Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan ditemukan tak bernyawa di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Korban yang diketahui bernama Mega Suryani Dewi (24) itu tewas dibunuh oleh suaminya sendiri, Nando.
Ibu muda itu tewas dengan luka di leher akibat digorok oleh suaminya. Insiden pembunuhan oleh pria berusia 25 tahun terhadap istrinya itu terjadi setelah keduanya sempat terlibat cekcok.
Dikutip dari News Liputan6.com, menurut pemilik kontrakan Muki (41), sebelum terjadi pembunuhan sadis itu pelaku dan korban diketahui pernah terlibat cekcok. Bahkan pelaku juga pernah dilaporkan oleh korban ke polisi dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Advertisement
"Awal Agustus suaminya (pelaku) dilaporkan istrinya (korban) ke polisi kasus KDRT," kata Muki, Minggu 10 September 2023.
Sementara, pembunuhan tersebut terungkap saat ibu korban mendatangi rumah kontrakan pada Sabtu, 9 September 2023 sekitar pukul 01.30 WIB. Kemudian ia melihat anak perempuannya sudah tergeletak tak bernyawa di atas kasur.
Tragisnya lagi, saat peristiwa suami bunuh istri itu terjadi, disebutkan bahwa kedua anak korban yang masih balita berada di dalam kontrakan. Pelaku sudah ditangkap setelah menyerahkan diri.
"Kata pak polisinya, itunya (digorok lehernya) di depan kamar mandi dekat dapur," ucap ibu korban, Linda (52) saat ditemui di kediamannya Perumahan Tridaya Indah Estate 1, Desa Tridayasakti, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu 10 September 2023.
Linda mendapatkan informasi itu ketika berada di kantor polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Saat itu, Linda juga diberi tahu kalau korban dalam keadaan sadar ketika lehernya digorok oleh suaminya.
Unggahan Semasa Hidup
Sementara semasa hidup Mega dikenal sebagai pribadi yang cukup aktif di media sosial. Beberapa unggahan yang ia bagikan pun menunjukkan kebersamaannya dengan suami dan anak-anaknya.
Sebut saja ketika keluarga kecil ini tengah berlibur ke Pulau Dewata. Unggahan pada 15 Agustus 2022 tersebut menunjukkan mereka kompak mengenakan baju adat Bali ketika mengunjungi salah satu destinasi wisata.
Berlanjut pada 17 Juli 2021, Mega mengunggah deretan ilustrasi bahagianya memiliki buah hati. "Bahagianya punya anak laki-laki," tulisnya dalam kolom keterangan unggahan tersebut. Ia juga sempat membagikan puisi yang berisi ungkapan syukurnya.
Unggahan pada 14 Juli 2021 itu berbunyi, "Bersyukur, Untuk sabarku yg tiada batasnya,
Untuk hatiku yg tabah memaafkan,
Untuk jiwaku yg memilih berdamai dengan segala2nya,
Untuk ragaku yg tiada lelah berjuang,
Untuk doaku yg satu persatu Tuhan Jabah,
Untuk airmataku yg terbayar tunai dengan segala kabar baik,
Untuk segala pahit dan getir takdir yg kulewati dengan senyuman "everything Will be okay",
Untuk keikhlasan yg selalu ku tanam dan kusiram dengan doa2 yg baik,
Untuk segala kemenangan diatas egoku yg ku juarai dengan tawa bahagia mereka yg tercinta,
Untuk segala apapun yg ku punya saat ini,Alhamdulillah Ya Allah 💕
Terimakasih telah membuatku dewasa dengan segala skenario kehidupan yg begitu banyak plotwistnya, aku hanya ingin berbahagia lebih lama lagi dan menikmati setiap detiknya, terimakasih atas nikmat yg berlimpah2💕."
Advertisement
Makeup
Unggahan lainnya menunjukkan Mega tengah merias wajahnya. Dalam sebuah video, ia membagikan transisi sebelum dan sesudah merias wajah.
"Makeup=make my day," tulisnya sembari menambahkan emoji hati.
Masih di 2021 lalu, ada pula potret keluarga kecil ini tengah berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket. Mega tengah berada di depan troli yang berisi barang belanjaan.
Potret lainnya menunjukkan mereka bersantai di rumah. Potret jalan-jalan di pusat perbelanjaan juga dibagikan yang menunjukkan mereka tengah mirror selfie.
Unggahan itu kini tinggal kenangan. Ibunda korban, Linda, menjelaskan bahwa ia diberi tahu kalau korban dalam keadaan sadar ketika lehernya digorok oleh suaminya.
"Saya tanya, Pak ini MSD dalam keadaan pingsan apa enggak? Enggak bu, MSD enggak pingsan waktu lagi diituin (digorok lehernya) pakai pisau," kata Linda.
Saat berada di kantor polisi itu juga Linda diberi tahu kedalaman luka akibat gorokan senjata tajam di leher korban sekitar tujuh sentimeter. Pembunuhan sadis itu terjadi pada Kamis malam 7 September 2023, sekira pukul 23.00 WIB.
"Katanya kedalamannya sekitar tujuh sentimeter apa berapa gitu, pokoknya setengah leher lah kata pak polisinya," cerita Linda.
Kedua Anak Balita Menyaksikan Kejadian
Linda menceritakan, saat pelaku menghabisi nyawa korban, kedua anaknya yang masih balita berada di dalam kontrakan. Bahkan, anak pertamanya yang masih berusia 3,5 tahun diduga sempat bermain dengan darah ibunya yang berceceran di lantai.
"Jadi dari pintu kamar mandi (jasad korban) diseret ke depan TV, itu mungkin darah sudah banyak, ya itu sama anaknya dimainin, ditaruh di tembok. Nah bapaknya (pelaku) sambil ngerapihin, itu cap (darah korban) masih ada di tembok kontrakan," ucap dia.
Linda mengatakan, anak laki-laki korban yang masih berusia 3,5 tahun kemungkinan melihat aksi kejam yang dilakukan ayahnya sehingga mengalami trauma. Karena saat dibawa ke kontrakan sebelum peristiwa ini diketahui, anak pertama korban menolak diajak masuk.
"Anak yang kecil udah tidur, yang gede belum tidur, ya mungkin anak yang gede ini ngelihat mamahnya lagi diapa-apain. Nah waktu saya bawa ke kontrakan anak yang gede dorong saya, enggak mau masuk, kan belum bisa ngomong, saya didorong-dorong enggak boleh masuk, ya mungkin trauma," jelas Linda.
Advertisement