Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan dengan jajaran direksi PT Jakarta Monorail (JM) di Balaikota DKI Jakarta. Pertemuan yang berlangsung tak lebih dari 5 menit itu, menurut Jokowi, membahas persoalan teknis kelanjutan pembangunan proyek senilai Rp 15 triliun itu.
Menurut Jokowi, salah satu pembahasan teknis yaitu detail pembangunan stasiun pemberhentian kereta monorel. ‎Jokowi meminta PT JM segera menggambarkan detail struktur stasiun yang akan dibangun di sepanjang jalur monorel.
"Saya belum lanjutkan rapatnya. Masih ada yang belum terpecahkan. Ini sangat teknis ya. Saya minta mereka menjelaskan dengan detail melalui gambar terkait pembangunan stasiun. Gambarnya sekarang juga," kata Jokowi seusai bertemu PT JM di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Jokowi mengungkapkan, penjelasan melalui gambar stasiun monorel tersebut penting ditunjukkan untuk mengetahui detail teknis seperti pemasangan tiang-tiang stasiun di atas trotoar yang merupakan lahan publik. Selain itu, penjelasan mendetail juga diperlukan untuk memastikan apakah tiang-tiang tersebut dapat dibangun di atas lahan trotoar yang ada.
"Saya minta semuanya detail, stasiun letaknya di mana? Lalu kalau mau bangun stasiun di suatu lokasi, tiangnya akan memakan lahan siapa? Apakah lahan publik, lahan trotoar pejalan kaki atau lahan orang lain? Memungkinkan tidak tiang itu dibangun di atas lahan itu? Jadi tadi desain-desainnya yang kita pertanyakan tadi," ucap Jokowi.
"Kan harus pasti kakinya (tiang) ditaruh di mana. Kalau di trotoar ada tiang, kamu mau jalan di situ tertabrak tiang? Kan nggak. Kasihan pejalan kakinya. Makanya saya suruh gambar biar saya lihat seperti apa. Mereka butuh waktu untuk menggambarnya. Ini lagi digambar mereka," lanjut Jokowi.
Terkait dengan pendanaan proyek tersebut, Jokowi menegaskan dirinya telah meminta PT JM kejelasan apakah perusahaan konsorsium tersebut benar-benar siap. Untuk membuktikan hal tersebut, Jokowi mengaku dirinya telah meminta JM untuk membuat proposal tertulis yang menunjukkan kalau perusahaan tersebut telah siap mendanai seluruh proyek tersebut.
"Kemudian ada juga berkaitan dengan hal permintaan kesiapan pendanaan. Kita minta dibuat dalam bentuk sebuah dokumen tertulis. Kita minta jaminanlah," pungkas Jokowi. (Yus)
Baca juga:
Direktur PT Monorel DKI Pimpin Demo Tolak Pembangunan Apartemen
Jokowi Berniat Bangun 10 Kota Percontohan
Soal Monorel, Jokowi Akui Masih Cari Jalan Keluar