Mantan Tentara Israel Ungkap Pasukannya Pernah Bertugas Membuat Warga Palestina Hidup dalam Ketakutan

Bagi mantan tentara Israel yang paling diingat adalah bagaimana dirinya sebagai tentara mengontrol kehidupan orang Palestina dan membuat mereka merasa ketakutan.

oleh Henry diperbarui 16 Okt 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2023, 06:30 WIB
Mantan Tentara Israel Ungkap Pasukannya Pernah Bertugas Membuat Warga Palestina di Tepi Barat Hidup dalam Ketakutan
Mantan Tentara Israel Ungkap Pasukannya Pernah Bertugas Membuat Warga Palestina di Tepi Barat Hidup dalam Ketakutan. foto: Youtube Shorts @AJ+

Liputan6.com, Jakarta - Perang Israel dengan Hamas dan Palestina masih berlangsung sampai saat ini. Tak hanya soal perang, di media sosial juga banyak beredar sejumlah cerita tentang konflik Israel-Palestina. Salah satunya datang dari mantan tentara Israel.

Cerita singkat pengalaman mantan tentara Israel bernama Ori Givati diunggah di Youtube Shorts milik akun AJ+ pada 10 Oktober 2023. Dalam video singkat itu, seorang jurnalis wanita bernama Dena Rukrari bertanya pada Givati apa hal yang paling menghantui dirinya sebagai manusia saat masih bertugas sebagai tentara.

“Bagi saya yang paling kuingat adalah bagaimana kami sebagai tentara mengontrol kehidupan warga Palestina. Kami membuat mereka merasa ketakutan setiap hari. Saat mereka bangun di pagi hari, mereka tidak tahu apakah mereka bisa pergi bekerja tepat waktu di hari itu,” ungkap Givati.

“Saat mereka tidur di malam hari, mereka merasa khawatir kalau kami bisa saja menyerbu rumah mereka sewaktu-waktu. Jadi intinya kami mengontrol kehidupan dasar mereka,” lanjutnya.

Givati menambahkan, saat itu ia bertugas untuk membuat sekitar 2,5 juta warga Palestina di Tepi Barat iidak bisa berbuat macam-macam dan takut pada tentara Israel. Ia mengakui hal itu masih terus diingat dirinya meski sudah tidak lagi jadi tentara.

Unggahan itu mendapat beragam komentar dari warganet. Banyak warganet, termasuk dari Amerika Serikat yang mengaku tidak mengetahui situasi seperti itu benar-benar terjadi, karena selama ini hampir tidak pernah diberitakan oleh media-media Eropa maupun Amerika.

 

Palestina Tak Berhak untuk Menolak Israel

Mantan Tentara Israel Ungkap Pasukannya Pernah Bertugas Membuat Warga Palestina di Tepi Barat Hidup dalam Ketakutan
Mantan Tentara Israel Ungkap Pasukannya Pernah Bertugas Membuat Warga Palestina di Tepi Barat Hidup dalam Ketakutan.  foto: Youtube Shorts @AJ+

Beberapa warganet juga mengakui tidak semua orang Israel tak punya hati karena masih ada yang bersimpati pada warga Palestina.

Beberapa hari lalu beredar video di TikTok tentang seorang wanita yang diduga merupakan tentara Israel. Wanita berambut panjang itu memakai seragam militer warna abu-abu dan rompi anti peluru warna hitam dengan gambar bendera Israel di bagian tengahnya.

Ia menuliskan "Kenapa bangsa Palestina punya hak untuk menolak (eksistensi Israel)”. Tentara wanita itu sempat melihat bendera Palestina tapi kemudian bergeser ke sisi bendera Israel sambil tersenyum.

Video itu diyakini merupakan sindiran terhadap Palestina yang dianggap tidak berhak menolak eksistensi Israel dan harus menerima konsekuensi tidak bisa punya wilayah yang sah. Video itu langsung ditanggapi oleh Moe Zein, seorang penyanyi berdarah Lebanon-Palestina.

Moe membagikan vdeo singkat lewat akun @moezeindtb di Youtube Shorts pada 9 Oktober 2023. Ia menunjukkan dukungannya pada Palestina dengan lagu rap tentang sejarah hubungan kedua negara.

Sebagian Besar Wilayah Palestina Diklaim oleh Israel

Tentara Wanita Israel Sindir Palestina Tak Berhak Tolak Eksistensi Negaranya Langsung Dibalas Artis Lebanon Lewat Lagu Rap
Tentara Wanita Israel Sindir Palestina Tak Berhak Tolak Eksistensi Negaranya Langsung Dibalas Artis Lebanon Moe Zein Lewat Lagu Rap.  foto: Youtube Shorts @moezeindtb   

Menurut Zein, Israel pada 1946 sudah punya wilayah sendiri, sedangkan Israel saat itu tidak punya wilayah yang jelas karena banyak warga Yahudi yang datang dari Eropa dan berbagai negara lainnya. Israel kemudian menyerbu Palestina dan mengakui sebagian besar wilayah Palestina sebagai wilayah mereka.

Bagi Zein, tindakan itu adalah sebuah kejahatan kemanusiaan. Moe Zein juga menegaskan bahwa Yerusalem adalah wilayah Palestina dan itu adalah kebenaran yang tidak bisa dipungkiri.

"Anda suka atau tidak, Yerusalem adalah wilayah Palestina, selamanya," tuturnya. Unggahan itu mendapat banyak komentar dari warganet yang sebagian besar mendukung Palestina.

Sementara itu kabar terbaru dari situs Channel News Asia (CNA) yang dikutip kanal Global Liputan6.com, Minggu, 15 Oktober 2023, melaporkan Israel bersiap pada Sabtu, 14 Oktober waktu setempat untuk melancarkan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Rencana itu diungkapkan setelah mereka memerintahkan warga Palestina yang tinggal di wilayah padat penduduk untuk melarikan diri ke selatan menuju perbatasan tertutup dengan Mesir.

Warga Palestina Tinggalkan Gaza

Warga Palestina Tinggalkan Gaza
Warga Palestina mengungsi ke Jalur Gaza selatan setelah tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada lebih dari satu juta penduduk di Gaza utara dan Kota Gaza untuk mencari perlindungan di selatan menjelang kemungkinan invasi darat Israel, Jumat (13/10/2023). (AP Photo/Hatem Moussa)

Ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada hari Sabtu dari jalur serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi, sementara Israel menggempur daerah tersebut dengan lebih banyak serangan udara dan mengatakan pihaknya tetap membuka dua jalan agar orang-orang dapat melarikan diri.

Di sisi lain, Komisaris Uni Eropa (UE), Thierry Breton, telah mengirim surat peringatan ke sejumlah platform online untuk mengatasi disinformasi mengenai perang Israel-Hamas. Breton juga telah menulis surat yang ditujukan kepada CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, mengingatkannya akan kewajiban perusahaan mengenai moderasi konten berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital UE.

Secara khusus, Breton meminta Alphabet untuk 'sangat waspada' terkait konten perang Israel-Hamas yang diunggah di YouTube. "Komisi Eropa melihat lonjakan konten ilegal dan disinformasi yang disebarluaskan melalui platform tertentu," katanya, dilansir dari kanal Tekno Liputan6.com.

Breton juga memperingatkan Pichai, jika Alphabet (induk Google) menerima pemberitahuan tentang konten ilegal dari UE, Alphabet harus meresponsnya tepat waktu.Terakhir, dikutip dari Engadget, Minggu, 15 Oktober 2023,ia mengingatkan sang CEO bahwa perusahaan harus memiliki langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi konten disinformasi.

 

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya