Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang menggenang di sekitar lapak tidak membuat seorang penjual takjil di Jember, Jawa Timur, menutup bisnisnya. Ia bahkan tetap berjualan seperti biasa, karena barang dagangan yang ditawarkan tetap banyak bukan main.
"Hari ini hujan sampai banjir, tapi kita tetap buka," katanya di akun TikTok @mellsscookiestttt, Senin, 3 Maret 2025. Video berdurasi 2 menit dan 43 detik itu kemudian diisi dirinya memperkenalkan berbagai macam takjil yang dijual, mulai dari yang manis sampai gurih.
Seleksi takjilnya sangat beragam mulai dari aneka gorengan; penganan manis, seperti dessert box, pancake durian, berbagai pilihan donat, mochi, dan kue-kue lain; serta ragam sajian gurih, termasuk dimsum mentai, lasagna, spageti carbonara, roti john, roti abon, hot dog, burger, siomai, tteokbokki, ayam bakal, dan seblak.
Advertisement
Tidak ketinggalan sejumlah sajian salad buah dan sayur yang bisa dipilih. Video tersebut sudah mencatat hampir tiga juta penayangan saat artikel ini ditulis dan menuai berbagai komentar. "Jualan pas banjir kirain cuma semeja. Ga expect sebanyak itu, asli sebanyak itu," kata salah satu warganet.
"AKU SYOK,GA EXPECT SEBANYAK ITU 😭🙏," sahut yang lain. "Ini kapan bikinnya? Mana dibilang setiap hari menunya beda. Itu berarti emang abis semua ya jualannya? WOW," komentar pengguna berbeda, sementara yang lain menulis, "Makin digeser kameranya makin shock aku liatnya😭 Seru banget jajan takjilnya bisa jadi macem-macem."
Bukan Kali Itu Saja
Ia nyatanya bukan satu-satunya konten orang tetap jualan di tengah banjir. Momen serupa sudah muncul di media sosial dari waktu ke waktu, bahkan tidak hanya di Indonesia. Banjir bandang di Thailand bagian selatan pada akhir 2023 telah berdampak pada puluhan ribu warganya.
Meski demikian, video seorang ibu jadi viral di TikTok ketika ia terus berjualan di tengah banjir yang tingginya tampak sudah sepinggang orang dewasa. Merujuk video pengguna @userp422ac68zn, perempuan itu tampak berjualan nasi kerabu, menurut Says, dikutip Rabu, 27 Desember 2023.
Selain nasi, ragam lauk terlihat dijajakan, termasuk bihun goreng. Yang membuat banyak orang heran, meski air banjir hampir setinggi pinggang, perempuan tersebut tetap beraktivitas seperti biasa. Di saat yang sama, dua pelanggan terlihat membeli makanan meski aliran banjir tampak cukup deras.
Klip yang dimaksud telah mengumpulkan hampir empat juta penayangan saat artikel awalan ditulis dan mengundang ragam komentar. "Lagi banjir begini masaknya gimana?" kata salah satu TikToker. "Ini enggak takut ada buaya?" sahut yang lain.
Advertisement
Laporan Banjir
Tidak sekali ini pula banjir dilaporkan dari Jember. Bulan lalu, hujan deras yang mengguyur lebih satu jam lebih memicu banjir dan merendam puluhan rumah warga di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, Senin, 24 Februari 2025, lapor Antara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember langsung menerjunkan personelnya untuk melakukan penanganan dan pendataan dampak dari banjir luapan. Air juga menggenangi jalan utama penghubung Kabupaten Jember dengan Bondowoso dengan ketinggian mencapai satu meter.
Sementara baru-baru ini, banjir dilaporkan dari Bogor dan Bekasi, serta sejumlah titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. BPBD Kabupaten Bekasi mencatat jumlah warga terdampak banjir, per Kamis, 6 Maret 2025, sebanyak 16.371 KK, dengan total keseluruhan 61.648 jiwa, lapor kanal News Liputan6.com.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 48 ribu jiwa mengungsi di 14 posko pengungsian yang tersedia. Adapun banjir tersebar di 24 desa dari 16 kecamatan, yakni Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, Sukatani, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat dan Setu.
Luapan Sungai Ciliwung
Di sisi lain, banjir luapan Sungai Ciliwung sudah jadi langganan sejumlah wilayah di Jakarta dari tahun ke tahun. Mendapati itu, Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq punya pendekatan tersendiri untuk berupaya mengatasinya.
"Menangani (masalah lingkungan) di Jakarta memang tidak sederhana. Baru-baru ini juga banjir di (wilayah bantaran Sungai) Ciliwung," kata Hanif di sela kunjungan ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda, Jakarta Utara, yang merupakan salah satu titik penyumbang polusi udara Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.
Ia menyambung, "(Sungai) Ciliwung di ujungnya (hulu) ada kebun teh. Kami akan melakukan pengawasan ke sana Kamis ini (6 Maret 2025). Kalau perlu, kami juga akan melakukan pembinaan untuk (wilayah hulu Sungai Ciliwung) diubah dari kebun teh jadi pohon-pohon yang mampu menahan (laju air), memperbaiki hidrologi kita."
Apa yang terjadi sekarang, termasuk banjir, menurut MenLH, merupakan "peringatan alam." "Kami akan bagi step-step dari ujung (hulu) Sungai Ciliwung sampai ke kita," ia berjanji.
Banjir Sungai Ciliwung telah dilaporkan sejak akhir pekan lalu. Terhitung Selasa, 4 Maret 2025, ketinggian air yang merendam kawasan bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berangsur turun.
Advertisement
