Top 5 News: Jaksa Ungkap Kehamilan Ade Sara Paling Buat Penasaran

Dalam sidang perdana di pengadilan Negeri Jakarta Pusat, JPU mengungkapkan kehamilan Ade Sara yang tewas dibunuh oleh dua sejoli.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Agu 2014, 06:01 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2014, 06:01 WIB
kolase

Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang perdana kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto.Dalam sidang ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Jakarta Aji Susanto membacakan dakwaannnya tehadap 2 terdakwa pembunuh Ade, Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani.

Saat membacakan dakwaannya di ruang sidang, Selasa 19 Agustus 2014, Jaksa Aji menyebut Ade Sara tewas dalam keadaan hamil 2 bulan.

Informasi itu menjadi berita yang paling bikin penasaran para pembaca. Selain itu, berita lainnya datang dari Boyolali, Jawa Tengah. Di tempat itu ada aksi bejat seorang pria yang tega menyabuli adik ipar hanya lantaran ia sedang ribut dengan istrinya.

Lantas apa lagi berita lainnya? Ini dia 5 berita yang paling dicari pembaca Liputan6.com pada Selasa 19 Agustus 2014.

1. Jaksa: Ade Sara Mengaku Hamil 2 Bulan, 2 Terdakwa Naik Pitam

Dalam sidang perdana kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Jakarta Aji Susanto menuturkan, ketika Ade Sara disiksa kedua terdakwa di dalam mobil KIA Visto B 8328 JO milik terdakwa Hafitd, Ade Sara disuruh membuka baju oleh terdakwa Assyifa dengan maksud agar korban tidak kabur dari mobil.

"Saat melanjutkan perjalanan ke arah Taman Mini dan dalam keadaan kesakitan, korban mengatakan kepada terdakwa Hafitd, 'kenapa sih lo semua pada giniin gue?' Dan terdakwa menjawab, 'lo punya salah nggak sama gue?" beber Aji.

Ade Sara, lalu menjawab, "maaf kalau ada salah sama lo dan nyakitin hati lo." Pernyataan itu kemudian dijawab lagi oleh terdakwa Assyifa dengan mengatakan, "salah lo apa saja sebutin, buka baju lo!" kata Aji menirukan ucapan terdakwa Assyifa.

2. Bertengkar dengan Istri, Pria di Boyolali Cabuli Adik Ipar

MD warga Desa Batan, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah hanya tertunduk malu saat digelandang polisi ke Kantor Polisi setempat. Pria 25 tahun tersebut ditangkap polisi setelah dilaporkan mencabuli pelajar SMP yang tak lain adalah adik kandung istri pelaku.

Tersangka mengaku mencabuli adik iparnya setelah bertengkar dengan istrinya.

Sementara itu, aksi pencabulan dilakukan pada siang hari ketika istri tersangka sedang bekerja di pabrik. Tersangka mengaku sudah mencabuli korban berulang kali.

3. WNA Pembunuh Ibu Kandung di Bali Tengah Hamil Muda

Heather Lois Mack tersangka kasus pembunuhan terhadap ibu kandungnya masih menjalani serangkaian pemeriksaan medis di ruang tahanan Reskrim Polresta Denpasar, Bali dengan didampingi tim kuasa hukumnya.

Dari hasil tes diketahui wanita 19 tahun asal Chicago, Amerika Serikat ini dalam kondisi positif hamil muda.

Heather ditangkap bersama kekasihnya Tommy Schafer (21) di Hotel Risata, Kuta, Bali. Penangkapan dilakukan setelah keduanya diduga membunuh ibu kandungnya bernama Sheila Von Weise Mack (62) di sebuah hotel mewah Saint Regis di Nusa Dua, Bali.
 
4. Kalahkan SBY, Jokowi Raih Penghargaan Tokoh Pemerintahan Terbaik

Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) mendapat penghargaan sebagai tokoh pemerintahan terbaik Indonesia versi Soegeng Sarjadi School of Government.

Dalam penghargaan itu, Jokowi mengalahkan 2 tokoh lain yang masuk dalam nominasi. Kedua tokoh itu adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

"Dan Tokoh Pemerintahan Terbaik jatuh kepada Joko Widodo," kata MC acara, Olga Lydia di Four Season Hotel, Jakarta, Selasa 19 Agustus 2014.

5. Kata Fahri Hamzah Terkait Tudingan Terima Uang dari Nazar

Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup atau perusahaan milik eks Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Yulianis menyebut perusahaannya pernah mengucurkan dana sebesar US$ 25 ribu kepada salah satu politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah.

Pengakuan Yulianis ini muncul ketika salah satu pengacara Anas, Handika Honggowongso menanyakan perihal inisial FAH yang terdapat dalam catatan keuangan perusahaannya yang pernah disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lantas bagaimana tanggapan Fahri?

"Saya belum tahu Persis nya seperti apa beritanya. Dan sy tidak merasa punya hubungan apapun dgn Yulianis dan Nazar. Apalagi soal uang," kata Fahri dalam akun twitter @Fahrihamzah, Selasa (19/8/2014).

Fahri juga mempersilakan Nazar dan Yulianis untuk mengklarifikasi soal kehadirannya di Wisma Permai. "Saya tidak pernah ke sana. Tidak tahu di mana dan tidak pernah terdengar selama ini sy berurusan dengan mereka," ucap Fahri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya