Hutan Bakau di Bali untuk Mencegah Tsunami

Dinas Kehutanan Bali bekerja sama Japan International Corporation Agency berhasil mengembangkan hutan bakau di Dusun Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan. Hutan bakau ini juga diyakini mampu meredam tsunami.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jul 2006, 13:57 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2006, 13:57 WIB
260706bhutan-bakau.jpg
Liputan6.com, Denpasar: Dinas Kehutanan Bali bekerja sama Japan International Corporation Agency, konsultan asal Jepang berhasil mengembangkan hutan bakau di Dusun Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan. Selain menjadi tujuan wisata, hutan bakau seluas 1.300 hektare ini dibuat untuk mencegah abrasi pantai dan memecah gelombang pasang. Bahkan, hutan yang tumbuhi pohon mangrove ini juga diyakini dapat menjadi pemecah atau peredam gelombang, seperti tsunami.

Menurut Kepala Pusat Informasi Mangrove Arief Mahmud, untuk memasuki kawasan yang dibangun sejak 1992 ini, pengunjung tak dipungut biaya atau gratis. Dengan melewati jalan setapak dari kayu sepanjang 1,5 kilometer, pengunjung hutan ini dapat melihat 32 jenis pohon mangrove dari sekitar 70 jenis yang ada di seluruh dunia.

Selain dari jalan setapak, pengunjung juga dapat melihat keindahan hutan mangrove dari atas menara. Pohon mangrove ini mempunyai beberapa macam kegunaan mulai sebagai bahan kayu arang, bahan bangunan, dan penahan abrasi pantai. Pengunjung juga dapat melihat 90 lebih jenis burung, seperti tekukur, blekok sawah, kuak malam, dan berbagai jenis burung lainnya. Ada juga lebih 20 jenis kepiting di kawasan ini.(ORS/Putu Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya