Liputan6.com, London - Kate Middleton menolak anak-anaknya mengikuti tradisi kuno keluarga kerajaan Inggris, yakni "blooding" atau mengoleskan darah hewan hasil buruan pertama pada wajah, menurut buku baru "Yes, Ma'am – The Secret Life of Royal Servants" karya Tom Quinn.
Mengutip laman Daily Mail, Senin (17/2/2025), tradisi ini mengharuskan anggota kerajaan muda untuk berburu dan kemudian wajah mereka diolesi darah hewan pertama yang mereka bunuh, biasanya rusa atau rubah. Namun, Kate yang diketahui tidak nyaman dengan olahraga berburu, bersikeras agar ketiga anaknya, Pangeran George (11), Putri Charlotte (6), dan Pangeran Louis (9), tidak menjalani ritual tersebut.
Baca Juga
"Catherine, Putri Wales, menolak keras anak-anaknya mengikuti tradisi blooding," tulis Quinn dalam bukunya.
Advertisement
Raja Charles III dan kedua putranya, Pangeran William dan Harry, diketahui pernah melalui ritual ini. Pangeran Harry bahkan menggambarkan pengalamannya dalam buku "Spare", ketika pada usia 15 tahun ia dipaksa memasukkan kepalanya ke dalam bangkai rusa yang baru dibunuh, sebuah momen yang ia sebut penuh kejutan dan menjijikkan.
Keputusan Kate ini menandakan pergeseran nilai dalam keluarga kerajaan, terutama di tengah meningkatnya kritik publik terhadap olahraga berburu. Meski Pangeran William masih menikmati aktivitas berburu, ia juga mulai mempertanyakan apakah tradisi ini layak diteruskan ke anak-anaknya.
Kontroversi dan Reaksi Publik
Ritual blooding telah lama menuai kontroversi. Bahkan, sejak 1914, aktivis hak asasi hewan Henry Salt sudah mengecam praktik ini. Pada 2014, foto seorang anak berusia 10 tahun dengan wajah berlumur darah setelah menembak bebek memicu kemarahan publik.
Keputusan Kate mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan organisasi pecinta hewan, yang menganggap tradisi tersebut kejam dan tidak relevan lagi di era modern.
Meski menolak tradisi blooding, Kate tetap menjalankan banyak tradisi kerajaan lainnya dengan penuh tanggung jawab, menunjukkan keseimbangan antara menghormati sejarah dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai masa kini.
Advertisement
