Polisi Temukan Proyektil di Lokasi Tewasnya Anggota Paskhas Biak

Selain proyektil peluru, polisi menemukan 1 sarung sangkur, 1 jam tangan warna hitam, dan 1 sandal jepit.

oleh Katharina Janur diperbarui 27 Apr 2014, 19:09 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2014, 19:09 WIB
penembakan

Liputan6.com, Jayapura - Penyidik Kepolisian Daerah Papua menemukan 1 proyektil peluru, 1 sarung sangkur warna hitam, 1 jam tangan merek Q and Q warna hitam, dan 1 sandal jepit merek Adidas sebelah kiri warna biru, saat mengolah tempat kejadian perkara (TKP) kasus perkelahian di pasar malam di Kompleks Mandiri, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Pol. Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, besok atau Senin (27/4/2014), pihaknya akan menerbangkan Briptu AS, salah satu anggota Brimob Biak yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan dan penembakan terhadap Pratu Wardeni, anggota Batalyon Paskhas 468/Sarotama, Biak.

"Tersangka juga sudah ditahan di Polres Biak. Berdasarkan bukti permulaan yang cukup, AS diduga melakukan pengeroyokan sebagaimana Pasal 170 ayat 2 dan 3 KUHP subsider Pasal 338 KUHP. Pelaku juga akan diperiksa lebih lanjut di Polda Papua dan besok akan langsung diterbangkan dari Biak menuju ke Jayapura dengan pesawat Polri, sekitar pukul 07.00 WIT," kata Kombes Pudjo, Minggu (27/4/2014).

Pudjo menjelaskan pula, polisi juga telah berkoordinasi dengan Danrem Biak, Kepala Brimob Biak, dan pihak TNI AU agar bersama-sama menahan anak buahnya dan memerintahkan agar pasukan masing-masing tak meninggalkan barak.

"Beberapa hari ini, di masing-masing kesatuan akan terus dilakukan apel pagi, siang dan malam. Ini untuk mencegah penyelundup, juga tidak melakukan perlawanan kepada masing-masing anggota," ujarnya.

Pratu Wardeni ditemukan bersimbah darah sekitar pukul 03.00 WIT subuh tadi di pasar malam tersebut dengan luka tembak pada bagian kepalanya. Ada dugaan meninggalnya Wardeni dipicu dengan perkelahian dan salah paham dengan AS dua hari sebelumnya. Di malam Minggu kemarin, keduanya tak sengaja bertemu kembali di pasar malam dan terlibat perkelahian.

Sementara itu, jenazah korban besok juga akan diterbangkan ke Cirebon dan dimakamkan di kampung halamannya. Danyon Paskhas Biak Letkol (Psk) Nana Setiawan juga belum dapat memberiikan keterangan resmi menyangkut kejadian ini, dengan alasan kedukaan.

Pasar Malam di Kompleks Mandiri, Kota Biak sudah ada lebih dari satu tahun lamanya. Pasar ini berdiri dengan maksud untuk mencari tambahan modal bagi Persatuan Sepak Bola Biak Numfor.

Izin beroperasi pasar ini bahkan dikeluarkan oleh bupati setempat. Pada kepemimpinan bupati yang baru dilantik, pasar ini kembali mendapat izin untuk terus beroperasi dan dengan tujuan yang sama untuk persepakbolaan Biak Numfor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya