Jembatan Suramadu Punya Titik 'Akses Maling' di Google Map

Liputan6.com, Jakarta Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura, tengah menjadi sorotan publik. Sorotan Jembatan Suramadu ini akibat meningkatnya kasus kriminalitas di sepanjang jalur tersebut.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa aksi kejahatan seperti pencurian kendaraan bermotor dan pembegalan, termasuk dengan modus penggunaan senar pancing, semakin marak.

Kondisi ini memicu keresahan di kalangan pengguna jalan dan memunculkan desakan untuk menutup atau bahkan merobohkan jembatan tersebut.

Punya Titik 'Akses Maling'

Yang lebih mencengangkan, Jembatan Suramadu kini terdapat titik yang dinamai 'Akses Maling' di google map. Adapun titik koordinat ini berada di -7.203233, 112.779171. 

Liputan6.com berhasil mengabadikan tangkapan layar seperti yang tertera di foto artikel ini.

Lonjakan Kriminalitas di Jembatan Suramadu

Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai laporan mengenai aksi kriminal di Jembatan Suramadu semakin sering terdengar. Modus yang digunakan para pelaku beragam, mulai dari penjebakan dengan senar pancing hingga aksi perampokan secara langsung.

Akibatnya, masyarakat semakin waspada dan mulai mempertanyakan efektivitas keamanan di jalur vital ini.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menanggapi keresahan masyarakat dengan menegaskan bahwa pengelolaan Jembatan Suramadu berada di bawah kewenangan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Meski demikian, ia menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat guna mencari solusi terbaik dalam menangani masalah keamanan di Jembatan Suramadu ini. Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah peningkatan jumlah personel patroli serta pemasangan sistem pemantauan CCTV yang lebih canggih.

Di sisi lain, Kepala Satuan Kerja Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu, Andi Nugroho Jati, memastikan bahwa secara struktural, jembatan tersebut masih dalam kondisi aman. Ia menyebut bahwa jembatan ini dirancang memiliki usia pakai hingga 100 tahun.

Saat ini, anggaran pemeliharaan Jembatan Suramadu mencapai Rp40 miliar per tahun. Dana ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pemeliharaan struktur jembatan, perbaikan jalan, serta pengawasan dan pemeliharaan rest area.

Namun, jumlah ini masih di bawah angka ideal sebesar Rp60 miliar yang diperlukan untuk pemeliharaan optimal.

Meskipun ada desakan untuk menutup atau merobohkan Jembatan Suramadu, keputusan ini masih menjadi perdebatan. Di satu sisi, jembatan ini berperan penting dalam memperlancar konektivitas antara Jawa dan Madura, serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Namun, jika masalah keamanan tidak segera diatasi, keresahan masyarakat akan terus meningkat.

Untuk itu, diperlukan koordinasi lebih lanjut antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat guna menemukan solusi terbaik. Keamanan dan kenyamanan pengguna Jembatan Suramadu harus menjadi prioritas agar infrastruktur ini tetap dapat berfungsi optimal tanpa membahayakan masyarakat.