Liputan6.com, Riau - Setelah hampir dua bulan dilanda musim kemarau, Kota Dumai, Riau pada Sabtu malam akhirnya diguyur hujan. Selama kurang lebih 20 menit, hujan turun dengan intensitas sedang.
Meski hujan hanya turun sebentar, warga setempat pun ramai-ramai bersyukur dan menyambut sukacita dengan menggelar sujud syukur di tengah derasnya hujan.
"Syukur Alhamdulillah kita masih diberikan anugerah hujan malam ini yang membuat sedikit suasana segar dan sejuk dari kabut asap," ujar Yunita Rahma, sorang warga Jalan Sukajadi, Dumai, sembari melakukan sujud syukur atas turunnya hujan, Sabtu (15/3/2014).
Menurut Yunita, turunnya hujan ini sangat membantu warga untuk mendapatkan air di musim kemarau yang panjang. Apalagi ditambah dengan kabut asap dari kebakaran hutan yang melanda Riau. Yunita pun mengaku sejak saat itu para warga jarang keluar rumah.
"Sejak kemarau dan udara berkabut asap, kami jarang sekali buka pintu karena punya anak kecil. Tetapi hujan sebentar ini telah membuat udara menjadi segar dan suasana sejuk malam hari," tambah Yunita.
Hal yang sama juga diungkapkan Irman, warga lainnya yang mengaku sangat menanti hujan. Sebab, tingkat kelayakan udara akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau sangat mengganggu aktivitas warga, sementara air sumur rumah sudah kering karena memasuki musim kemarau.
"Mudah-mudahan hujan ini bertanda baik dan menghilangkan kabut asap serta mendatangkan kembali air sumur yang sudah kering," kata Irman.
Irman dan sejumlah warga lainnya juga berharap agar musim kemarau panjang melanda tempat tinggalnya selama bulan belakangan dapat segera berakhir.
"Kita harapkan juga kebakaran lahan bisa padam dengan turunnya hujan yang hampir merata di semua wilayah Dumai," ucap Irman.
Sebelumnya, pemerintah setempat telah menggelar sholat sunnah Istisqa secara berjamaah untuk meminta diturunkannya rahmat Tuhan berupa hujan dan mengakhiri bencana kabut asap pekat sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan. (Ant/Rochmanuddin)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
2 Bulan Dilanda Kemarau, Hujan Akhirnya Turun di Riau
Para warga berharap agar musim kemarau panjang melanda tempat tinggalnya selama bulan belakangan dapat segera berakhir
diperbarui 16 Mar 2014, 08:55 WIBDiterbitkan 16 Mar 2014, 08:55 WIB
Masuki musim kemarau sejumlah tambak di daerah Galesong Utara, Takalar, Sulsel, mengalami kekeringan dan menurut BMKG Sulsel musim kemarau tersebut akan berlangsung hingga akhir September 2011.(Antara)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 4 Januari 2025
Link Live Streaming LaLiga Valencia vs Real Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
PBNU Cari Investor Bantu Biayai Dana Besar Reklamasi Tambang
Kapan Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Dibuka, Berikut Persyaratannya
KAI Commuter Sebut Penutupan Operasional Stasiun Karet Masih Dikaji
Buka PLN Mobile Proliga 2025 di Semarang, PJ Gubernur Jateng: Memotivasi Atlet Jawa Tengah
Bermain Cemerlang, Jakarta Electric PLN Tundukkan Yogya Falcons
Link Live Streaming Piala Super Italia 2024 Juventus vs AC Milan, Mau Mulai di Vidio
Masih Punya Utang Puasa Ramadhan, Bolehkah Puasa Rajab? Ini Kata Buya Yahya
Anies Baswedan Jenguk Tom Lembong di Tahanan: Semangatnya Mengagumkan
Intip, Ramalan Shio Terkait Karier dan Cinta Menjelang Imlek 2025
9 Hujan Meteor yang Akan Mengguyur Bumi Sepanjang 2025