Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya

Operasi bariatrik semakin dikenal masyarakat Indonesia setelah penyanyi Melly Goeslaw menjalaninya beberapa waktu lalu. Namun jika Anda ingin menjalaninya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.

oleh Henry diperbarui 08 Jun 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2024, 10:00 WIB
Gambar Ilustrasi Dokter Sedang Melakukan Operasi Caesar
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penanganan obesitas atau kelebihan berat badan ekstrem adalah operasi bariatrik. Operasi bariatrik adalah prosedur medis yang bertujuan membantu menurunkan berat badan secara drastis pada orang dengan obesitas morbid.

Operasi bariatrik semakin dikenal masyarakat Indonesia setelah penyanyi dan pencipta lagu Melly Goeslaw menjalaninya beberapa waktu lalu. Namun jika Anda ingin menjalaninya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Menurut dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif dari RS Pondok Indah – Pondok Indah, Peter Ian Limas, ada beberapa macam bedah bariatrik.

"Sejak tahun 1960-an sudah ada puluhan teknik bedah bariatrik yang diciptakan, tetapi hanya beberapa saja yang bertahan," terangnya pada Liputan6.com. .Yang pertama adalah Sleeve gastrektomi yang merupakan teknik paling sederhana. Tingkat komplikasinya lebih rendah (tetapi jika terjadi komplikasi dapat lebih sulit diatasi) .

Selanjutnya adalah Roux en Y gastric bypass, teknik yang lebih kuat, terutama menghadapi diabetes,membutuhkan keahlian lebih untuk melakukannya. Lalu ada Single anastomosis duodenoileal bypass (SADI), merupakan salah satu teknik yang paling kuat dan diperuntukkan bagi yang super obese (BMI di atas 50).

Selain itu ada teknik non bedah, Endoscopic Sleeve Gastroplasty yakni penciutan lambung dengan cara endoskopi. Tindakan ini tidak menyisakan luka sayatan karena tindakan dilakukan melalui mulut (seperti pemeriksaan endoskopi).

Tindakan ini merupakan cara yang lebih aman lagi dibandingkan dengan teknik bedah manapun. Ada berbagai persiapan yang harus dilakukan sebelum menjalani bedah bariatrik Yang paling utama adalah diskusi dengan dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif yang akan melakukan tindakan bedah dan kemudian bertemu dokter spesialis gizi klinik.

Prosedur lainnya yang biasanya dijalani antara lain, diet selama 10-14 hari untuk menciutkan organ hati agar memperlancar operasi, pemeriksaan laboratorium lengkap, pemeriksaan USG sampai pemeriksaan sleep test dan endoskopi.

Untuk durasi operasi bedah bariatrik, kata dr Peter, bervariasi tergantung dengan teknik yang digunakan."Biasanya durasi 1,5 jam untuk bedah bariatrik sleeve gastrektomi dan durasi 4 jam untuk teknik yang lebih kompleks seperti roux en y gastric bypass atau single anastomosis duodenoileal bypass. Sedangkan pada tindakan non-bedah ESG berkisar 1,5 jam," jelasnya.

 

 

Efektif Menurunkan Berat Badan

Menyebabkan Obesitas
Ilustrasi kenaikan berat badan. Credit: freepik.com

 

Meski operasi bariatrik sangat efektif dalam menurunkan berat badan, namun apa yang terjadi sesudahnya bergantung pada pasiennya, kata dr Peter. "Apabila sang pasien bisa menggunakan bedah bariatrik untuk membentuk kebiasaan pola hidup yang baik, maka pasien akan bertransformasi menuju suatu hidup yang baru (istilah yang banyak digunakan pasien saya menggambarkan hidup pasca bedah bariatrik).Tentunya meningkatkan kualitas hidup juga ke depannya," sambungnya.

Untuk itu, lanjut dia, bedah bariatrik merupakan suatu alat dan bukan obat mujarab. Setelah pembedahan, pasien harus mengadaptasi berbagai kebiasaan baru yang dibentuk oleh efek pembedahan, misalnya makan bergizi dengan memperbanyak asupan protein rendah kalori, porsi kecil-kecil pertama-tama, dan kemudian perlahan-lahan beralih kepada tiga kali makan besar dan dua kali makanan selingan.

Hal lain yang penting menjadi perhatian adalah risiko operasi bariatrik. Menurut dr Peter, tindakan ini risikonya tidak lebih besar dari operasi pengangkatan kandung empedu yang kadang di ruang kamar operasi sehari dapat terjadwal hingga 4-5 operasi dalam sehari (sangat rutin). "Memang tetap ada risiko dari setiap tindakan pembedahan," katanya. Risikonya dapat berupa:

a. Kebocoran (leak)

b. Perdarahan

c. Trombosis vena dalam, menyebabkan emboli paru

d. Kematian

 

Dampak Operasi Bariatrik

Macam-macam
Ilustrasi dari operasi bariatrik. (unsplash.com/@gpiron)

 

"Harus disadari bahwa operasi paling ringan pun (misalnya angkat kutil di jari) dapat mengakibatkan kematian (misalnya jika pasien ternyata alergi obat anestesi lokal), tetapi tentunya risiko ini sangat minim. Begitu juga tindakan bedah bariatrik dapat mengakibatkan komplikasi yang berat hingga kematian, tetapi insidensinya rendah," katanya.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pasca operasi bariatrik?  "Komplikasi dapat dihindari dengan persiapan yang matang dari pihak pasien maupun pihak penyedia pelayanan. Dari pihak pasien, paling penting adalah menjalani diet 1.000 kkal yang baik dan disiplin. Dari pihak penyedia layanan tentunya persiapan pasien berupa screening yangakurat, serta protokol pembedahan yang baik," ujarnya.

Selain itu, secara umum pasien sudah dapat pulang pada hari kedua setelah pembedahan, lanjut dr Peter.

Sementara itu dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Caleb Leonardo Halim, Sp.K.O, operasi bariatrik memang bisa menjadi cara efektif untuk menurunkan berat badan maupun mereka yang mengalami obesitas. Meski begitu, operasi ini tidak disarankan untuk semua penderita obesitas.

Porsi Makan Jadi Lebih Sedikit

diet keto
ilustrasi diet makan sayur/Photo by Louis Hansel on Unsplash

 

"Operasi ini hanya untuk mereka yang punya BMI (Body Mass Index) mendekati atau di atas 40. Biasanya mereka ini sudah menjalani berbagai terapi dan perawatan dan minum bermacam-macam obat tapi berat badannya tetap tidak bisa turun secara drastis, maka disarankan untuk menjalani bariatrik," ungkap dr Caleb pada Liputan6.com, Kamis, 6 Juni 2024.

Setelah menjalani, ada penyesuaian pola hidup karena ukuran kapasitas  lambung mereka jadi lebih kecil jadi porsi makannya jadi lebih sedikit yang artinya tidak bisa makan banyak lagi. Tentunya ini jadi cara diet yang sangat efektif karena kita akan merasa kenyang lebih cepat. Ini jadi salah satu kelebihan menjalani operasi bariatrik.

Meski begitu ada juga yang butuh waktu untuk menyesuaikan diri karena masih ada keinginan untuk makan dalam porsi banyak. Bahkan ada yang sampai minum obat penurun nafsu makan agar tidak ada keinginan untuk makan banyak lagi seperti sebelum menjalani operasi bariatrik.

"Kalo kekurangannya, yang pasti biaya untuk operasi bariatrik tidak murah dan bergantung pada jenis operasinya. Hal penting lainnya adalah volume lambung yang sudah berkurang karena operasi tidak bisa diperbesar lagi, tidak bisa kembali seperti semula," tutupnya.

Infografis Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Diet
Infografis Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Diet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya