Relevansi Perhiasan Nusantara Lewat Kolaborasi Perajin Perak di Desa Wisata Taro Bali

Bertajuk Alam Bunga - The Garden, koleksi perhiasan Tulola kolaborasi dengan Dian Sastrowardoyo dan perajin perak di Desa Wisata Taro, Bali berjumlah 24 pieces yang terdiri dari anting, kalung , bros, subeng dan sirkam.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 28 Nov 2024, 16:24 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2024, 16:00 WIB
Relevansi Perhiasan Nusantara dengan Kolaborasi Pengrajin Perak di Desa Wisata Taro
Relevansi Perhiasan Nusantara dengan Kolaborasi Pengrajin Perak di Desa Wisata Taro. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta - Perhiasan Nusantara bisa tetap lestari dan relevan dengan zaman melalui kolaborasi apik jenama perhiasan lolal Tulola dengan Dian Sastrowardoyo dan perajin perak di Desa Wisata Taro di Bali. Bertajuk Alam Bunga - The Garden, koleksi perhiasan yang berjumlah 24 pieces ini terdiri dari anting, kalung , bros, subeng dan sirkam.

Koleksinya terinspirasi dari aneka bunga tropis Nusantara, Bali menjadi sumber ide utama. "Kami melihat keunikan setiap tekstur bunga sebagai simbol alam dan kehidupan," ungkap Happy Salma selaku Founder dan Concept Creative Tulola dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/11/2024). 

Bentuk perhiasannya pun meliputi dahan berduri atau seperti tangkai yang rapuh. Bentuk kembang bermekaran yang punya beragam cara berbeda, menurut Happy juga terkait dengan proses metafora dari keunikan pribadi setiap manusia yang mungkin tidak sempurna.

"Peluncuran koleksi ini juga dilakukan di akhir tahun, semangat akhir tahun kerap dianggap sebagairuang refeksi diri," sambung aktris pemeran di film "Tebusan Dosa" tersebut. 

Terkait dengan koleksi, Happy juga menyebut bahwa Tulola selalu ingin membuka perspektif Nusantara dengan kolaborasi bersama seniman, perajin perak, maupun sastrawan agar menjadi suatu bentuk karya yang berbeda. Kali ini kolaborasi dengan pengrajin perak dengan teknik dan lekukan pembuatan perhiasannya yang berbeda membuat perhiasan Nusantara tetap relevan dengan zaman. 

"Ada lekukan-lekukan yang implikasinya luar biasa, teknik patahan dengan elevate quality. Lempengannya juga kuat walau banyak penggunaan batu-batu (perhiasan) dan dilapisi lagi agar warnanya merata," paparnya lagi. 

Meneruskan Warisan Perhiasan Nusantara

Relevansi Perhiasan Nusantara dengan Kolaborasi Pengrajin Perak di Desa Wisata Taro. (Dok: Liputan6.com/dyah)
Relevansi Perhiasan Nusantara dengan Kolaborasi Pengrajin Perak di Desa Wisata Taro. (Dok: Liputan6.com/dyah)

"Kita bisa meneruskan warisan, salah satu bentuk kekayaan yang sudah dipakai di Indonesia," sambung Happy ketika ditanya tentang perhiasan Nusantara yang lebih sering dipakai untuk acara tertentu saja.

Misalnya tusuk konde, sirkam, maupun bross masih bisa relevan dipakai dengan kebaya sehari-hari. Tulola menurutnya juga ingin menciptakan pasar perhiasan Nusantara, bukan sebagai perhiasan kostum saja. 

Menggaet pasar craftmanship menjadi tantangan, baik itu merangkul pengrajin perak, tenun dan jenis kriya lain yang berhubungan dengan ekonomi kreatif. "Memeluk apa yang menjadi tren saat ini dengan pandangan modern. Untuk memberdayakan (para pengrajin), kita harus menjembatani relevansi dunia sekarang," tutupnya.

Untuk merayakan ekspresi karya perhiasan, Tulola pun menyelenggarakan pameran yang berlangsung selama dua hari yakni pada 28-29 November 2024 di Presidential Suite, The Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Acara tahunan ini juga menampilkan juga seluruh koleksi perhiasan sepanjang tahun 2024 baik itu koleksi Signature, Artwear, dan koleksi Kolaborasi. 

Re-Opening Butik Tulola

Tulola Padukan Tradisi dan Modernitas Lewat Perhiasan
Re-Opening Tulola Boutique di Plaza Indonesia lt. 3 pada Kamis, 21 Maret 2024. (dok. Tim Tulola)

Sebelumnya Tulola, jenama perhiasan lokal yang digawangi Happy Salma, Sri Luce Rusna, dan Franka Franklin Makarim, kembali membuka butiknya di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. Gerai Tolula yang baru ini menawarkan konsep open space (ruang terbuka) yang membuat pelanggan merasa lebih dekat dengan perhiasan yang akan dipilihnya.

"Kami ingin membuat sesuatu yang benar-benar terbuka yang benar-benar menampilkan seluruh desain kami sedemikian rupa sehingga Sahabat Tulola dapat menyentuh dan merasakan beberapa perhiasannya," sebut Sri Luce, Founder dan Principal Designer Tulola, dalam sambutannya di Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa konsep ini dipakai agar para pelanggan dapat benar-benar melihat secara dekat motif, tekstur, dan gaya perhiasan yang mereka inginkan. Selain itu, Tulola menawarkan layanan spesial yang memungkinkan pelanggan memilih elemen perhiasan, seperti charm, gelang, batu permata, hingga ukiran pada liontin, dengan sentuhan personal.

Tulola juga menawarkan diskon Sinarsale selama bulan Ramadan hingga 20 persen. Happy juga menambahkan bahwa meskipun Tulola tidak merilis koleksi khusus Ramadan, ada beberapa koleksi yang cocok untuk suasana bulan suci ini seperti bros, kalung, dan liontin.

Mengawinkan Komunal dan Sisi Modern

Tulola Padukan Tradisi dan Modernitas Lewat Perhiasan
Chelsea Islan, Happy Salma, dan Dian Sastrowardoyo pada Re-Opening Tulola Boutique di Plaza Indonesia, Kamis, 21 Maret 2024. (dok. Liputan6.com/Rusmia Nely)

Acara pembukaan kembali toko perhiasan tersebut dihadiri sejumlah selebritas. Chelsea Islan, misalnya tampil membacakan sebuah puisi berjudul "Pukul Empat Sore" yang disambung dengan penampilan dari paduan suara anak-anak.

Selain Chelsea, tampak hadir pula aktris kenamaan Indonesia, Dian Sastrowardoyo. Dia datang membawa kedua anaknya, Shailendra dan Ishana. Perempuan 42 tahun tersebut terlihat antusias memilih ragam koleksi perhiasan Tulola yang ada di display kaca.

Acara itu juga dihadiri penyanyi, model, dan pembawa acara, Ayushita. Anggota grup musik BBB ini tampil cantik dengan dress payet warna pink pucat. Ia tampak mencoba secara langsung beberapa koleksi dari Tulola, seperti sepasang anting dari koleksi Pertemuan Purnama tahun 2023.

Sementara, co-Founder sekaligus CEO Tulola, Franka Franklin berhalangan untuk hadir pada acara tersebut. "Franka nitip salam ya karena dia berhalangan hadir," ucap Happy Salma selaku founder sekaligus Creative Conceptor Tulola.

Happy juga kembali menjelaskan konsep perhiasan yang diluncurkan brand-nya, yakni mengawinkan budaya adat komunal dan modern dalam koleksi-koleksi perhiasannya.

 

Infografis Bahan-Bahan Perhiasan Lokal
Infografis Bahan-Bahan Perhiasan Lokal. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya