FamilyMart Hilangkan Area Makan di Toko-Toko Seluruh Jepang, Kenapa?

FamilyMart berencana menghilangkan tempat makan di dua ribu toko mereka di seantero Jepang pada akhir tahun 2024.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Okt 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2024, 22:00 WIB
FamilyMart
Pelanggan berjalan di dekat minimarket FamilyMart di Tokyo Jepang, 15 Oktober 2015. (YOSHIKAZU TSUNO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Rantai minimarket Jepang FamilyMart akan menutup area makan di toko-toko mereka di seluruh Jepang. Berita tersebut diumumkan pihaknya pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Melansir Mothership, Sabtu (5/10/2024), FamilyMart mulai menyediakan ruang makan di tempat pada 2013 dan telah menerapkannya di sekitar tujuh ribu toko. Namun sejak merebaknya COVID-19, perusahaan mengamati adanya perubahan dalam cara pelanggan menggunakan area makan.

Karena itu, mereka mengatakan akan fokus mengubah area makan untuk memperluas ruang penjualan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam. Setelah memperluas area penjualan, perusahaan akan fokus memperkuat jajaran produk, seperti lini pakaian, yang semakin populer.

Mereka juga akan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan produk utama, seperti tisu toilet dan deterjen. Seorang perwakilan FamilyMart mengatakan pada Yahoo! JAPAN bahwa perusahaan berencana menghilangkan tempat makan di dua ribu toko mereka pada akhir tahun 2024.

Rencana untuk lima ribu toko tersisa belum diputuskan. Perusahaan mengaku berencana menganalisis efektivitas perubahan tersebut dan akan membuat perubahan pada area makan di tempat yang tepat dan sesuai untuk setiap toko.

FamilyMart menambahkan bahwa ada kemungkinan beberapa toko tetap memiliki area makan. Melansir SoraNews24, alasan yang tidak disebutkan FamilyMart dalam pengumumannya, tapi mungkin berperan dalam penggunaan ruang makan di toko adalah pengenaan pajak konsumen.

Saat pelanggan membeli makanan atau minuman di FamilyMart dengan area makan, petugas akan bertanya apakah ia membelinya untuk dimakan di sana atau untuk dibawa pulang. Itu karena pajak penjualan di Jepang untuk bahan makanan dan minuman yang dibawa pulang adalah delapan persen, tapi pajak penjualan untuk makanan dan minuman yang dikonsumsi di restoran adalah 10 persen.

 

Beda Pajak di Jepang

Robot Barista
Pelanggan melakukan pemesanan minuman yang dilayani robot barista di Family Mart, Grand Indonesia East Mall, Jakarta, Senin (10/1/2022). FamilyMart Indonesia luncurkan pengoperasianrobot barista yang mampu membuat minuman untuk pelanggan dalam waktu satu hingga dua menit. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di mata hukum, sudut makan di minimarket, seperti FamilyMart, dihitung sebagai "restoran" dan memiliki tarif pajak lebih tinggi, biaya yang dibebankan toko swalayan pada pelanggan mereka. Dengan kata lain, jika Anda membeli sesuatu di FamilyMart, harganya akan lebih mahal jika Anda makan atau minum di dalam toko.

Namun, hal ini tidak selalu terjadi. Baik barang yang dibeli untuk dimakan di tempat maupun dibawa pulang dikenakan pajak yang sama di Jepang, yaitu sebesar delapan persen, hingga Oktober 2019.

Di Negeri Sakura, produk makanan maupun minuman FamilyMart telah viral beberapa kali. Juli tahun ini misalnya, mi dinginnya jadi sangat populer, tidak hanya di kalangan pelanggan Jepang, namun juga konsumen asing, menurut SoraNews24.

Fakta bahwa produk makanan ini diproduksi bekerja sama dengan Sakaeya ​​Honten, restoran mi ternama di Prefektur Yamagata yang menciptakan ramen dingin pertama di Jepang, membuatnya kian menarik. Produk ini hanya tersedia selama musim panas.

FamilyMart di Indonesia

Deretan Kedai Kopi di Sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus, Cukup Jalan Kaki
FamilyMart Stasiun MRT Lebak Bulus. (Liputan6.com/Ossid Duha Jussas Salma)

Selain di cabang Jepang, belum ada pengumuman peniadaan area makan di toko-toko FamilyMart di negara lain, termasuk Indonesia. Tahun lalu, FamilyMart, FamiCafe, dan FamiSuper jadi gerai penyedia makanan dan minuman pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama (BPJPH Kemenag).

Ketiga brand tersebut menerapkan Sistem Jaminan Produk Halal dengan Sangat Baik (Excellence). Head of Operation FamilyMart, Tulus Prasetio, mengatakan, sertifikat halal merupakan bukti bahwa produk yang diproduksi FamilyMart selalu menggunakan bahan baku yang benar-benar halal.

"Jadi, kenyamanan dan keamanan konsumen selalu terjaga," ujar Tulus di Jakarta yang disampaikan melalui keterangan tertulis pada kanal News Liputan6.com, Rabu, 12 April 2023.

Tulus menegaskan, tidak ada perbedaan dari proses pembuatan dan bahan baku, sebelum maupun sesudah mengantongi sertifikat halal. Justru, kata dia, perolehan sertifikat halal menegaskan bahwa produk fast food ready to eat yang diproduksi mereka berasal dari pemasok yang memiliki sertifikat halal, menggunakan bahan baku berkualitas, dan higienis.

Sertifikat Halal FamilyMart

Gerai FamilyMart, FamiCafe dan FamiSuper menjadi gerai penyedia makanan dan minuman pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama Republik Indonesia (BPJPH Kemenag RI).
Gerai FamilyMart, FamiCafe dan FamiSuper menjadi gerai penyedia makanan dan minuman pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama Republik Indonesia (BPJPH Kemenag RI). (Ist)

FamilyMart telah mengantongi sertifikat halal sejak 16 Maret 2023, dengan nomor ID00410001350330223.  "Alhamdulillah, berdasarkan pemeriksaan dokumen dan hasil audit implementasi Sistem Jaminan Produk Halal yang dilakukan LPPOM MUI, kita berhasil meraih kategori Sangat Baik (Excellence). Sertifikat Halal yang kami raih berlaku untuk seluruh gerai FamilyMart, FamiCafe, dan FamiSuper," papar Tulus.

Sertifikat halal tersebut mencakup produk yang diproduksi di toko maupun dapur sentral FamilyMart dan perusahaan rekanan yang memasok bahan baku ke rantai minimarket tersebut. Produk-produk yang dimaksud, termasuk ragam minuman, Crispy Chicken, Pao, Siomai, Korean Sausage, Sosis Guling-guling, FamiIce, Fami Twist, Pastry, Roti Brioche, dan produk siap makan lainnya.

"FamilyMart menganggap penting sertifikasi ini untuk menjamin dan memastikan pada masyarakat bahwa produk yang diproduksi FamilyMart benar-benar halal untuk dikonsumsi. Jadi, tercipta rasa aman bagi konsumen FamilyMart, terutama bagi konsumen muslim," ujar Tulus.

Infografis Prosedur Pengajuan Sertifikat Halal
Infografis Prosedur Pengajuan Sertifikat Halal. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya