Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) memblokir jembatan di Danau Bingkuang, Kabupaten Kampar, Riau. Aksi ini merupakan protes terhadap dugaan penganiayaan yang dilakukan isteri Bupati Kampar Jefri Noer, Eva Yuliana.
Akibat pemblokiran, arus lalu lintas di jembatan penghubung Pekanbaru ke Sumatera Barat itu lumpuh total. Petugas kepolisian terpaksa mengalihkan jalur ke jembatan lain.
Dalam aksi, Rabu (4/6/2014), massa menuntut Eva dan ajudannya, Very, meminta maaf kepada Jamal dan Nur Asni. Mereka menilai, tindakan Wakil Ketua DPRD Kampar itu tidak pantas.
"Selain itu, kami meminta Jefri Noer untuk meminta maaf kepada masyarakat luas. Ia (Jefri) melakukan pembiaran dan melihat saja sang isteri (Eva) menganiaya petani di depan matanya," teriak Rapi, koordinator aksi Gerak.
Tak hanya itu, pengunjuk rasa juga meminta Jefri dan istrinya, Eva, melepaskan jabatan mereka masing-masing.
"Kami meminta Polda Riau segera menangkap Eva. Penganiayaan tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat. Seharusnya mereka melindungi, bukan menyakiti," ucap Peri.
Di samping itu, Gerak juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera turun ke Riau. Selama menjabat, kata demonstran, Jefri terlibat berbagai kasus korupsi.
"Di antaranya, perjalanan Jefri dan keluarga ke Manchester, Inggris. Mereka membawa dua anaknya berjalan-jalan dengan memakai APBD dan tidak ada tujuan pekerjaan daerah," kata Feri, menyebut kasus yang tengah ditangani Kejati Riau itu.
Selain memblokir jalan, demonstran juga membakar ban bekas. Aksi ini mendapat pengawalan ketat polisi. Masyarakat yang melintas terpaksa menonton aksi karena jalanan macet.
Dalam keterangan persnya, Jefri dan Eva menolak meminta maaf kepada Jamal dan Nur Asni. Keduanya merasa nama baiknya telah dicemarkan Jamal dan Nur Asni akibat kasus ini.
"Dalam 2 x 24 jam, kami meminta Jamal dan isterinya minta maaf. Kalau tidak, kami akan melaporkan balik Jamal dan Nur Asni ke polisi," tegas Eva dan Jefri.
Eva diduga menganiaya dua petani, Jamal dan Nur Asni, pada Sabtu 31 Mei lalu. Peristiwa bermula ketika Bupati Jefri menuduh Asni beserta suaminya, Jamal, mencaplok lahan miliknya. Peristiwa itu pun berujung pada aksi pemukulan yang membuat Eva dilaporkan ke polisi. (Yus)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Protes Penganiayaan oleh Istri Bupati, Massa Blokir Jembatan
Gerak juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera turun ke Riau. Selama menjabat, kata demonstran, Jefri terlibat berbagai korupsi.
diperbarui 04 Jun 2014, 16:30 WIBDiterbitkan 04 Jun 2014, 16:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Menjelang Akhir Tahun, Jokowi Masuk Daftar Tokoh Korupsi OCCRP 2024
Notaris Apresiasi Putusan MK Terkait Jabatan hingga 70 Tahun
Ahli Ungkap Alasan Tak Boleh Membilas Ayam Mentah dengan Air
VIDEO: PPN 12 Persen Diberlakukan, Kelas Menengah Dapat Diskon Listrik 50 Persen Awal Tahun
Dari Uang Sisa, Wanita Ini Bangun Bisnis yang Beromzet Rp 161 Juta per Bulan
Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Korea Pilot di Vidio, Dibintangi Jo Jung Suk
Opsen Pajak Kendaraan Rugikan Ekonomi Daerah
Resep Marinasi Ayam, Ketahui Waktu Idealnya Sesuai Jenis Potongan
Cak Imin soal Maju Pilpres 2029 Usai Putusan MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen: Trauma Kalah
Fokus : Gunung Semeru kembali Erupsi, Jalur Pendakian Ditutup
Pastikan Sritex Tetap Produksi, Menperin Dekati Kurator
Resep Peyek Renyah: Cara Membuat Camilan Gurih dan Kriuk