Pendaki Meninggal Dunia di Kawasan Gunung Rinjani, Diduga karena Kelelahan

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengaku menerima laporan dari seorang guide bahwa ada pendaki meninggal dunia di sekitar lokasi Banyu Urip pada Sabtu, 28 Oktober 2023.

oleh Putu Elmira diperbarui 30 Okt 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 13:00 WIB
Lombok
Perjalanan menuju Gunung Rinjani di Pulau Lombok. (Liputan6.com/Sunariyah)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pendaki meninggal dunia di kawasan pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kabar ini dibagikan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani melalui sebuah unggahan di akun Instagram resmi pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Dalam keterangannya, disebutkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerima laporan dari seorang guide bahwa ada pendaki meninggal dunia di sekitar Banyu Urip pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Pendaki tersebut dibawa turun sampai Kebun Jeruk jalur wisata pendakian Torean oleh guide dan kedua rekan pendaki dalam rombongannya.

"Menurut informasi, korban terlihat kelelahan saat berjalan, lalu duduk sebentar, dan langsung meninggal di tempat. Korban atas nama inisial (Ald) 66 tahun Warga Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah," lanjut keterangan tersebut.

Usai mendapat informasi dan berkoordinasi, sekitar pukul 12.00 WITA, tim penyelamat TNGR berangkat bersama enam orang porter dan satu orang tenaga medis untuk menjemput. Tim tiba di Pos Birisan Nangka sekitar pukul 13.30 WITA dan melanjutkan perjalanan ke lokasi Kebun Jeruk.

"Sekitar pukul 18.30 WITA, tim evakuasi bersama korban tiba di Desa Torean dan selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Senaru," tambah keterangan tersebut.

Setiba di Puskesmas Senaru sekitar pukul 19.21 WITA, korban langsung diperiksa tenaga medis. Lalu, dilakukan serah terima korban oleh pihak TNGR pada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka sekitar pukul 20.05 WITA.

Imbauan Pihak TNGR

Pendaki Meninggal Dunia di Kawasan Gunung Rinjani, Diduga Kelelahan
Pendaki Meninggal Dunia di Kawasan Gunung Rinjani, Diduga Kelelahan (Tangkapan Layar Instagram/btn_gn_rinjani)

"Semeton Rinjani, demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bersama, dihimbau untuk para pendaki agar tetap memperhatikan dan mengikuti SOP pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani," sambung keterangan itu.

Pihak TNGR juga mengimbau pendaki untuk selalu menggunakan kelengkapan pendakian yang memadai, serta membawa cukup persediaan logistik. Saat merasa lelah, pendaki diimbau tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan.

"Istirahatlah sejenak untuk mengisi tenaga dan kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Karena tujuan yang sesungguhnya ketika mendaki adalah kembali pulang ke rumah, lalu berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tersayang," tutup keterangan itu.

Sebelum ini, seorang warga negara asing (WNA) asal Portugal dilaporkan terjatuh di kawah di puncak Gunung Rinjani pada 19 Agustus 2023. Kecelakaan di Gunung Rinjani ini terjadi sesaat setelah pendaki berswafoto di tepi jurang puncak Rinjani.

Jenazah pendaki tersebut berhasil dievakuasi pada 22 Agustus 2022. Sebelumnya, tim SAR Gunung Rinjani sempat kesulitan mengevakuasi jenazah WNA bernama Boaz Bar Anan itu karena faktor cuaca dan medan bebatuan.

Proses Evakuasi Jenazah Pendaki

[Bintang] [Bintang] Ini Pesan Terakhir Pendaki Gunung Rinjani Asal Malaysia yang Tewas Saat Gempa Lombok
Gunung Rinjani. (Foto: Liputan6.com/Andi Jatmiko)

"Dalam proses evakuasi, tim mengalami kendala cuaca, seperti angin kencang di puncak dan medan bebatuan yang mudah jatuh," bunyi keterangan yang dirilis. Penanganan evakuasi dirinci dalam siaran pers.

Bermulai pada pukul 03.00 WITA pada 22 Agustus 2022, tim evakuasi menuju TKP puncak Gunung Rinjani. Berlanjut pukul 09.45 WITA, tim tiba di puncak Rinjani dan melakukan asesmen, menyiapkan peralatan, lalu turun menuju titik korban berada.

"Pukul 14.22 WITA korban berhasil dievakuasi menuju puncak Rinjani, kemudian dilakukan packing ulang jenazah. Pukul 15.05 WITA, jenazah beserta tim bergerak turun menuju pelawangan Sembalun, (untuk) selanjutnya menuju Posko Evakuasi di Sembalun," lanjut keterangan tersebut.

Pihak taman nasional berterima kasih pada seluruh pihak yang telah membantu proses evakuasi jenazah korban. Melalui unggahan di Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga dibagikan video singkat jenazah dibawa ke rumah sakit.

Dibawa ke Rumah Sakit

Gunung Rinjani
Danau Segara Anak sendiri berada di ketinggian sekitar 2.010 meter di atas permukaan laut, dengan kedalaman sekitar 230 meter. Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

"Semeton Rinjani, Malam ini (Senin 22 Agustus 2022) pukul sekitar 23.30 WITA Jenazah Korban Kecelakan Pendakian tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB Mataram dan langsung diserahterimakan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Kepada Pihak Rumah Sakit Bhayangkara," bunyi keterangan unggahan itu.

Disebut pula bahwa kecelakaan terjadi sesaat setelah pendaki asal Portugal berswafoto di tepi jurang puncak Rinjani. Kabar tentang penanganan kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani dibagikan pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dalam keterangan pada 19 Agustus 2022. 

Kronologi bermula pada Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 07.18 WITA, pihaknya mendapat laporan dari Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani Sembalun bahwa Trekking Organize (TO) atas nama Rudy Trekker menginformasikan salah satu kliennya terjatuh di puncak Rinjani.

Kecelakaan tersebut terjadi pukul 05.30 WITA. Saat insiden nahas itu terjadi, pemandu juga membawa dua tamu lain yang akhirnya dibawa turun pemandu bernama Bullah.

"Posisi korban jatuh berada pada lereng bagian barat laut atau arah danau Segara Anak, jarak korban jatuh sekitar 150 meter dan korban diperkirakan meninggal dunia," bunyi siaran pers yang juga diunggah melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Infografis Skenario Mitigasi Letusan Gunung Merapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Skenario Mitigasi Letusan Gunung Merapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya