Cerita Siska Afrina Korban Erupsi Gunung Marapi, Jenazah Baru Teridentifikasi 3 Hari Jelang Wisuda

Ketika insiden terjadi, Gunung Marapi itu sedang didaki 75 orang. Salah satunya adalah Siska Afrina yang diketahui baru bisa diidentifikasi jelang tiga hari akan diwisuda.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 07 Des 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 15:00 WIB
Siska Afrina, mahasiswa Universitas Negeri Padang yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi
Siska Afrina, mahasiswa Universitas Negeri Padang yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi. (Dok: TikTok @goresanluka31)

Liputan6.com, Jakarta - Duka mendalam dirasakan oleh keluarga korban erupsi Gunung Marapi. Gunung yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meletus dan memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter pada Minggu sore, 3 Desember 2023.

Ketika insiden terjadi, gunung yang berstatus Level II atau waspada itu sedang didaki 75 orang. Salah seorang diantaranya adalah Siska Afrina. Jenazahnya baru bisa diidentifikasi jelang tiga hari akan diwisuda.

"Korban terakhir yang terdata berjenis kelamin perempuan atas nama Siska, demikian informasi dari posko pencarian erupsi Gunung Marapi," tulis akun resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kota Bukittinggi @bpbd.kotabukittinggi, diunggah Rabu, 6 Desember 2023. 

Siska merupakan korban terakhir yang ditemukan dari total 23 korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi. Mahasiswa Universitas Negeri Padang itu seharusnya akan wisuda pada 17 Desember 2023.

"Siska Afrina calon wisudawan kampus UNP yang sudah terdaftar dan memenuhi segala berkas beberapa hari sebelum keberangkatannya mendaki Gunung Marapi," tulis akun @goresanluka31, diunggah Kamis (7/12/2023).

Perjuangannya dalam menyelesaikan kuliahnya tertuang di kata pengantar terakhir skripsi. Ia telah menjalani sidang komprehensif pada November kemudian resmi bergelar S.Pd atau sarjana pendidikan. 

Namun, takdir berkata lain. Jadwal wisuda yang semula akan dilangsungkan pada 9 Desember 2023, ternyata diundur menjadi 17 Desember 2023. Tapi, Siska ternyata telah mendahului teman-temannya yang akan diwisuda. Untuk mengenangnya, nama, foto, dan gelarnya telah ditayangkan lebih dulu di auditorium sebagai pertanda kepergiannya selama-lamanya.

Duka Keluarga dan Sahabat

Siska Afrina bersama sahabatnya, mahasiswa Universitas Negeri Padang yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi
Siska Afrina bersama sahabatnya, mahasiswa Universitas Negeri Padang yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi. (Dok TikTok @srilidyarahmadani)

Berbagai ucapan bela sungkawa pun mengalir dari teman dan sahabatnya yang mengenalnya dekat maupun para warganet yang ikut menyesal dengan kepergiannya. Dari berbagai unggahan video, Siska tampak bahwa ia memiliki banyak teman. Salah satunya mengunggah tribut untuk mengenang kebersamaan mereka.

"Tidak ada kata yang terindah selain doa, terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik selama ini, terima kasih sudah menjadi kuat selama ini kamu wanita hebat!!!" tulis salah seorang sahabatnya di akun TikTok @srilidyarahmadani, yang diunggah Kamis (7/12/2023). 

Ia memberikan cuplikan potret kebersamaannya dengan Siska, termasuk percakapan terakhir saat mengetahui kabar Gunung Marapi meletus. Ia sempat mengirimkan pesan teks, tetapi Siska tak pernah membalasnya. "Saatnya kamu beristirahat dengan tenang di surga Allah. Husnul khatimah cikakuu," tutupnya. 

Warganet pun terenyuh dengan pesan yang diungkapkan sahabat Siska. Mereka pun memberikan respons beragam.

"Chat terakhir kk nya aku jalan dulu, dibales makasi dan tiati yaampun ka yang kuat," tulis warganet.

"Walau tak saling kenal tapi merasakan duka yang sangat mendalam kak," sambung warganet.

 

Daftar Nama Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi

Gunung Marapi Erupsi
Hingga Senin kemarin, Tim SAR gabungan masih berupaya mencari keberadaan 12 pendaki lainnya yang hilang. Kantor SAR Kota Padang menyebut pencarian terhadap 12 pendaki tersebut akan kembali dilanjutkan pada Selasa ini. (AP Photo/Ardhy Fernando)

Menurut catatan hingga Rabu, 6 Desember 2023, pukul 21.00 WIB, total korban jiwa yang meninggal dunia adalah 23 orang.  Dalam bencana tersebut, otoritas menyatakan 75 pendaki tercatat sedang mendaki puncak salah satu gunung paling aktif di Pulau Sumatera tersebut pada Minggu sore, 3 Desember 2023, saat erupsi terjadi.

Kantor SAR Padang menyebutkan dari 75 pendaki itu, 49 langsung turun pada hari yang sama erupsi terjadi, sedangkan 26 lainnya terjebak di atas Gunung Marapi. 

Petugas penyelamat gabungan akhirnya bisa menemukan korban hilang terakhir pada Rabu, 6 Desember 2023. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Ichwan Pratama Danda mengonfirmasi bahwa korban terakhir yang ditemukan meninggal dunia telah teridentifikasi.

"Semua korban sudah ditemukan, terakhir satu orang meninggal dunia. Dengan begitu, untuk pencarian dan pertolongan yang dikomandoi rekan Basarnas, sesuai hasil rapat evaluasi tadi dan sudah ditemukan, operasi SAR kita tutup," ujar Ichwan saat dihubungi, dikutip dari rilis BNPB pada Kamis (7/12/2023). Berikut adalah daftar korban jiwa yang telah teridentifikasi:

1. Muhammad Adan/21th/L

2. Muhammad Teguh Amanda/19th/L

3. Nazahra Adzin Mufadhol/22th/L

4. Muhammad Alfikri/19th/L

5. Nurva Afitri/27th/P

6. M. Wilki Syaputra/20th

7. Divo Suhandra/26th

8. Afranda Junaidi/26th

9. Wahlul Alde Putra/19th

10. Riski Rahmat Hidayat/20th

11. Reyhani Zahra Fadli/18th

12. Filhan Alfiqh Faizin/18th

13. Aditya Prasetyo/20th

14. Yasirli Amri/20th

15. Irfandi Putra/21th

16. Muhammad Iqbal/23th

17. Ilham Nanda Bintang/21th

18. Novita Intan Sari/39th

19. Lenggo Baren/19th

20. Zikri Habibi/19th

21. Liarni/22th

22. Frengki Chandra Kusuma/23th

23. Siska Afrina

Posko Darurat Tetap Aktif

Evakuasi korban erupsi Gunung Marapi
Proses evakuasi dan pencarian para pendaki di Gunung Marapi, Sumatera Barat terhambat erupsi susulan. (Handout / BASARNAS / AFP)

BPBD Kabupaten Agam tetap mengaktifkan posko tanggap darurat. Pembukaan posko tersebut bertujuan agar apabila ada pihak yang masih mencari anggota keluarganya, dapat berkoordinasi lebih lanjut di posko tersebut.

"Posko tanggap darurat masih akan kita aktifkan dalam situasi darurat ini, karena mana tahu ada keluarga yang mencari anggota keluarganya maka bisa mencari ke sini (posko) dengan membawa data valid dan kami lebih sarankan apabila ada yang mencari untuk datang ke posko karena kalau lewat telepon rawan miskomunikasi," tambah Ichwan.

Pihak BPBD juga direncanakan bakal berkoordinasi dengan lintas instansi mulai dari instansi yang menangani sektor pertanian, kehutanan, hingga kesehatan guna menangani dampak lanjutan dari erupsi Gunung Marapi ini. Ia mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk tidak beraktivitas apapun dalam radius 3 km dari puncak.

Di samping itu, masyarakat yang berada di empat kecamatan terdekat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah serta memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Empat kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak.

Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang masih simpang siur dan tak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya. Mereka harus selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat.

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya