Turis China Tewas Usai Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Menparekraf Ingatkan Kembali soal Safety di Tempat Wisata

Selain mengucapkan rasa duka, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan semua pengunjung harus mengetahui dan mengikuti aturan yang ada di setiap tempat wisata, termasuk di Kawah Ijen.

oleh Henry diperbarui 22 Apr 2024, 18:22 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2024, 18:12 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 22 April 2024
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 22 April 2024.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan mancanegara (wisman) asal China berinisial HL tewas usai jatuh ke jurang sedalam 75 meter di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Gunung Ijen atau Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur.  "Ini akibat kecelakaan murni," kata Kepala Seksi Konservasi Wialayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto Sabtu, 20 April 2024, mengutip kanal Surabaya Liputan6.com.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut prihatin dan berduka atas insiden tersebut. "Sekali lagi kami ingatkan soal safety karena faktor keamanan ini sangat penting di tempat wisata," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin (22/4/2024).

"Hal ini sangat disayangkan karena spot sunrise di Kawah Ijen ini sangat ikonik. Wisatawan harus dijaga baik oleh pemandu maupun para petugas di tempat wisata yang bersangkutan. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," lanjut Sandiaga Uno.

Menparekraf menambahkan, semua pengunjung harus mengetahui dan mengikuti aturan yang ada di setiap tempat wisata. Untuk itu, pemandu dan karyawan tempat wisata diminta selalu mengingatkan pengunjung untuk tidak melanggar aturan demi keselamatan dan kenyamanan mereka.

Insiden terjadi saat korban yang hendak berfoto di tepi jurang berniat untuk mundur sedikit. Nahas, saat melangkahkan kaki ke belakang, turis China itu menginjak rok yang dipakainya, kemudian terpelanting dan jatuh ke jurang yang ada di belakangnya.

Korban Sempat Berfoto Bersama Suami

Para wisatawan sedang menikmati indahnya kawah ijen Banyuwangi (Istimewa)
Para wisatawan sedang menikmati indahnya kawah ijen Banyuwangi (Istimewa)

Ia memakai rok terusan berwarna hitam dengan belahan tinggi, berfoto di spot sunrise yang banyak digunakan oleh wisatawan untuk mengabadikan momen di kawah Ijen. Saat dievakuasi petugas, terdapat banyak luka gores di tubuh dan kaki kiri patah.

Sebelumnya, HL naik dari Paltuding ke Kawah Ijen pada Sabtu, 20 April 2024, dan berkenalan dengan guide lokal bernama Guswanto pukul 01.45 WIB. Korban bersama suaminya bersama guide lokal mulai mendaki pada pukul 02.10 WIB dan sempat turun ke kawah untuk melihat secara dekat blue fire.

Sekitar pukul 06.00 WIB, korban yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) meminta untuk diabadikan gambarnya oleh suami dan juga guide yang menemani tersebut. HL sebelumnya telah diperingatkan oleh pemandu bahwa spot foto tersebut tergolong berbahaya.

Namun karena kelalaian pribadi, kecelakaan tidak bisa dihindari. Jenazah HL kemudian dievakuasi ke Puskesmas Licin sebelum akhirnya dipindahkan ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi.

Fenomena Blue Fire Kawah Ijen

Panorama dari Puncak Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
Pemandangan indah dari Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. (Liputan6.com/Hotnida Novita Sary)

Kawah Ijen termasuk destinasi wisata populer di antara turis asing karena keunikan yang dimilikinya. Tempat ini mempunyai fenomena “Blue Fire” atau api biru abadi yang hanya ada dua di dunia, yaitu di Islandia dan Indonesia.

Kawah Ijen berlokasi di dataran tinggi dan masih menjadi kawah aktif dengan ukuran besar seluas 134 kilometer persegi. Kemudian, Ijen dikenal sebagai gunung berapi tenang, tetapi aktif. Melansir dari Indonesia Kaya, Kawah Ijen masuk pada tiga wilayah Kabupaten di Jawa Timur, yaitu Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Pintu masuk utama ke Kawah Ijen ada di Paltuding, Banyuwangi.

Untuk bisa menyaksikan keindahan alam di Kawah Ijen termasuk fenomena Blue Fire, wisatawan harus kuat melakukan trekking. Wisatawan akan melalui jalan hutan yang berliku di lereng Gunung Ijen.

Perlu diketahui, wisatawan yang akan mendaki ke Kawah Ijen harus mempersiapkan pakaian hangat karena udaranya yang dingin. Wisatawan juga perlu menyewa jasa guide agar tiba di lokasi Kawah ijen dengan benar.

Keindahan Alam Kawah Ijen

Destinasi wisata kawah ijen Banyuwangi (Istimewa)
Destinasi wisata kawah ijen Banyuwangi (Istimewa)

Fenomena 'blue fire' merupakan proses penguapan belerang yang terlihat berwarna biru terang ketika malam hari. Pemandangan tersebut yang menarik perhatian wisatawan untuk melihat langsung blue fire dan keindahan alam sekitarnya.

Kawah Ijen juga mempunyai kawah dengan warna hijau toska yang bersifat asam dan memiliki kedalaman danau hingga 200 meter. Kawah ini mempunyai luas sekitar 5.466 hektare dan kawah alami akibat letusan Gunung Ijen.

Melansir dari Wonderful Indonesia, untuk berkunjung ke Kawah Ijen wisatawan bisa menghabiskan waktu trekking atau berjalan kaki selama 1 hingga 1,5 jam. Akses menuju Kawah Ijen bisa dimulai melalui Bondowoso. Namun, untuk tiba di Kawah Ijen lebih dekat, bisa memulai perjalanan dari Banyuwangi.

Meskipun dekat, pengujung masih harus melalui jalan yang curam dan rusak sehingga membutuhkan guide atau pemandu wisata yang berpengalaman. Jalur pendakian menuju ke puncak Kawah Ijen biasanya dimulai dari Paltuding sebagai pos pertama pendakiannya. Pendakian ke Kawah Ijen membutuhkan waktu sekitar 2--4 jam.

Infografis gas beracun dari Kawah Ijen
Infografis gas beracun dari Kawah Ijen
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya