun, Putra Mahkota Frederik. Tidak hanya terdengar mirip dengan ketegangan antara Pangeran Harry, Pangeran William, dan Raja Charles, tapi ada juga desas-desus tentang masalah antara Putri Marie dan saudara iparnya Putri Mary, menunjukkan nuansa hubungan yang dilaporkan retak antara Meghan Markle dan Kate Middleton.
Putri Mary (51) secara terbuka mendukung keputusan ibu mertuanya untuk menghapus gelar keempat anak Pangeran Joachim. Ia menyebut, "Perubahan bisa sulit dan bisa sangat menyakitkan. Tapi bukan berarti keputusan itu tidak tepat."
Keempat anak Mary, yang berusia 12--17 tahun, akan mempertahankan gelar mereka sebagai anak putra mahkota. Tiga tahun lalu, Joachim dan keluarganya pindah ke Paris ketika ia mendaftar di kursus intensif militer dan akhirnya tinggal setelah Pangeran mendapat pekerjaan di atase militer di kedutaan Denmark.
Advertisement
Bukan Pilihan Mereka Sendiri
Saat itu, Putri Marie mengatakan pada majalah Denmark See and Hear bahwa tinggal di Prancis bukanlah pilihan pasangan tersebut. "Saya senang tinggal di Denmark. Tidak selalu kita yang memutuskan. Saya pikir itu penting untuk diketahui," katanya.
Keputusan tersebut, seperti pilihan Pangeran Harry untuk meninggalkan Inggris ke California, mencerminkan dunia yang berubah untuk "cadangan" dalam monarki konstitusional, yang sekarang, lebih dari sebelumnya, harus membenarkan keberadaan mereka.
"Sejak krisis ekonomi pada 2008, keluarga kerajaan telah menyadari bahwa anggota mereka perlu menunjukkan bahwa mereka menghargai uang," kata sejarawan Kerajaan Denmark Lars Hovbakke Sorensen. "Tidak banyak kesabaran di antara penduduk untuk (anggota keluarga) kerajaan yang mendapatkan banyak uang (pembayar pajak), tapi tidak bekerja untuk itu."
"Dahulu kala, adik dari pewaris takhta memiliki peran masing-masing. Mereka akan menikah dengan bangsawan lain di Eropa. Kembali ke beberapa generasi dalam sejarah Denmark, adik perwaris takhta jadi raja Norwegia dan Yunani. Tapi, seperti yang diketahui Pangeran Harry, jauh lebih sulit untuk jadi nomor dua dalam keluarga kerajaan daripada beberapa tahun lalu karena Anda tidak memiliki peran yang jelas untuk dimainkan."
Rumah Baru bagi Para Bangsawan
Amerika telah jadi "rumah baru" favorit bagi para bangsawan. Pangeran Joachim bergabung dengan Pangeran Harry dan mantan Putri Jepang Mako, yang pindah ke New York City pada 2021 setelah ia melepaskan gelar kerajaannya untuk menikahi kekasihnya, pengacara Kei Komuro.
Putri Swedia Madeleine, sepupu kedua Joachim, dan keluarganya tinggal di Florida, meski mereka telah mengumumkan akan pindah kembali ke Stockholm pada musim gugur. Sepupu lainnya, Putra Mahkota Pavlos dari Yunani, adalah konsultan investasi yang tinggal di New York City bersama istrinya, Marie-Chantal, dan putri, Maria-Olympia.
"Amerika menawarkan kebebasan, peluang bisnis, dan anonimitas relatif untuk bangsawan," kata Emily Nash, koresponden kerajaan malajah Hello. "Pangeran Harry telah menunjukkan bagaimana hal itu bisa dilakukan. Ia memiliki gaya hidup yang fantastis di Montecito. Mereka semua mungkin menginginkan sepotong impian Amerika."
"Mereka akan jadi bagian dari lapisan atas lingkaran diplomatik, karena siapa yang tidak ingin menjamu Pangeran untuk makan malam?" kata sejarawan kerajaan Marlene Koenig. "Meski keluarga (Kerajaan Denmark) tidak akan menarik perhatian yang sama seperti Pangeran Harry ... akan ada sedikit kegembiraan ketika ia datang di musim gugur."
Advertisement