Charlotte dan Louis Mungkin Didorong Tidak Menjadi Bangsawan Aktif Saat Pangeran William Naik Takhta

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William dan Putri Kate Middleton memang belum naik takhta namun, sebuah kabar dari dalam kerajaan soal bagaimana anak-anak mereka ketika William menjadi raja sudah santer terdengar. Dikutip dari Marie Claire, Jumat, 28 Juni 2024, dilaporkan bahwa Putri Charlotte dan Pangeran Louis akan didorong untuk tidak menjadi bangsawan pekerja di bahwa "rencana radikal" membentuk kembali Kerajaan Inggris.

William berbicara kepada BBC dalam sebuah wawancara pada 2016 dan mengatakan bahwa dia dan istrinya, yang saat itu menjabat sebagai Duchess of Cambridge, berusaha membesarkan anak-anak mereka, "Sebagai orang baik dengan gagasan mengabdi dan berkewajiban untuk orang lain sebagai hal yang sangat penting," katanya, menurut Tatler.

Namun, seperti yang ditulis oleh Richard Eden dari The Daily Mail, setidaknya untuk dua dari tiga anak William dan Kate, bahwa "pelayanan" ini mungkin tidak termasuk menjadi bangsawan aktif.

"Apa yang dia katakan kepada saya membuat saya khawatir tentang masa depan negara ini," tulis Eden tentang percakapannya dengan teman William tentang bagaimana dia melihat kerajaan itu di masa depan.

William 'sepenuhnya setuju' dengan ayahnya tentang perlunya 'monarki yang lebih ramping'. Ia mengatakan kepada temannya bahwa, "Ketika anggota keluarga yang lebih tua pensiun, Yang Mulia (Raja Charles) tidak akan mengundang orang lain untuk menjadi bangsawan."

Masih harus dilihat apakah ia ingin kedua anaknya yang lebih kecil menjadi bangsawan aktif. Tentu saja mengacu pada Putri Charlotte dan Pangeran Louis, sebut sumber tersebut. Pangeran George, sebagai anak tertua adalah pewaris takhta dan oleh karena itu ia terikat dengan masa depan kerajaan yang tidak bisa diganggu gugat.

Tom Sykes dari The Daily Beast mengatakan bahwa William dan Kate ingin menemukan solusi praktis untuk masalah menjadi seorang "cadangan" bagi Charlotte dan Louis. Skykes juga menulis, "Mereka tidak ingin sejarah terulang kembali." Tentu saja mengacu pada Pangeran Harry, adik laki-laki William yang begitu terpengaruh dengan label "cadangan" sehingga ia bahkan memberi judul memoarnya ketika dirilis pada tahun 2023 dengan nama "Spare" yang artinya cadangan.

Harry bukan satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang terhambat oleh dinamika pewaris dan cadangan, namun setidaknya dalam sejarah modern, ia jelas merupakan orang yang paling terbuka dan soal hal ini.

Sykes melaporkan di The Daily Beast bahwa Charlotte dan Louis didorong untuk tidak menjadi bangsawan aktif di bawah apa yang disebut Sykes sebagai "rencana radikal untuk membentuk kembali monarki Inggris ketika William dan Putri Kate naik takhta, menyusul dampak buruk yang menimpa keluarga Charlotte dan Louis. Keluarnya Pangeran Harry secara pedas dari kehidupan kerajaan."

Harry dan istrinya, Meghan Markle, mengundurkan diri sebagai anggota keluarga kerajaan aktif pada tahun 2020. Tetapi Harry sebenarnya telah mempertimbangkan untuk melakukan hal itu selama bertahun-tahun, jauh sebelum dia bertemu Meghan pada tahun 2016.

"Asumsi yang berlaku adalah bahwa kedua anak yang lebih muda akan melakukan hal-hal mereka sendiri," kata seorang sumber yang merupakan mantan staf Istana Buckingham dan Istana Kensington. Sumber tersebut juga mengabarkan bahwa ada kemungkinan Charlotte dan Louis tidak akan bekerja sebagai perwakilan keluarga kerajaan seperti yang dilakukan oleh Harry selama bertahun-tahun.

"Pilihannya tidak ada bagi George, tentu saja, tetapi anak-anaknya yang lain dijauhkan dari kehidupan kerajaan. Mereka akan terkena publisitas seminimal mungkin dan itu adalah strategi yang disengaja untuk membiarkan Charlotte dan Louis memilih nasib mereka sendiri," sebut sumber anonim itu.

"Bukan rahasia lagi bahwa William telah hancur karena hancurnya hubungannya dengan Harry," katanya, seraya menambahkan bahwa William " Menghargai bahwa keseluruhan sistem, di mana salah satu anak menjadi kurang penting dibandingkan yang lain karena perbedaan waktu lahir, memiliki peran besar dalam apa yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi."

"William dan Catherine menyayangi anak-anak mereka dan seluruh hidup mereka adalah tentang anak-anak mereka. Saya pikir mereka ingin menemukan solusi praktis terhadap masalah 'cadangan' yang telah mengganggu keluarga ini selama beberapa generasi."

Dilansir dari kanal Lifestyle Liputan6.com, Kate atau Putri Wales mengungkapkan bahwa putrinya yang berusia 9 tahun, Charlotte, juga belajar bermain piano, sama seperti dirinya. Dikutip dari People, Senin, 4 Desember 2023, Putri Kate, 42, menyinggung topik tersebut saat berbicara dengan seorang pianis, Lang Lang, di Royal Variety Performance, Royal Albert Hall, Inggris pada Kamis, 30 November 2023 malam.

Kate menghadiri acara tersebut bersama Pangeran William, Putri Mahkota Victoria, dan Pangeran Daniel dari Swedia, yang sedang berkunjung ke Inggris pekan ini. "Yang Mulia berbicara tentang permainan piano Charlotte, saya yakin dia bagus," kata pianis terkenal itu. Lang Lang juga bercerita, bahwa Putri Kate mengatakan bahwa ia memotivasi putrinya untuk belajar piano dengan mengatakan "Hei, lihat, jika  berlatih, kamu bisa menjadi seperti dia."

Ketertarikan musik Putri Charlotte tampaknya diturunkan dari keluarga kerajaan. Beberapa waktu yang lalu, Charlotte dan Pangeran George, 11 tahun, terlihat berkumpul di barisan depan Konser Penobatan. Anak bungsu Kate dan William, Pangeran Louis, 56tahun, tidak ikut serta karena mungkin acara tersebut sudah melewati waktu tidurnya.

Putri Charlotte terlihat bernyanyi bersama saat Katy Perry membawakan lagu "Roar" dari tempatnya di royal box. Cerita ibunya tentang latihan piano Charlotte menunjukkan kesamaan hobi yang mereka berdua miliki. Kate diketahui gemar bermain piano dan telah menunjukan bakatnya dua kali dalam dua tahun terakhir dengan tampil di berbagai acara.