Liputan6.com, Jakarta - The Apurva Kempinski Bali menggelar rangkaian acara dalam kampanye bertajuk Powerful Indonesia 2023. Salah satu agenda kolaborasi dalam kampanye ini, Rock Anthology, menggandeng dua musisi ternama Indra Lesmana dan Aksan Sjuman, serta seniman Raul Renanda.
Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali Danti Yuliandari menyampaikan Powerful Indonesia adalah runutan filosofi dari The Apurva Kempinski Bali. Sejak awal buka di 2019 hingga kini, hotel berbintang lima ini mengusung visi merayakan keberagaman Indonesia.
"Kampanye ini masih bagian dari sebelumnya, ada salah satu pilar yang sangat penting dari kampanye kami berkolaborasi dengan powerful people yang membawa pengaruh-pengaruh luar biasa keren untuk Indonesia, ada Indra Lesmana, Aksan Sjuman, dan Raul Renanda," kata Danti dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Jumat, 30 Juni 2023.
Advertisement
Danti melanjutkan bahwa musik jadi salah satu bagian yang sangat spesial dan lekat dengan kampanye Powerful Indonesia. "Kali ini sangat unik, memadukan rock dan jazz di bawah bendera Rock Anthology," lanjutnya.
Rock Anthology menjadi satu gelaran untuk menjelajahi evolusi musik rock di Indonesia. Acara yang digelar pada Jumat, 30 Juni 2023, di L'Atelier oleh Cyril Kongo - Bar ikonik di The Apurva Kempinski Bali ini dipenuhi musik dan melodi.
Acara juga menghadirkan Lesmana, Sjuman, dan Renanda disertai bincang santai yang mengungkap latar belakang sejarah dari evolusi musik rock di Indonesia dari 1960-an sampai 2000-an melalui setiap lagu yang ditampilkan. Suara merdu dari Nancy Nanlohy dan Truedy turut melantunkan 10 lagu yang diiringi oleh Kevin Suwandhi sebagai pianist, Gustu Brahmanta sebagai drummer, dan Ucok sebagai bassist.
Tantangan yang Dihadapi
Aksan Sjuman menjelaskan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi ketika menggarap program ini adalah pencarian lagu. "Karena kita juga melihat bahwa kapan mulai ada influence musik rock di dalam musik di Indonesia dan siapa saja yang sudah lahir dari influence itu," kata Aksan.
Akhirnya, pilihan jatuh pada lagu dari band rock lawas bernama SAS. Namun, tak dipungkiri Aksan bahwa dalam menyanyikan kembali lagu band tersebut bukanlah hal mudah.
Di tengah kondisi itu, Aksan tetap berkeyakinan bahwa lagu SAS tetap bisa dibawakan. "Pasti bisa karena memang ini lagu rock banget, mereka bingung dan nyanyi dalam format trio itu menjadi tantangan. Akhirnya kita bawain itu. Justru tantangan sayang banget kalau enggak dibawain," terangnya.
Di sisi lain, Raul mengungkapkan bahwa saat ini dunia tak dapat melihat musik dengan hal lainnya dipisah. "Musik adalah bagian dari cerminan dari sebuah kultur, kita mengangkat lagi lewat acara seperti ini," kata Raul.
Advertisement
Inspirasi pada Generasi Muda
Raul menyebut ingin membawa musik lebih dari itu dengan membahas lirik dan cerita di baliknya. "Kita mengajak masyarakat untuk melihat musik lebih dalam lagi, satu fenomena kultural dan cerminan masyarakat saat itu," tambahnya.
Ia mengatakan, "Secara presentasi tidak hanya bicara tentang musik, tetapi juga experience orang yang hadir di acara tersebut. Tujuan kita memberi contoh menjadi inspirasi buat yang muda, they will do it way better than us, kita mungkin lebih punya akses memberi konsep awal ini."
Sebelumnya, The Apurva Kempinski Bali pada Maret 2023 lalu mempersembahkan Antologi Musik Indonesia. Program ini kembali hadir dengan menampilkan musisi dan penulis buku "Antologi Musik Indonesia" Aksan Sjuman, musisi legendaris Indonesia Indra Lesmana, dan seniman Raul Renanda.
Di bawah payung Dewan Kesenian Jakarta, "Antologi Musik Indonesia" mempertemukan paramusisi yang berpengaruh di Indonesia, yakni Aksan Sjuman, Anto Hoed, Anusirwan, OttoSidharta, Aisyah Sudiarso Pletscher, Anursiwan, dan Budi Utomo Prabowo.
Indra Lesmana, Aksan Sjuman, dan Raul Renanda
Aksan Sjuman adalah sosok yang tersohor di kancah musik Indonesia. Sebagai seorang musisi, arranger, aktor, dan komposer film, ia telah berkolaborasi dengan sejumlah band serta musisi berpengaruh di negara ini.
Dengan kecintaannya terhadap musik, ia mendirikan Sjuman School for Music Education yang telah mencetak banyak musisi muda andal di Indonesia. Sebagai salah satu komite musik dari buku "Antologi Musik Indonesia" mewujudkan komitmenya untuk melestarikan dan mempromosikan sejarah musik Indonesia.
Kemudian, Indra Lesmana adalah seorang musisi, arranger, komposer, dan produser musik merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam musik jazz Indonesia dengan pengalaman lebih dari empat dekade. Ia tidak hanya diakui sebagai ikon jazz Indonesia, tetapi juga motivator musik yang hebat dengan visinya yang memengaruhi industri pop Indonesia.
Setelah tinggal di Bali, ia mendirikan Sanggar Music Indra Lesmana dan mendirikan program Mostly Jazz di Sanur pada 2010 bersama istrinya, Hon Lesmana. Partisipasinya dalam seri "Antologi Musik Indonesia" menyoroti perkembangan musik di Indonesia dan keberagaman preferensi pendengar musik tanah air.
Sementara, Raul Renanda adalah seorang desainer multitalenta Indonesia yang terkenal dalam bidang arsitektur, interior, dan desain karya seni. Portofolionya mencangkup rancangan untuk teater proscenium utama "Teater Jakarta" di Taman Ismail Marzuki, Rollingstone Cafe dan proyek-proyek mewah lainya.
Ia juga aktif sebagai penulis, fotografer, pelukis Abstrak dan komposer musik. Dari mendesain hotel dan resor, ia juga berpartisipasi dalam pameran seni serta turut andil merancang produk-produk seperti Sjuman + Renanda Concert Grand Pianodan LSR ( Lesmana, Sjuman dan Renanda ) speaker Java Series.
Hanya ada dua grand konser piano Sjuman + Renanda di dunia, dan salah satunya dipajang di Pendopo Lobby resor. Partisipasinya di dalam "Antologi Musik Indonesia", sangat berpengaruh dalam menginspirasi para tamu dan pengunjung.
Advertisement