Liputan6.com, Jakarta - Di antara banyak konten Lebaran yang jadi sorotan online, ada satu lagu yang terus dipakai di banyak video. Yang dimaksud adalah Alamak Raya Lagi! rilisan grup trio asal Malaysia, De Fam. Kesuksesan lagu yang sampai dikontenkan warganet Jepang itu ternyata tidak diduga ketiganya.
Melansir Astroawani, Rabu (17/4/2024), menurut grup yang beranggotakan Azira Shafinaz, Sophia Liana, dan Cik Manggis ini, lagu tersebut sebenarnya dibuat berdasarkan "kejutan" Idulfitri tahun 2022 dan seharusnya sudah dirilis tahun lalu. Namun karena beberapa alasan, lagu Alamak Raya Lagi! harus disimpan dan baru dirilis tahun ini.
"Sejujurnya, kami tidak mengharapkan apapun untuk lagu ini, dan kami sudah menyimpannya sejak lama," sebut Azira. "Alhamdulillah lagu ini viral di luar negeri. Kami tidak menyangka sama sekali dan kami hanya ingin mengucapkan terima kasih pada yang sudah mendukung lagu kami."
Advertisement
Mengomentari kritik warganet terhadap penggunaan kata "Alamak" pada judul lagunya yang membuat beberapa pihak "kurang nyaman," De Fam menganggapnya sebagai penggambaran kerepotan saat merayakan Lebaran. "Kami menceritakan sketsa-sketsa ketika sedang berjalan-jalan di dekat desa, mencoba membuat Kuih Raya, hingga Hari Raya pertama, sebenarnya itu hanya untuk menceritakan apa yang terjadi saat Hari Raya," sebut Sophia.
Ia melanjutkan, "Kadang-kadang kita bingung di pagi hari, hal-hal seperti itu. Penggunaan kata itu bukanlah sesuatu yang 'mendalam' dan sebenarnya merupakan cerita yang sangat umum di kalangan kita."
Cerita Idulfitri Lainnya
Saat ditanyai mengenai lirik lagu yang disebut-sebut mengandung unsur gosip, De Fam menjelaskan, terserah pemahaman pendengar apakah ingin menyikapinya secara positif atau negatif. "Banyak yang bilang liriknya seperti kata-kata kasar, tapi kami tidak berkata demikian," jelas De Fam.
Lagu Alamak Raya Lagi! tentu bukan satu-satunya fenomena online di Lebaran 2024. Dari Indonesia, ada cerita menarik perhatian dari para penumpang dan sopir bus Borlindo tujuan Palu-Makassar. Mereka diceritakan terpaksa harus menghabiskan pagi Idulfitri di jalan karena waktu tempuh yang molor.
Mendapati itu, sopir bus ternyata tersentuh hatinya. Ia melakukan hal tidak terduga, yaitu membawa para penumpang singgah ke rumah mertuanya demi menikmati hidangan khas Lebaran. Ada lebih dari 20 orang menyantap makanan berat, seperti buras dan tumbuk yang dihidangkan mertua sang sopir.
Kondisi rumah jadi penuh. Mereka semua berkumpul layaknya keluarga yang sedang bertamu saat Idulfitri. Salah seorang penumpang pun terharu dan mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada sopir bus tersebut.
Advertisement
Munculnya Croipat
Di Idulfitri tahun ini pula warganet mendapati croissant ketupat alias CROIPAT. Beberapa menganggap penganan yang dirilis jelang momen Lebaran 2024 ini "lucu" dan "menarik dicoba."
Dari mana sebenarnya asal kreasi pastry tersebut? Melansir Says, 2 April 2024, croipat merupakan kreasi sebuah toko roti Malaysia bernama Olios Home Cafe. Bisnis yang berlokasi di Sungai Buloh, Selangor ini sukses menarik perhatian karena kreativitas kue Raya mereka.
Kulit kue yang dibuat dengan adonan ala croissant seolah ditenun menyerupai ketupat, dengan pinggiran berwarna hijau dan diisi rendang daging sapi. Menambahkan sentuhan berbeda dari koleksi kue Lebaran, setiap croipat dijual seharga 14 ringgit (sekitar Rp47 ribu) per buah.
Kafe ini juga menawarkan menu spesial Ramadan, termasuk kue Coco Cashew, Tart Nenas dengan selai buatan sendiri, Pistachio London, dan set parsel kue Lebaran. Selain croipat baru mereka, kafe ini terkenal dengan crombolonis, kombinasi croissant dan bombolonis. Kue seharga 12 ringgit (sekitar Rp40 ribu) itu hadir dalam tiga isian berbeda: berry, cokelat, dan pistachio.Â
Libur Lebaran 2024
Libur Lebaran sudah berakhir bagi sejumlah orang. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkap, perputaran ekonomi selama libur Lebaran 2024 berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya mencapai Rp369,8 triliun, rangkum kanal Surabaya Liputan6.com, Rabu.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya menuturkan di Jakarta, Selasa 16 April 2024, rata-rata pengeluaran masyarakat saat berwisata selama libur Lebaran per orang mencapai Rp2,3 juta. Berdasarkan durasi perjalanan, wisatawan dengan durasi perjalanan satu hari mampu mengeluarkan dana sebesar Rp904.500.
Wisatawan dengan durasi wisata 2--4 hari diperkirakan menghabiskan uang sebanyak Rp3,5 juta, disusul pelancong yang bepergian selama seminggu diduga merogok kocek sebesar Rp6,4 juta. "Lebih dari tujuh hari itu Rp7,5 juta," ujarnya.
Adapun struktur pengeluaran masyarakat turut ditopang pengeluaran untuk akomodasi, transportasi, konsumsi, serta belanja oleh-oleh. Nia juga mengungkap, pelaku wisata dengan durasi satu hari tercatat sebesar 49,5 persen dan perjalanan dengan durasi 2--4 hari mencapai 36,2 persen.
Dari sisi akomodasi, sebanyak 34,5 persen wisatawan memanfaatkan hotel berbintang untuk menginap, sedangkan 26,9 persen memanfaatkan akomodasi milik keluarga.
Advertisement