Liputan6.com, Jakarta Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura kini tengah ramai diperbincangkan publik. Hal ini lantaran banyaknya aksi kejahatan di tengah Jembatan Suramadu. Bahkan, warganet berkelakar meminta jembatan terpanjang di Indonesia itu untuk dirubuhkan.
Melihat hal ini, patut digali sebenarnya berapa biaya perawatan Jebatan Suramadu setiap tahunnya? Dikutip dari artikel Liputan6.com, ternyata biaya perawatan Jembatan Suramadu ini tidak ideal. Tidak sesuai yang diharapkan.
Baca Juga
Kepala Satker Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu Andi Nugroho Jati mengatakan pada Agustus 2024, Jembatan Suramadu dalam kondisi aman. Pasalnya jembatan terpanjang se Indonesia ini selalu dalam pemeliharaan.
Advertisement
“Secara teknis, Jembatan Suramadu ini dirancang berusia 100 tahun. Kita selalu melakukan pemeliharaan jembatan tersebut. Jadi misalkan ada yang berandai-andai usianya tidak sampai 100 tahun boleh-boleh saja,” ujarnya ditulis ulang, Minggu (9/2/2025).
Anggaran Tak Sesuai Harapan
Menurutnya untuk pemeliharaan membutuhkan anggaran. Andi menambahkan anggaran pemeliharaan ini terbagi menjadi 3 yaitu dana minimalis, dana tengah dan dana ideal.
“Nah saat ini kita menyesuaikan pendanaan yang ada. Yakni Rp40 miliar. Anggaran tersebut terbagi Rp 15 miliar untuk pemeliharaan jembatan, Rp15 miliar untuk pemeliharaan jalan, dan yang Rp10 miliar untuk pengawasan / sensor dan pemeliharaan rest area,” katanya.
Andi mengatakan idealnya anggaran pemeliharan Rp60 miliar, namun saat ini menyesuaikan dengan pendanaan yang ada.
“Jadi untuk pemeliharaan jembatan yang terpenting ibaratnya sandang, pangan dan papannya terlebih dulu. Untuk kebutuhan tersiernya nanti dulu,” jelasnya.
Usia Bisa Sampai 100 Tahun, Asal..
Andi optimis usia jembatan ini tercapai hingga 100 tahun, selama tidak ada gangguan dari luar seperti bencana alam gempa bumi.
Menurutnya gempa bumi yang terjadi di Tuban beberapa waktu lalu tidak berpengaruh signifikan terhadap Jembatan Suramadu.
“Setelah kita cek memang ada pergeseran. Tapi itu rencana sesuai konstruksi. Kalau dibuat rigid tidak bisa geser malah fatal dampaknya,” terangnya.
Advertisement
Geger Warganet Minta Dirubuhkan
Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) kini menimbulkan polemik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini karena maraknya kasus kriminalitas yang dialami oleh pengendara saat melintas di tengah jembatan terpanjang di Indonesia tersebut.
Akibatnya, muncul beberapa tuntutan dari masyarakat perihal jembatan Suramadu. Mulai dari penutupan hingga perobohan jembatan.
Mendengar keluhan itu, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, atau yang akrab disapa dengan panggilan Cak Ji angkat bicara. Menurut Cak Ji, pengelolaan jembatan Suramadu berada di tangan Pemerintah Pusat, terutama di Kementerian PUPR. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya tidak memiliki kewenangan apapun untuk mengelola jembatan tersebut.
"Pemerintah kota Surabaya tidak memiliki suatu kewenangan untuk melaksanakan peraturan yang ada di sana," ucap Armuji.
Dia memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga Pemerintah Kabupaten Bangkalan agar tidak saling menyalahkan satu sama lain.
