Liputan6.com, Jakarta - Bali kembali sorotan setelah Gubernur Wayan Koster mengumumkan akan mengenakan biaya retribusi kepada setiap turis asing yang masuk ke wilayahnya dan berlaku mulai 2024. Pungutan itu berlaku bagi turis asing yang masuk ke Bali secara langsung dari luar negeri atau melalui wilayah lainnya di Tanah Air.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun menjelaskan bahwa pengenaan retribusi bagi setiap wisman adalah tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 15/2023 tentang Provinsi Bali. Dalam Pasal 8 ayat 3 disebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali dapat memperoleh sumber pendanaan yang berasal dari pungutan bagi wisatawan asing dalam rangka perlindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali.
"Itu semangatnya, filosofinya, wisman kita ajak menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali," kata Tjok Bagus kepada Liputan6.com via Whatsapp Call, Kamis, 13 Juli 2023.
Advertisement
Pemerintah menetapkan usulan retribusi sebesar Rp150 ribu karena undang-undang melarang pengutipan menggunakan mata uang selain rupiah. Ia juga menyebutkan bahwa retribusi turis asing itu baru sebatas usulan terkat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang akan digodok antara Pemprov dan DPRD Provinsi Bali.
"Saya juga diundang oleh DPRD jam 10 besok (hari ini)," kata Tjok Bagus.
Terkait ranperda itu, dia menegaskan bahwa naskah akademik dan drafnya sudah disusun. Namun, ia optimistis usulan itu akan diterima oleh legislatif mengingat semangat untuk menjaga budaya, alam, dan lingkungan Bali sangat besar.
Sebelumnya, Gubernur Koster menyebut pembayaran pungutan oleh wisatawan asing berlaku hanya satu kali selama berwisata di Bali. "Pungutan yang wajib dibayar melalui pembayaran secara elektronik atau e-payment sebesar Rp150.000, atau kalau disetarakan kurs ini 10 dolar AS," kata Koster dalam Rapat Paripurna DPRD ke-26 yang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), di Kantor DPRD Bali, Rabu, 12 Juli 2023, dikutip Merdeka.com.
Pendapatan Asli Daerah
Menurut Koster, retribusi itu akan dimasukkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Biaya retribusi bagi turis asing itu akan dimanfaatkan untuk pemeliharaan kebudayaan dan pembangunan infrastruktur di kawasan wisata.
"Saya kira ini akan diatur dalam peraturan yang lebih teknis. Kemudian penerimaan dari pungutan bagi wisatawan asing akan diklasifikasikan ke dalam lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sesuai peraturan Perundang-undangan," katanya.
Wayan Koster menambahkan, "Hasil pungutan bagi wisatawan asing ini akan digunakan untuk perlindungan kebudayaan dan lingkungan alam dengan atau tanpa dukungan sumber pendanaan lainnya yang sah dan tidak mengikat."
Biaya pungutan tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur prioritas daerah yang akan dikelola oleh perangkat daerah dan pihak terkait secara terencana. Namun, pungutan ini nantinya hanya menargetkan turis asing saja dan untuk wisatawan domestik tidak akan dikenai pungutan.
Wayan Koster menyakini jika diterapkan pungutan itu tidak akan berpengaruh terhadap kedatangan turis asing ke Bali. Ia menilai turis akan senang jika uang mereka digunakan untuk meningkatkan kenyamanan mereka.
"Tidak ada masalah. Kalau sudah digunakan untuk kepentingan lingkungan, untuk budaya, apalagi akan dibangun infrastruktur yang lebih berkualitas sehingga berwisata di Bali akan menjadi nyaman dan aman serta kondusif. Wisatawan akan bagus," lanjutnya.
Penerapan pungutan bagi turis asing tidak akan diterapkan dalam waktu dekat. "Perlu waktu transisi, diterapkan baru 2024," jelasnya.
Advertisement
Pintu Masuk Utama Wisman ke Indonesia
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia melalui Bali terus meningkat. Menurut Menparekraf, data terakhir menunjukkan angka kunjungan wisman ke Tanah Air naik 312 persen.
"Lebih dari 4 juta kunjungan telah bisa kita hadirkan dan I Gusti Ngurah Rai Bali ini 45 persen sendiri," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar secara hybrid pada Selasa, 11 Juli 2023. Sandi, begitu ia akrab disapa, menyebut justru yang selama ini Bandara Soekarno-Hatta yang jadi andalan masih berjuang.Â
Ia menargetkan Bali akan bisa mendatangkan 4,5 juta wisman dari total target 8,5 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia pada tahun ini. Kadispar Bali menyebutkan hingga Juni 2023, total kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali 2.390.585 orang yang didominasi turis Australia.
Posisi kedua hingga kelima berturut-turut diduduki oleh India, Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura. Turis China menyusul di nomor 6 dengan angka 105.037 orang per Juni 2023.
"Ini (kunjungan wisman China) terdorong, tadinya nomor 9. Ini berkat penerbangan langsung maskapai China bertambah. Semoga nanti kembali ke nomor urut dua seperti 2019, 1,2 juta orang," ucap Tjok.
Menyusul China adalah wisatawan dari Malaysia, Korea Selatan, Jerman, dan Rusia. Posisi Rusia sebagai penyumbang wisatawan asing terbanyak nomor 10 ke Bali menurun jauh dari situasi sebelum pandemi. "Mereka sempat nomor 5 sebelum pandemi sehingga kami anggap (pasar) yang bagus. Tapi dengan perang, tentu banyak hal kita lakukan," kata Tjok.
Forum Investasi Pariwisata Hijau
International Tourism Investment Forum atau ITIF 2023 bakal diselenggarakan pada 26--27 Juli 2023 di Merusaka Nusa Dua Hotel, Bali. Event ini merujuk pada kesadaran akan kebutuhan untuk mengubah sektor pariwisata menjadi industri yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
"Ada International Finance Corporation yang sudah mengalokasikan beberapa miliar dolar untuk berinvestasi di ekonomi hijau kita. Ekonomi hijau sedang kita akselerasi agar bisa membuat sebuah terobosan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar secara hybrid pada Selasa, 11 Juli 2023.
Â
Ketua Komite Tetap Pengembangan Iklim Usaha Investasi KADIN, BM Koesoemawardhana menjelaskan KADIN telah menyiapkan beberapa investor yang akan dibawa ke Bali. Para investor tersebut memiliki minat di bidang pariwisata. "Kebanyakan investor untuk di bidang perhotelan, walaupun kondisi perhotelan waktu pandemi mengalami penurunan, tapi InsyaAllah dengan kondisi Bali yang seperti ini dari KADIN yakin bisa grow kembali seperti sebelumnya," kata Dhana.
Direktur Manajemen Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Zulkifli Harahap mendorong agar para investor di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk hadir di ITIF. Investasi bakal didorong ditanam di lima Destinasi Super Prioritas dan 10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan target investasi keseluruhan sebesar 6--8 miliar dolar AS dan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja.Â
Advertisement