Serunya Mengisi Liburan dengan Lomba Karapan Kelinci

Kelinci yang pernah juara harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Padahal harga kelinci di pasar tradisional hanya Rp 30 ribu.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mei 2014, 06:26 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2014, 06:26 WIB
kelinci

Liputan6.com, Sampang - Karapan sapi maupun karapan kerbau sebuah tradisi dari Pulau Madura sudah biasa kita lihat. Namun bagaimana jika kelinci yang dikenal berlari pelan diadu kecepatannya?

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (26/5/2014), kelinci biasanya malas berlari dan hanya lompat-lompat kecil. Namun di Desa Torjun, Sampang, Jawa Timur kelinci justru bisa berlari kencang.

Ya, itulah karapan kelinci yang digelar warga Torjun setelah masa panen padi usai. Karapan kelinci digelar di tegalan kosong dengan lintasan sepanjang 100 x 4 meter. Agar kelinci tidak berlari ke pinggir, di sisi lapangan ditutup kayu atau bilik.

Sebelum kelinci dilepas untuk diadu kecepatannya, anak-anak membunyikan kaleng bekas untuk membuat kelinci kaget dan berlari menuju garis finish. Kelinci yang tiba di garis finish lebih awal dinyatakan sebagai pemenang.

Agar bisa memiliki kelinci yang bagus, para penggemar karapan ini harus memilih bibit terbaik lebih dahulu. Kelinci liar yang hidup di perbukitan menjadi incaran utama. Kelinci jenis ini sudah pasti berlari kencang karena terbiasa berburu makanan di alam bebas dan berlari dari kejaran predator.

Namun jika sulit menemukan kelinci liar, bisa juga mencari kelinci muda yang dijual di pasar dengan catatan kaki belakang kelinci lebih panjang dari biasanya.

Ciri lain kelinci yang boleh diadu kecepatannya yakni memiliki bentuk telinga yang panjang serta otot tubuh yang padat. Jika kelinci dengan ciri di atas sudah di dapat maka mulailah dilatih. Kelinci yang pernah juara harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Harga yang fantastis. Padahal harga kelinci di pasar tradisional hanya Rp 30 ribu. (Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya