Harga Tiket Masuk 11 Museum di Bawah IHA Naik, dari Museum Song Terus hingga Galeri Nasional Indonesia

Dari Museum Song Terus hingga Museum Basoeki Abdullah, harga tiket masuknya disesuaikan mulai 1 Agustus 2024. Namun, IHA juga menggratiskan tiket masuk dua museum lain, apa saja?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 01 Agu 2024, 09:05 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 09:01 WIB
Revitalisasi Museum Song Terus, Indonesian Heritage Agency Bangun Amphitheater
Revitalisasi Museum Song Terus, Indonesian Heritage Agency Bangun Amphitheater (doc: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Heritage Agency (IHA) yang mengelola 18 museum dan 34 cagar budaya di berbagai tempat di Indonesia mengumumkan kenaikan harga tiket masuk sejumlah museum. Kenaikan harga itu ada yang berlaku mulai 1 Agustus 2024, sebagian ada yang berlaku mulai 1 September 2024.

"Penyesuaian tarif ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa fasilitas dan layanan yang kami sediakan dapat terus ditingkatkan. Kami ingin museum dan cagar budaya yang kami kelola tetap relevan, menarik, dan edukatif bagi semua pengunjung," kata Plt. Kepala IHA, Ahmad Mahendra, dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 31 Juli 2024.

Ia menyatakan bahwa penyesuaian tarif itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2024 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya. "Perubahan ini diperlukan agar museum dan cagar budaya kita dapat terus berkembang dan memberikan manfaat edukatif serta rekreatif kepada masyarakat," ia menambahkan.

Berikut adalah detail harga tiket masuk sejumlah museum terbaru yang mulai berlaku 1 Agustus 2024:

Museum Song Terus:

Anak Rp10 ribu

Dewasa Rp15 Ribu

WNA (anak dan dewasa) Rp30 Ribu

Museum Semedo:

Anak Rp3 Ribu

Dewasa Rp8 Ribu

WNA (anak dan dewasa) Rp20 Ribu

Museum Kebangkitan Nasional

Museum Sumpah Pemuda

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Basoeki Abdullah

Museum Perjuangan Yogyakarta

Anak Rp3 Ribu

Dewasa Rp5 Ribu

WNA (anak dan dewasa) Rp25 Ribu

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Tiket Masuk Museum Baru yang Berlaku 1 September 2024

Galeri Nasional Indonesia Direvitalisasi, Bakal Hadirkan Fasilitas Bahasa Isyarat untuk Teman Tuli
Galeri Nasional Indonesia. (dok. Indonesia Heritage Agency)

Selain ketujuh museum di atas, IHA juga menyesuaikan harga tiket masuk untuk dua museum lainnya yang baru berlaku sebulan kemudian. Detailnya sebagai berikut:

Galeri Nasional Indonesia

Anak Rp10 Ribu

Dewasa Rp20 Ribu

WNA (anak dan dewasa) Rp50 Ribu

Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Manyarejo

Anak Rp5 Ribu

Dewasa Rp5 Ribu

WNA (anak dan dewasa) Rp20 Ribu

Selain penyesuaian tarif, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, IHA juga mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan tarif kunjungan sebesar 0 (Nol) Rupiah pada Museum Batik Indonesia dan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti. Untuk informasi detail terkait tarif baru museum dan cagar budaya, dapat diakses melalui akun instagram resmi @indonesianheritageagency.

Museum Batik Indonesia berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum itu dibangun pada 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan selesai pada 2018. Bentuknya unik karena menggambarkan lipatan kain dan bagian depan dihiasi dengan beberapa motif batik, salah satunya adalah motif Kawung.

Sementara, Balai Kirti terletak di kawasan Istana Kepresidenan Bogor. Museum ini berfungsi sebagai wahana rekreasi dan edukasi untuk memperoleh informasi dari sajian memorabilia serta visual dari para Presiden Indonesia.


3 Pilar Utama Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya

Batik
Gedung Museum Batik Indonesia. (Foto: Instagram/mbatik.in)

Penyesuaian tarif tersebut merupakan bagian transformasi museum dan cagar budaya yang berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas dan standardisasi pelayanan publik. Upaya ini terangkum pada inisiatif IHA yang pertama kali dikenalkan pada peresmiannya Mei lalu, yakni konsep reimajinasi warisan budaya, yang memiliki tiga pilar utama yakni reprogramming, redesigning dan reinvigorating. 

Beberapa langkah nyata dari ketiga pilar reimajinasi yang akan digalakkan dengan adanya penyesuaian tarif museum dan cagar budaya antara lain adalah: 

Melakukan upaya Reprogramming yang berfokus pada Pembaruan Kuratorial dan Koleksi untuk mengubah Narasi besar yang disampaikan museum dan situs warisan budaya. Inisiatif ini meliputi peningkatan tata pamer, diversifikasi program publik, dan pelaksanaan berbagai program pelestarian yang berkelanjutan. Melalui upaya ini, museum dan cagar budaya akan menawarkan pengalaman yang lebih kaya dan informatif, menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan edukasi masyarakat.

Mempercepat proses Redesigning yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, renovasi bangunan dan ruang agar tidak hanya sekedar estetis, tetapi aman dan nyaman, mematuhi standar keselamatan untuk melindungi koleksi berharga, serta meningkatkan pengalaman pengunjung. Hal ini akan diwujudkan melalui peningkatan fasilitas dan sarana prasarana untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung.

Mendukung kegiatan Reinvigorating yang berfokus pada penguatan kelembagaan melalui profesionalisme dan peningkatan kompetensi individu yang terlibat dalam pengelolaan museum dan situs warisan budaya. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap aspek pengelolaan museum dilakukan dengan standar yang tinggi, melalui pelatihan, lokakarya, dan kerjasama dengan institusi internasional. Peningkatan kompetensi ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan keberlanjutan pengelolaan museum di masa depan.


Revitalisasi Galeri Nasional

Galeri Nasional Indonesia Direvitalisasi, Bakal Hadirkan Fasilitas Bahasa Isyarat untuk Teman Tuli
Galeri Nasional Indonesia. (dok. Indonesia Heritage Agency)

Galeri Nasional Indonesia sedang direvitalisasi sejak 2023. Yang jadi fokus transformasi adalah ruang pameran tetap galeri yang berlokasi di seberang Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 2 April 2024, proses revitalisasi saat ini sudah mencapai 80 persen dan diproyeksikan akan selesai pada Agustus 2024. Dengan perubahan yang dilakukan, Pameran Tetap Galeri Nasional diharapkan bisa menghadirkan desain dan alur ruangan yang baru dengan interior yang menarik bagi pengunjung.

"Transformasi yang sedang dilakukan di Galeri Nasional Indonesia bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan memperkaya pengalaman pengunjung, dengan komitmen kuat untuk meningkatkan standar profesionalisme dalam pengelolaan museum dan warisan budaya," kata Ahmad Mahendra.

Lewat revitalisasi itu, Galeri Nasional menambah sederet fitur baru yang membuat galeri semakin inklusif. Di dalamnya termasuk pengantar tema pameran melalui video bahasa isyarat untuk melayani teman-teman tuli dan fasilitas lift untuk membantu lansia dan disabilitas.

Kurator Galeri Nasional Indonesia, Bayu Genia Krishbie menerangkan lebih lanjut soal pendekatan tematik yang akan diterapkan di ruang pameran tetap wajah baru nanti. Itu dilakukan dengan mengelompokkan kecenderungan visual atau subject matter yang muncul dalam tradisi masing-masing karya.

Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta
Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya