Liputan6.com, Jakarta - Libur natal dan tahun baru (nataru) diperkirakan bakal menjadi puncak pergerakan orang di tahun ini.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pergerakan masyarakat selama musim libur nataru 2023/2024 bisa mencapai 200-250 juta orang.
"Jadi total targetnya Natal dan Tahun Baru ini 200-250 juta,” ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin, 4 Desemnber 2023. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, lanjut dia, diperkirakan 100 juta pergerakan masyarakat selama musim itu.
Baca Juga
Kemenparekraf pun turut menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 1 juta kunjungan dapat dilampaui pada Desember 2023. Bila ditambah dengan capaian kumulatif pada Januari sampai Oktober maka jumlah wisman telah melampaui target yakni sebesar 9,49 juta kunjungan wisman, sementara target yang dipatok pada target bawah atas (tba) sebesar 8,5 juta kunjungan wisman.
Advertisement
Atas capaian itu, Sandiaga Uno optimistis hingga akhir tahun dapat menembus angka 11 juta kunjungan wisman. "Maka angka kedatangan wisatawan mancanegara kita harapkan bisa menembus 11 juta dimana ini adalah peningkatan dari target 8,5 juta di tahun 2023 ini. Di tahun depan kita akan pasang target 14 juta kunjungan wisman,” katanya dalam The Weekly Bried witj Sandi Uno di Jakarta, Senin, 4 Desember 2023.
Diketahui secara kumulatif pada Januari hingga Oktober 2023 jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 9,5 juta orang. Sandiaga mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2023 didominasi kunjungan asal Malaysia.
"Siapa aja yang berkunjung ke Indonesia? Malaysia 14,16 persen, Australia 13,18 persen, Singapura 9,1 persen, Tiongkok 7,7 persen serta Timor Leste 6,02 persen," ungkap pria yang biasa disapa Sandi ini,
Tren Kunjungan Wisman Makin Meningkat
Sementara itu, kunjungan wisman didominasi moda transportasi udara pada Oktober 2023 yang mencapai 707.584 dengan pintu utama Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, disusul moda transportasi laut tercatat sebesar 114.022 dan moda transportasi darat sebanyak 23.543.
Berdasarkan paparan yang disampaikan, tren kunjungan wisman pada periode Januari-Oktober 2023mencapai 9,49 juta kunjungan atau meningkat 124,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang mencatatkan kunjungan sebesar 4,23 juta kunjungan.
Lebih lanjut, Sandi mengungkapkan bahwa target Indonesia adalah wisatawan yang berkualitas, sehingga tidak mengandalkan pada promo-promo karena wisatawan asing yang datang memang tertarik dengan budaya dan alam Indonesia.
Sebelumnya diberitakan bahwa untuk menggaet pasar itu, kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah memberlakukan golden visa yang sempat molor dari target awal. "Kebijakan ini bisa menjadi pilihan bagi para wisatawan yang berkualitas, terutama mereka yang ingin berinvestasi di Indonesia," kata Sandi.
Berbeda dengan jumlah wisman yang sudah melampaui target, Jumlah pergerakan wisatawan nusantara jelang penghujung tahun 2023 masih berada di angka 626 jutaan. Angka tersebut jauh dari target yang ditetapkan semula, yakni 1,2--1,4 miliar pergerakan.
Advertisement
Pergerakan Wisatawan Nusantara
Sandi pun menyebut ada anomali terkait angka tersebut. "Wisnus ini ada anomali antara target yang dihitung 1,2--1,4 miliar, metode perhitungannya, dan metode perhitungan berdasarkan mobile positioning data yang dilakukan oleh BPS, Kemenparekraf, bersama penyedia layanan operator seluler, sehingga angkanya ini, yang 600 juta, enggak apple to apple dengan yang 1,2--1,4 (miliar)," terang Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di Jakarta, Senin, 27 November 2023.
Berdasarkan hasil diskusi pihaknya dengan konsultan internasional Positium, ia meyakini bahwa angka yang beredar tidak mungkin hanya sebesar itu. Pasalnya, berdasarkan pantauan di lapangan, pergerakan wisatawan nusantara sudah sangat tinggi.
"Kami meyakini karena seluruh sektor pariwisata sudah merasakan target wisatawan nusantara itu sudah terlampaui," ujarnya. Karena itu, ia menyatakan saat ini pihaknya bersama BPS dan penyedia layanan seluler masih akan mensinkronkan data hingga tiga bulan ke depan.
Kemudian, pihaknya akan memutuskan apakah akan menyesuaikan target mengikuti acuan internasional yang disusun oleh UNWTO atau menyesuaikan cara membaca mobile positioning data.
Strategi untuk Mencapai Target Kunjungan Wisatawan
Berdasarkan international reccommendation tourism statistic yang dikeluarkan UNWTO, terdapat perbedaan definisi antara turis dan excursionist alias pelancong. Sandi menyebut turis dialamatkan kepada mereka yang berkegiatan lebih dari 24 jam, sedangkan pelancong adalah mereka yang berkegiatan wisata kurang dari 24 jam.
"Inilah perhitungan yang diharapkan ke depan akan membawa perhitungan yang lebih akurat, penuh kehati-hatian, dan secara bersama bisa kita gunakan menyusun kebijakan agar pergerakan wisatawan nusantara kita akan lebih tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, dan membawa Indonesia lebih meningkat dari segi pergerakan wisatawan nusantara, secara global," sambung Sandi.
Sejumlah strategi juga dirancang agar mencapai target kunjungan wisatawan baik asing maupun dalam negeri, salah satunya mengintensifkan ajang pameran wisata.
Pemerintah, terutama dalam hal ini Kemenparekraf, akan berusaha untuk mengenjot pariwisata tahun depan karena berharap sektor ini bisa menciptakan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk tujuan tersebut, tetap akan mengacu pada pilar yang sudah dijalankan yaitu kolaborasi, inovasi dan adaptasi yang harus terus digaungkan.
Advertisement