Jendela Kokpit Retak, Pesawat All Nippon Airways Kembali ke Bandara Sapporo Jepang

Pesawat yang digunakan ANA Airlines saat insiden jendela kokpit retak itu adalah buatan Boeing.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 14 Jan 2024, 02:02 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2024, 02:02 WIB
Tekan Kerugian, Maskapai Jepang Manfaatkan Pesawat Nganggur Sebagai Lokasi Pernikahan
Pesawat maskapai penerbangan ANA. (dok auntmasako/pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dunia aviasi Jepang sedang menghadapi berbagai insiden. Pada Sabtu, 13 Januari 2024, sebuah pesawat All Nippon Airways (ANA) terpaksa kembali ke tempat semula setelah ditemukan retakan di jendela kokpit.

Kyodo News melaporkan, mengutip Arab News, pesawat bernomor 1182 itu terbang dari Sapporo ke Toyama sekitar pukul 11.20 siang. Pesawat Boeing 737 itu akhirnya kembali ke Bandara New Chitose di Sapporo, sekitar pukul 1.10 siang.

Pihak maskapai menyebutkan pesawat sedang mengangkut 65 penumpang dan sejumlah awak kabin. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut dan penerbangan alternatif pun disiapkan.

"Retakan itu bukan sesuatu yang memengaruhi kontrol maupun tekanan di penerbangan," kata juru bicara maskapai. Mereka mengatakan jenis pesawat Boeing itu bukan Boeing 737-9 MAX yang saat ini sedang dilarang terbang oleh regulator keselamatan udara Amerika Serikat.

Sebelumnya, mengutip news.com.au, Minggu, 7 Januari 2024, Badan Penerbangan Federal (FAA) menyatakan dalam unggahan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, 'mengharuskan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737-9 MAX tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang'. Badan itu menyebutkan bahwa sekitar 171 pesawat di seluruh dunia akan terdampak, dengan setiap pemeriksaan memakan waktu 4--8 jam.

Kepada AFP, Boeing menyatakan sejauh ini telah mengirimkan 218 pesawat 737 MAX ke seluruh dunia. Diketahui bahwa Alaska dan United Airlines menerbangkan pesawat MAX 9 dalam jumlah terbesar, sedangkan Turkish Airlines memiliki armada yang lebih kecil. Di Indonesia, Lion Air memiliki tiga pesawat jenis tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akui Kesalahan

Buntut Jendela Alaska Airlines Terlepas Saat Mengudara, Ratusan Pesawat Boeing 737 MAX 9 Dilarang Terbang
Pesawat Boeing 737 MAX 9 digunakan oleh maskapai Alaska Airlines. (dok. STEPHEN BRASHEAR / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

CEO Boeing Dave Calhoun mengakui adanya kesalahan pada pesawat 737-9 Max buatannya. Sejauh ini, lebih dari 170 unit pesawat Boeing 737-9 Max masih dilarang terbang, setelah insiden kerusakan pada pintu darurat dalam penerbangan Alaska Airlines beberapa waktu lalu.

Pejabat tinggi pembuat pesawat Beoing, Stan Deal, juga mengatakan pada pertemuan di pabrik 737 Renton, bahwa pihaknya meluncurkan pemeriksaan terhadap kontrol kualitas dan proses pemeriksaaan 737-9 Max.

Calhoun mengatakan dia "sangat terguncang" oleh kecelakaan itu, yang menghidupkan kembali tekanan pada Boeing atas unit pesawat Boeing yang bermasalah hampir lima tahun setelah krisis keselamatan MAX setelah kecelakaan mematikan di Indonesia dan Ethiopia.

“Pertama, kami akan melakukan pendekatan ini dengan mengakui kesalahan kami,” ujar Calhoun kepada para karyawan, menurut kutipan yang dirilis oleh Boeing. “Kami akan melakukan pendekatan dengan 100 persen dan sepenuhnya transparan di setiap langkahnya,” tuturnya.

Dalam pertemuan terpisah pada Selasa, 9 Januari 2024, Boeing mengatakan kepada staf bahwa temuan tersebut diperlakukan sebagai “masalah kendali mutu” dan pemeriksaan sedang dilakukan menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Boeing telah mengirimkan perintah tertulis ke pabriknya sendiri dan pemasoknya untuk memastikan masalah tersebut diatasi dan untuk memeriksa sistem dan proses yang lebih luas, kata mereka.


Saham Boeing Anjlok

Buntut Jendela Alaska Airlines Terlepas Saat Mengudara, Ratusan Pesawat Boeing 737 MAX 9 Dilarang Terbang
Maskapai Alaska Airlines. (dok. MARIO TAMA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Saham Boeing anjlok 8 persen pada perdagangan Senin, 8 Januari 2024, seiring investor mencermati berita dari the Federal Aviation Administration (FAA) yang memerintahkan maskapai untuk hentikan operasional lusinan pesawat Boeing 737 Max 9 untuk pemeriksaan mendesak.

Dikutip dari CNBC, FAA mengeluarkan perintah tersebut pada Sabtu, 6 Januari 2024, setelah penutup pintu lepas di tengah-tengah penerbangan Alaska Airlines pada Jumat, 5 Januari 2024, saat pesawat yang hampir baru itu terbang di ketinggian sekitar 16.000 kaki.

Saham Boeing sempat pulih setelah mengeluarkan inspeksi 737 Max 9 kepada maskapai, sebuah langkah penting untuk melanjutkan penerbangan. Saham Boeing turun sekitar 8,03 persen menjadi USD 229 dengan kapitalisasi pasar USD138,54 miliar. Saham Boeing berada di level tertinggi USD233,85 dan terendah 225,79.

CEO Boeing Dave Calhoun berusaha meyakinkan investor kalau Boeing kembali ke kondisi lebih baik setelah serangkaian masalah, termasuk dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang, kekacauan rantai pasokan akibat pandemi COVID-19, dan serangkaian kualitas yang bermasalah.

Boeing menyetujui keputusan FAA melarang terbang pesawat 737 Max 9 untuk pemeriksaaan. Boeing sedang menyusun instruksi dengan regulator federal agar maskapai dapat memulai inspeksi. Insiden itu terjadi tepat saat Boeing mencoba meningkatkan produksi Max.


Pembukaan Kembali Runway Bandara Haneda

Potret penampakan penumpang Japan Airlines (JAL) lari menyelamatkan diri dari kebakaran pesawat di bandara Haneda, Tokyo, Jepang.
Potret penampakan penumpang Japan Airlines (JAL) lari menyelamatkan diri dari kebakaran pesawat di bandara Haneda, Tokyo, Jepang. (dok: @Aviatren)

Sebelumnya, Kyodo Newa melaporkan bahwa landasan pacu di Bandara Haneda Tokyo yang telah ditutup sejak tabrakan fatal antara pesawat Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai Jepang dibuka kembali pada Senin, 8 Januari 2024.

Penutupan Landasan Pacu C, salah satu dari empat landasan pacu di bandara tersibuk di negara itu, setelah tabrakan pada 2 Januari 2024 menyebabkan pembatalan lebih dari 1.200 penerbangan. Hal itu berdampak pada lebih dari 200.000 penumpang selama musim liburan Tahun Baru.

Landasan pacu dibuka kembali setelah puing-puing jet penumpang diangkat dan perbaikan selesai. Tabrakan pada Selasa malam menyebabkan penutupan sementara keempat landasan pacu di bandara Haneda, pintu gerbang utama bagi wisatawan luar negeri yang dapat diakses ke pusat kota Tokyo. Sementara, tiga landasan pacu lainnya dibuka kembali malam itu juga.

Lima dari enam orang yang berada di dalam pesawat penjaga pantai Bombardier DHC8-300 tewas dalam tabrakan tersebut, sedangkan 379 orang di dalam pesawat JAL Airbus A350 selamat tanpa cedera yang mengancam jiwa. Jepang lalu memutuskan memperketat protokol kontrol lalu lintas udara imbas insiden tersebut.

Berdasarkan persyaratan baru yang berlaku secara nasional, seorang anggota staf harus terus-menerus mengawasi sistem pemantauan yang memberi peringatan kepada menara pengawas ketika terjadi pelanggaran di landasan pacu. Guna mencegah kesalahpahaman, pengawas tidak boleh memberi tahu pesawat nomor antrean untuk lepas landas, kata kementerian dalam pernyataan yang diunggah ke situs webnya.

INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya