Liputan6.com, Madura - Sebuah tradisi unik telah bertahan selama ratusan tahun di Desa Legung Timur, Kabupaten Sumenep, Madura. Tradisi ini, di mana warga desa memilih untuk beristirahat di atas hamparan pasir halus dibandingkan kasur.
Kebiasaan yang telah diwariskan secara turun-temurun ini tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi juga membentuk arsitektur khas rumah-rumah di desa tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari berbagai sumber, setiap rumah di Desa Legung Timur memiliki kolam pasir yang tersebar di berbagai ruangan. Mulai dari pekarangan hingga ruang tamu dan kamar tidur.
Pasir yang digunakan bukanlah pasir biasa. Melainkan pasir yang telah melalui proses pengayakan hingga mencapai tekstur yang sangat halus, menyerupai tepung.
Kehalusan tekstur ini adalah kunci kenyamanan warga saat beraktivitas di atasnya. Meski rumah-rumah mereka dilengkapi dengan kasur modern, warga tetap memilih untuk tidur di atas hamparan pasir.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pasir yang mereka gunakan mengandung magnet alami yang diyakini memberikan manfaat kesehatan. Keyakinan ini diperkuat dengan pengalaman turun-temurun yang menunjukkan bahwa tidur di atas pasir memberikan sensasi lebih dingin dan nyaman.
Kolam pasir di rumah-rumah Desa Legung Timur tidak hanya berfungsi sebagai tempat tidur. Akan tetapi juga menjadi bagian dari berbagai aktivitas penting dalam kehidupan warga.
Ruang tamu yang dilengkapi kolam pasir menjadi tempat menerima tamu, menunjukkan bagaimana tradisi ini telah terintegrasi dalam sistem sosial masyarakat. Bahkan, kolam pasir juga menjadi tempat bagi para ibu untuk melahirkan anak mereka.
Keunikan tradisi ini telah menarik perhatian dunia, hingga masyarakat Desa Legung Timur dijuluki sebagai Sandman of Indonesia. Meski kasur modern tersedia, masyarakat tetap memilih untuk mempertahankan warisan leluhur mereka.
Penulis: Ade Yofi Faidzun