Sistem PPDB Online di Bogor Membuat Resah Orangtua

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fety Qondarsyah menegaskan tidak akan menoleransi apabila ditemukan jalur prestasi bodong dalam PPDB.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jul 2014, 06:15 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2014, 06:15 WIB
(lip6pagi) SISWA BOGOR

Liputan6.com, Bogor - Sejak diberlakukan sekitar 2 pekan lalu, sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di kota Bogor, Jawa Barat kembali membuat resah para orangtua. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (4/7/2014), setelah rusaknya jaringan, kali ini para orangtua dibuat gelisah dengan banyaknya nilai prestasi yang secara mendadak muncul di PPDB Online. 

Padahal dengan banyaknya nilai prestasi dadakan itu, maka sejumlah siswa yang tidak memiliki nilai prestasi akan secara otomatis turun ke peringkat yang lebih rendah, bahkan ada pula yang tersingkir dari daftar calon siswa SMP Negeri yang mereka inginkan. 

Hal itulah yang memunculkan dugaan adanya praktek jual-beli nilai prestasi yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum dinas terkait yang memiliki kewenangan mengeluarkan nilai prestasi tersebut. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fety Qondarsyah menegaskan, tidak akan menoleransi apabila ditemukan jalur prestasi bodong dalam PPDB Online. 

Fety menambahkan, jika pada verifikasi faktual pada 7 hingga 9 Juli nanti ditemukan sertifikat prestasi bodong, maka siswa yang bersangkutan akan dinyatakan gugur dan tidak berhak masuk SMP Negeri. 

Sementara itu di Kota Depok, Jawa Barat penerimaan peserta didik baru berlangsung amburadul hingga kemarin sore 3 Juli. Puluhan orangtua siswa baru baik SMP dan SMA memenuhi ruang Kantor Dinas Pendidikan Kota Depok untuk mendaftarkan kembali putra putri mereka. Kurangnya sosialisasi terkait waktu pelaksanaan pendaftaran untuk umum serta reguler membuat para orangtua panik. 

Para orangtua pun berharap agar anak mereka bisa diterima di sekolah yang lebih bagus dan lebih dekat dengan tempat tinggal. Namun karena mereka sudah mendaftar secara online, mereka terancam gagal lantaran tidak boleh ada berkas ganda sehingga banyak orangtua yang mencabut berkas dan mendaftar kembali. (Ans)

Baca Juga:

Pendaftaran Sekolah Online Kacau, Bima Arya: Ada Hacker Jahil

Benahi PPDB Online di Bogor, Bima Arya Bentuk Gugus Tugas

Pertama Diterapkan, Sistem Online Penerimaan Siswa di Bogor Kacau

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya