Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya, Chanel mengumumkan nama Matthieu Blazy sebagai Direktur Artistik yang baru setelah ditinggalkan Virginie Viard pada Juli 2024, sekitar enam bulan yang lalu. Dalam akun Instagram resmi Chanel disebutkan bahwa desainer asal Belgia itu akan bertanggung jawab atas semua koleksi Haute Couture, ready-to-wear, dan aksesori.
"Dia akan bergabung dengan rumah mode pada 2025," bunyi unggahan Chanel pada Jumat (13/12/2024).
Advertisement
Mengutip Harper's Bazaar Singapura, Presiden Chanel Bruno Pavlovsky mengatakan senang menyambut sang desainer. "Saya yakin dia akan mampu bermain dengan kode dan warisan rumah mode ini," ucapnya.
Advertisement
Pavlovsky juga menyoroti kepribadiannya yang berani, pendekatannya yang inovatif dan kuat terhadap kreasi, serta dedikasinya pada kerajinan dan bahan-bahan indah sebagai kunci untuk membawa Chanel ke babak berikutnya yang menarik. Nama Blazy mulai disebut-sebut sebagai calon potensial Direktur Kreatif Chanel sejak pertengahan November 2024.
Reaksi publik pun terpecah dua. Kelompok yang pro menantikannya dengan gembira tentang kemungkinan era yang dipimpin Blazy di Chanel, sementara yang menentangnya beralasan bahwa mereka tidak yakin kecintaan Blazy pada clean lines dan modernitas adalah sesuatu yang akan berhasil untuk Chanel.
Namun, suara optimistis cukup dominan mengingat Blazy bukan wajah baru di industri mode dunia. Dia adalah Direktur Kreatif Bottega Venetta yang dinilai memberikan hasil besar pada produk kerajinan.
Banyak dobrakannya pada koleksi Bottega Veneta di bawah kepemimpinannya. Ia bereksperimen dengan banyak hal, mulai dari bulu tebal hingga hiasan yang detail. Harper's Bazaar memujinya karena ia dianggap mampu menciptakan sesuatu yang menarik secara kreatif tanpa mengorbankan daya tarik komersialnya.
Â
Dunia Mode Menunggu Gebrakannya
Blazy yang memulai kariernya di bawah Phoebe Philo di CELINE dan di Maison Margiela itu cenderung mendorong gagasan seni dan mode sebagai sinonim. Dengan kemampuannya saat ini, didukung atelier Chanel yang luas dan kaya sejarah, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana Blazy membawa mata untuk pakaian yang artistik dan taktil ke rak toko butik Chanel di mana-mana.
Kemampuan menarik pelanggan adalah elemen yang terpenting bagi rumah mode. Terlebih, tren penjualan barang merah yang melambat dalam tahun ini telah menyebar di mana-mana. Namun, karya Blazy di Bottega Veneta menantang tren industri, dengan penjualan kuartal ketiga menunjukkan bahwa pendapatan brand naik empat persen dan meningkat lima persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan pencapaiannya itu, kehadiran Blazy diharapkan bisa memenuhi ekspektasi pelanggan Chanel yang sangat jeli akan koleksi yang chic dan perhatian pada kualitas. Ia diharapkan akan terus mempertahankan semangat itu untuk pembeli Chanel ketika dia bergabung dengan merek tersebut pada 2025.
Di sisi lain, rumah mode itu juga memiliki sejumlah kode atau ikon, seperti kamelia, No. 5, tweed, dan sebagainya. Selama ini, Blazy dianggap terampil dalam memanfaatkan kode merek tempat dia bekerja dan mendorongnya dengan cara yang terasa segar dan menarik secara konsisten.
Advertisement
Virginie Viard Mengundurkan Diri
Sebelumnya, pada Rabu malam, 5 Juni 2024, Chanel mengumumkan bahwa direktur kreatif mereka, Virginie Viard, akan mengundurkan diri dari posisinya. Mengutip Harpers Bazaar pada Kamis, 6 Juni 2024, Viard menjabat posisi tersebut selama lima tahun terakhir setelah menggantikan Karl Lagerfeld yang meninggal dunia.Â
Perempuan kelahiran Dijon, Prancis, telah bekerja untuk Chanel selama tiga dekade. Dalam sebuah pernyataan, Chanel mengonfirmasi keputusan Virginie Viard untuk mundur setelah menjalin kolaborasi yang kaya selama lima tahun sebagai direktur artistik koleksi fesyen. Selama menjabat, Viard banyak berinovasi dengan tetap menghormati warisan kreatif Chanel.Â
Tim Chanel juga berterima kasih kepada Viard atas kontribusinya yang luar biasa terhadap fesyen, kreativitas, dan vitalitas Chanel. Mereka menyebutkan bahwa penggantinya yang baru akan segera diumumkan, yang belakangan memakan waktu hingga enam bulan.
Saat itu, sebelum nama Blazy muncul, Hedi Slimane, desainer yang pernah bekerja untuk Dior dan Celine, mencuat sebagai kandidat kuat pengganti Viard untuk memimpin tim artistik rumah mode ternama Prancis tersebut. Ini akan menjadi awal baru yang menarik bagi Chanel.Â
Warisan Virginie Viard
Viard dikenal sebagai orang kepercayaan dari desainer Karl Lagerfeld. Dia menjadi orang nomor dua yang sangat berperan penting dalam mengambil kendali kreatif di merek tersebut setelah Lagerfeld meninggal pada 2019.Â
Pada 2019, industri fesyen dunia diselimuti awan duka. Ikon fesyen legendaris merek fesyen Chanel, Karl Lagerfeld mengembuskan napas terakhir dalam usia 85 tahun di Paris Hospital, Prancis, pada Selasa, 19 Februari 2019.
Mengutip Harper Bazaar, 20 Februari 2019, Karl Lagerfeld telah membesarkan Chanel sejak 1983 hingga menutup usia. Sepeninggal Karl, banyak pertanyaan yang mencuat terkait siapa yang akan menggantikan posisi Karl di Chanel. Akhirnya rumah mode asal Prancis itu memilih Virginie Viard, tangan kanan Karl, didaulat menduduki posisi creative operations untuk Chanel sehingga warisan dari Gabrielle Chanel dan Karl Lagerfeld akan tetap hidup.
Selama masa jabatannya sebagai direktur artistik di Chanel, Viard berupaya untuk meneruskan warisan desain Lagerfel. Dia menanamkan pendekatannya yang berjiwa muda, serta memperkenalkan desain yang mewakili generasi baru pelanggan Chanel dengan desain yang lebih tajam dan koleksi pakaian yang lucu namun tetap terlihat sederhana.
Viard adalah orang penting di balik pemilihan Jennie BLACPINK sebagai wajah Chanel. Ia bahkan memakai gaun rancangan Viard di karpet merah saat debut di Cannes Film Festival 2023.
Advertisement