Ahok Minta Jumlah SPBG untuk Transjakarta Ditambah

Idealnya jumlah SPBG di Jakarta 40 titik. Namun saat ini setidaknya baru ada 8 SPBG.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 22 Mei 2014, 04:07 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2014, 04:07 WIB
Ubah Sistem SMANU MHT, Ahok: Nggak Mau Lagi Masuk NEM Tinggi
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Liputan6.com, Jakarta Kurangnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk pasokan bahan bakar Bus Transjakarta menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai salah satu pemegang saham PT Transjakarta, diminta menambah jumlah SPBG di ibukota. Hal itu berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"PT Jakpro kan punya saham. Dia harus bikin sebanyak mungkin SPBG," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Penambahan SPBG tersebut, kata Ahok, nantinya bus Transjakarta tidak lagi mengalami kesulitan mengisi BBG. Idealnya jumlah SPBG di Jakarta 40 titik. Namun saat ini, setidaknya baru ada 8 SPBG.

8 Titik tersebut di antaranya berada di daerah Daan Mogot Jakarta Barat sebanyak 2 unit, di Jalan Pemuda Jakarta Timur 1 unit, di Pasar Minggu, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pinang Ranti, dan Jalan Raya Bogor 1 unit SPBG.

"Mereka kita minta bangun di poolnya Transjakarta. Sesuai target kan akan ada 40 lebih SPBG di Jakarta. Minimal bisa bangun 20 SPBG juga bagus," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sementara Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi menuturkan, pihaknya siap menambah jumlah SPBG di Jakarta. Namun akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Transjakarta terkait berapa jumlah SPBG yang akan dibangun.

"Banyaknya SPBG yang akan dibangun harus konfirmasi dulu. Karena diinfokan ada 7 depo, nanti apakah di 7 tempat itu dibuat, atau seperti apa," ucap Budi ketika dikonfirmasi.

Budi berharap, dalam satu bulan ke depan pihaknya dapat merealisasikan penambahan SPBG di beberapa titik. "Dalam bulan ini akan koordinasi dengan Transjakarta. Dan kita harapkan 1 bulan kita bisa konsolidasi materi," ujar Budi.

Dalam pembangunan SPBG ini, kata Budi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN), sebagai pemilik jaringan perpipaan gas.

Sementara itu untuk pembangunannya, lanjut Budi, sebagian akan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Energi, serta pihak swasta. Diperkirakan 1 SPBG menghabiskan anggaran sebesar Rp 30 miliar.

"Kita akan kerja sama dengan dinas terkait atau pihak swasta. Karena kan anggarannya cukup besar yakni Rp 30 miliar untuk satu SPBG," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya